Prosedur Penilaian
Risiko
A. Profil Perusahaan
Didirikan
pada tahun 1966, PT Kalbe Farma Tbk. (´Perseroan´ atau Kalbe´) telah jauh
berkembang dari awal mulanya sebagai usaha farmasi yang dikelola di garasi
rumah pendirinya di wilayah Jakarta Utara. Selama lebih dari 40 tahun sejarah
Perseroan, pengembangan usaha telah gencar dilakukan melalui akuisisi strategis
terhadap perusahaan-perusahaan farmasi lainnya, membangun merek-merek produk
yang unggul dan menjangkau pasar internasional dalam rangka transformasi Kalbe
menjadi perusahaan produk kesehatan serta nutrisi yang terintegrasi dengan daya
inovasi, strategi pemasaran, pengembangan merek, distribusi, kekuatan keuangan,
keahlian riset dan pengembangan serta produksi yang sulit ditandingi dalam
mewujudkan misinya untuk meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih
baik. Grup Kalbe telah menangani portofolio merek yang handal dan beragam untuk
produk obat resep, obat bebas, minuman energi dan nutrisi, yang dilengkapi
dengan kekuatan bisnis usaha kemasan dan distribusi yang menjangkau lebih dari 1
juta outlet.
Perseroan
telah berhasil memposisikan merek-mereknya sebagai pemimpin di dalam
masing-masing kategori terapi dan segmen industri tidak hanya di Indonesia
namun juga di berbagai pasar internasional, dengan produk-produk kesehatan dan
obat-obatan yang telah senantiasa menjadi andalan keluarga seperti Promag,
Mixagrip, Woods, Komix, Prenagen dan Extra Joss. Lebih jauh, pembinaan dan
pengembangan aliansi dengan mitra kerja internasional telah mendorong
pengembangan usaha Kalbe di pasarinternasional dan partisipasi dalam
proyek-proyek riset dan pengembangan yang canggih serta memberi kontribusi
dalam penemuan terbaru di dalam bidang kesehatan dan farmasi termasuk riset sel
punca dan kanker.
Pelaksanaan
konsolidasi Grup pada tahun 2005 telah memperkuat kemampuan produksi, pemasaran
dan keuangan Perseroan sehingga meningkatkan kapabilitas dalam rangka
memperluas usaha Kalbe baik di tingkat lokal maupun internasional. Saat ini, Kalbe adalah salah satu perusahaan
farmasi terbesar di Asia Tenggara yang sahamnya telah dicatat di bursa efek
dengan nilai kapitalisasi pasar di atas US$ 1 miliar dan penjualan melebihi Rp
7 triliun. Posisi kas yang sangat baik saat ini juga memberikan fleksibilitas
yang luas dalam pengembangan usaha Kalbe di masa mendatang.
B. Macam-Macam Risiko Menurut Manajemen
- Risiko kompetisi bisnis
Dalam era pasar terbuka sekarang ini, persaingan dalam sektor
farmasi dan produk kesehatan lainnya akan semakin ketat dengan banyaknya
produsen lokal maupun internasional yang beroperasi. Persaingan tersebut timbul
dalam berbagai aspek, antara lain sumber daya keuangan dan kemampuan
operasional pesaing internasional yang lebih kuat, serta inovasi produk, metode
promosi dan pemasaran, perubahan permintaan pasar, daya beli masyarakat yang
terbatas serta kesiapan Perseroan menghadapi persaingan bisnis yang tidak
sehat.
- Risiko keuangan
Dalam menjalankan kegiatan
bisnis, Grup Kalbe juga menghadapi risiko keuangan yang timbul sebagai akibat
fluktuasi mata uang asing, anggaran, pembiayaan, serta likuiditas. Karena
sebagian besar bahan baku Kalbe diimpor, hal ini menimbulkan dampak dalam
bentuk kerentanan terhadap fluktuasi valuta asing.
- Risiko hukum dan regulasi
Di dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Grup Kalbe
menghadapi berbagai jenis peraturan hukum dan perubahan regulasi yang terkait
serta aturan yang dibuat dalam perjanjian dengan pihak ketiga yang mengikat
Grup Kalbe, sehingga dapat menimbulkan risiko hukum atau akibat hukum lainnya.
- Risiko reputasi
Risiko reputasi ini
meliputi komplain konsumen, penarikan kembali produk dan juga kemungkinan
adanya sabotase terhadap produk, serta pencemaran nama baik. Di saat seperti
sekarang ini, di mana citra perusahaan sangatlah penting, maka pencemaran
reputasi merupakan risiko yang harus diperhatikan.
- Risiko sumber daya manusia
Keberlangsungan perkembangan Perseroan tidak lepas dari kualitas
sumber daya manusia yang dimiliki. Risiko akan tingkat pergantian karyawan,
keluarnya karyawan-karyawan yang berpotensi, permasalahan dalam perekrutan
maupun hal lain akan berpengaruh dalam kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja
yang berkualitas.
- Risiko interupsi bisnis
Keberlangsungan perkembangan Perseroan tidak lepas dari kualitas
sumber daya manusia yang dimiliki. Risiko akan tingkat pergantian karyawan, keluarnya
karyawan-karyawan yang berpotensi, permasalahan dalam perekrutan maupun hal
lain akan berpengaruh dalam kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja yang
berkualitas.
- Risiko informasi perusahaan
Di dalam era perkembangan teknologi yang semakin maju sekarang
ini, di mana berbagai informasi dapat diperoleh/ diakses melalui internet,
keamanan data perusahaan merupakan sesuatu yang mutlak. risiko informasi ini
tidak hanya berkaitan dengan permasalahan Teknologi Informasi (hardware dan
software), namun juga terkait dengan semua data informasi yang dimiliki
Grup Kalbe. Kegagalan dalam menjaga kerahasiaan informasi tersebut dapat
mengakibatkan kerugian bagi perseroan.
C. Prosedur Penilaian Risiko
1.
Prosedur
Menanyakan kepada Manajemen
a.
Risiko
Kompetisi Bisnis
Wawancara
|
Keterangan
|
Bagaimana PT
Kalbe Farma melakukan kompetisi bisnis dalam bidang farmasi?
|
√
|
Bagaimana metode promosi
dan pemasaran yang dilakukan?
|
√
|
Apakah metode
promosi dan pemasaran dilakukan sendiri oleh pihak PT Kalbe Farma?
|
√
|
Apakah PT Kalbe
Farma memiliki kriteria khusus dalam memilih vendor untuk melakukan promosi
dan pemasaran?
|
x
|
Apakah PT
Kalbe Farma memiliki agenda untuk melakukan evaluasi mengenai perubahan
permintaan pasar?
|
x
|
Apakah PT
Kalbe Farma selalu melakukan evaluasi siklus hidup untuk setiap produk yg
dihasilkan?
|
x
|
Apakah PT
Kalbe Farma selalu mengikuti perkembangan mengenai pesaing pasarnya?
|
√
|
Apakah PT
Kalbe Farma selalu maintenance pihak ketiganya?
|
√
|
Bagaimana cara
PT Kalbe Farma untuk maintenance pihak ketiganya?
|
√
|
b.
Risiko
Keuangan
Wawancara
|
Keterangan
|
Bagaimana
manajemen Kalbe Farma menghadapi resiko sistematis dalam keuangan perusahaan?
|
√
|
Bagaimana PT
Kalbe Farma mengantisipasi adanya fluktuasi mata uang akibat bahan baku yang
sebagian besar merupakan bahan impor?
|
√
|
Bagaimana
perusahaan mengatasi dampak biaya produksi yang melebihi standar yang sudah
ditetapkan?
|
√
|
c.
Risiko
Hukum dan Regulasi
Wawancara
|
Keterangan
|
Bagaimana
Kalbe Farma menegakkan aturan hukum dan regulasi dalam perusahaannya?
|
√
|
Bagaimana
Kalbe Farma menangani risiko hukum dan
regulasi dalam operasinya?
|
√
|
d.
Risiko
Reputasi
Wawancara
|
Keterangan
|
Bagaiman Kalbe
Farma menjaga reputasi perusahaan di depan klien dan konsumen?
|
√
|
Bagaimana
Kalbe Farma mengatasi resiko reputasi perusahaan?
|
√
|
e.
Risiko
Sumber Daya Manusia
Wawancara
|
Keterangan
|
Apa yang
dilakukan perusahaan untuk menangani tingkat tenaga kerja yang kurang
professional?
|
√
|
Bagaimana cara
untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia pada perusahaan tersebut?
|
√
|
Apakah
karyawan melaksanakan tugas sesuai wewenang dan tanggungjawab yang telah
diatur di SOP?
|
x
|
Apakah
perusahaan telah melakukan pemantauan terhadap kinerja karyawan?
|
x
|
f.
Risiko
Interupsi Bisnis
Wawancara
|
Keterangan
|
Apa strategi
perusahaan untuk mengantisipasi resiko
bersifat tidak terduga?
|
√
|
Bagaimana
perusahaan mengatasi risiko bersifat tidak terduga?
|
√
|
Bagaimana PT
Kalbe dapat menstabilkan persediaan dan material promo di tiap cabang
perusahaan?
|
√
|
g.
Risiko
Informasi Perusahaan
Wawancara
|
Keterangan
|
Bagaimana
Kalbe Farma melindungi data/informasi pentingnya?
|
√
|
Bagaimana
Kalbe Farma meningkatkan tekonolgi informasi dalam perusahaannya?
|
√
|
Adakah
tingkatan jabatan tertentu untuk dapat mengakses informasi keuangan?
|
x
|
Apakah system
informasi yang dibutuhkan sudah sesuai dengan kebutuhan PT Kalbe Farma
sekarang?
|
x
|
Bagaimana
sistem informasi akuntansi dan standar pengendalian manajemen yang digunakan
oleh PT Kalbe Farma?
|
x
|
2.
Prosedur
Analitikal
Grafikrisiko
yang berhubungan dengan dampak dan peluang
Risiko
|
Dampak
|
Peluang
|
1
|
Rendah
|
Tinggi
|
2
|
Rendah
|
Tinggi
|
3
|
Rendah
|
Rendah
|
4
|
Tinggi
|
Rendah
|
5
|
Tinggi
|
Tinggi
|
6
|
Rendah
|
Tinggi
|
7
|
Tinggi
|
Tinggi
|
Untuk lebih spesifik yang
diturunkan untuk mengetahui risiko yang tinggi dan harus kita fokuskan untuk
memperkecil risiko salah saji material sebagai berikut:
Risiko
|
Peluang
|
Dampakmaterialitas
|
Penilaian
|
Risikosignifikan
|
1
|
M
|
M
|
M
|
T
|
2
|
H
|
H
|
H
|
Y
|
3
|
L
|
L
|
L
|
T
|
4
|
L
|
L
|
M
|
T
|
5
|
H
|
M
|
H
|
Y
|
6
|
M
|
L
|
L
|
T
|
7
|
H
|
M
|
H
|
Y
|
Nb: Y= ya, T=
tidak, L= low, M= medium, H= High
3. Prosedur
observasi dan inspeksi
Observasi atau pengamatan dan Inspeksi (oservation and
inspection) mempunyai dua fungsi:
·
Mendukung prosedur inquiries
(bertanya) kepada manajemen dan pihak-pihak lain
· Menyediakan informasi tambahan mengenai entitas dan
lingkungannya
Prosedur
|
Potensi Penerapannya
|
Observasi
|
Pertimbangan untuk mengamati:
· Bagaimana entitas beroperasi dan
dikelola
· Bangunan pabrik, dan fasilitas
lain yang digunakan dan dimiliki entitas
· Gaya kepemimpinan manajemen
· Pelaksanaan berbagai prosedur
pengendalian internal
· Kepatuhan terhadap kebijakan utama
|
Inspeksi
|
Pertimbangan untuk menginspeksi
dokumen seperti :
· Rencana bisnis strategi dan
proposal bisnis
· Kajian industri dan laporan median
mengenai entitas
· Kontrak dan komitmen besar
· Ketentuan perundangan dan
korespondensi dengan regulator
· Korespondensi dengan pengacara
bankir dan pemangku kepentingan lain
· Kebijakan dan catatan akuntansi
· Buku pedoman pengendalian internal
|
D.
KESIMPULAN
Prosedur
penilaian risiko yang kami lakukan yaitu prosedur wawancara mengenai 7 risiko
yang telah dibahas diatas kemudian prosedur analitikal dengan mengindentifikasi
risiko melalui grafik dan dokumentasi kuantitatif selanjutnya prosedur
observasi dan inspeksi yaitu mencari bukti yang lebih akurat serta berdasarkan
data annual report PT KALBE FARMA. Dari penilaian risiko yang kami lakukan pada
PT KALBE FARMA kita memperoleh risiko signifikan yaitu risiko keuangan, risiko
sumber daya manusia dan risiko informasi perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar