Jumat, 24 Oktober 2014

Teori dan Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Selular INDOSAT



Teori dan Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR)
pada Perusahaan Selular INDOSAT
Sebagai Tugas Mata Kuliah Akuntansi Manajemen












Disusun Oleh :
  1. Nadhia Failasufa                     108694059
  2. Yoga Azif A.                          108694075
  3. M. Dhairolly Yafie                  108694088
  4. Dian Ayu W.                           108694092
  5. Anggardini A.S                       108694098
  6. Nova Asteria                           108694270
  7. Fitri Damayanti                       108694267
  8. Diana Maulidah                      108694274
  9. Ira Megasyara                         108694275

S1 AKUNTANSI 2010 B
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2012


BAB 1
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
CSR harus dimaknai bukan lagi hanya sekedar responsibility karena bersifat voluntary, tetapi harus dilakukan sebagai mandatory dalam makna liability karena disertai dengan sanksi. Penanam modal baik dalam maupun asing tidak dibenarkan hanya mencapai keuntungan dengan mengorbankan kepentingan-kepentingan pihak lain yang terkait dan harus tunduk dan mentaati  ketentuan CSR sebagai kewajiban hukum jika ingin menanamkan modalnya di Indonesia. Komitmen bersama untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan menciptakan iklim investasi bagi penanam modal untuk mewujudkan  kesejahteraan masyarakat dapat tercapai melalui  pelaksanaan CSR. CSR dalam konteks penanaman modal harus dimaknai sebagai instrumen untuk mengurangi praktek bisnis yang tidak etis.  
Latar belakang kami membuat makalah ini ialah, untuk memberikan informasi tentang hal yang ada kaitannya Corporate Social Reponsibility (CSR) atau yang biasa disebut sebagai program sosial bagi perusahaan tersebut. Agar orang-orang yang membaca makalah kami ini dapat lebih mendalam mengetahui hal tentang Program CSR ini. Selain itu kami menyusun makalah ini untuk mengisi tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen. Banyak sekali hal-hal yang menarik dalam pembahasan yang kami buat ini, maka dari itu semoga pembahasan kami ini bisa membantu anda semua untuk mengetahui cara kerja CSR di Indonesia ini sebenarnya.











BAB 2
PEMBAHASAN


  1. Pengertian Corporate Social Responsibility
Istilah CSR diperkenalkan pertama kali dalam tulisan Social Responsibility of the Businessman tahun 1953. CSR digagas Howard Rothmann Browen untuk mengeleminasi keresahan dunia bisnis. CSR adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka. CSR bisa dikatakan komitmen yang berkesinambungan dari kalangan bisnis, untuk berperilaku secara etis dan memberi kontribusi bagi perkembangan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas kehidupan dari karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada umumnya. Dalam interaksi dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan.
Di sinilah letak pentingnya pengaturan CSR di Indonesia, agar memiliki daya atur, daya ikat dan daya dorong. CSR yang semula bersifat voluntary perlu ditingkatkan menjadi CSR yang lebih bersifat mandatory. Dengan demikian dapat diharapkan kontribusi dunia usaha yang terukur dan sistematis dalam ikut meningkatan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan yang pro-masyarakat dan lingkungan seperti ini sangat dibutuhkan ditengah arus neoliberalisme seperti sekarang ini. Sebaliknya disisi lain, masyarakat juga tidak bisa seenaknya melakukan tuntutan kepada perusahaan. Apabila harapannya itu berada diluar batas aturan yang berlaku.
CSR dapat dikatakankan sebagai parameter kedekatan era kebangkitan masyarakat (civil society). Maka dari itu, sudah seharusnya CSR tidak hanya bergerak dalam aspek philantropy (yakni dorongan kemanusiaan yang biasanya bersumber dari norma dan etika universal untuk menolong sesama dan memperjuangkan pemerataan sosial) maupun level strategi, melainkan harus merambat ke tingkat kebijakan (policy) yang lebih makro dan riil. Dunia usaha harus dapat mencontoh perusahaan yang telah terlebih dahulu melaksanakan program CSR sebagai salah satu policy dari manjemen perusahaan.
PT. Bogasari, misalnya memiliki program CSR yang terintegrasi dengan strategi perusahaan, melalui pendampingan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis terigu. Seperti yang telah kita ketahui, jika mereka adalah konsumen utama dari produk perusahaan ini. Demikian juga dengan PT. Unilever yang memiliki program CSR berupa pendampingan terhadap petani kedelai. Bagi kepentingan petani, adanya program CSR ini berperan dalam meningkatkan kualitas produksi, sekaligus menjamin kelancaran distribusi. Sedangkan bagi Unilever sendiri, hal ini akan menjamin pasokan bahan baku untuk setiap produksi mereka yang berbasis kedelai, seperti kecap Bango, yang telah menjadi salah satu andalan produknya.
Banyak perusahaan yang memilih program CSR di bidang edukasi. Program seperti ini kebanyakan memfokuskan pada edukasi bagi generasi mendatang, pengembangan kewirausahaan, pendidikan finansial. PT. Astra International Tbk, misalnya: membentuk Politeknik Manufaktur Astra, yang menelan dana puluhan milyar. Selain itu, ada juga program dari HM Sampoerna untuk mengembangkan pendidikan melalui Sampoerna Foundation, untuk program ini. Sampoerna sendiri telah mengucurkan dana tak kurang dari 47 milliar. Jelas sudah jika CSR sangat bermanfaat untuk masyarakat dan dapat meningkatkan image perusahaan.

  1. Model Corporate Social Responsibility (CSR)
Sedikitnya ada empat model atau pola CSR yang umumnya diterapkan oleh perusahaan di Indonesia, yaitu:
1.      Keterlibatan langsung.
Perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara.Untuk menjalankan tugas ini, sebuah perusahaan biasanya menugaskan salah satu pejabat seniornya,seperti corporate secretary atau public affair manager atau menjadi bagian dari tugas pejabatpublic relation.
2.      Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan
Perusahaan mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau groupnya. Model ini merupakan adopsi dari model yang lazim diterapkan di perusahaan-perusahaan di negara maju. Biasanya, perusahaan menyediakan dana awal, dana rutin atau dana abadi yang dapat digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan. Beberapa yayasan yang didirikan perusahaan diantaranya adalah Yayasan Coca Cola Company, Yayasan Rio Tinto (perusahaan pertambangan), Yayasan Dharma Bhakti Astra, Yayasan Sahabat Aqua, GE Fund.
3.      Bermitra dengan pihak lain.
Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerjasama dengan lembaga sosial/organisasi non-pemerintah (NGO/ LSM), instansi pemerintah, universitas atau media massa, baik dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya. Beberapa lembaga sosial/Ornop yang bekerjasama dengan perusahaan dalam menjalankan CSR antara lain adalah Palang Merah Indonesia (PMI), Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI), Dompet Dhuafa; instansi pemerintah (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia/LIPI, Depdiknas, Depkes, Depsos); universitas (UI, ITB, IPB); media massa (DKK Kompas, Kita Peduli Indosiar).
4.      Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium.
Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan dengan model lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah perusahaan yang bersifat “hibah pembangunan”. Pihak konsorsium atau lembaga semacam itu yang dipercayai oleh perusahaan-perusahaan yang mendukungnya secara pro aktif mencari mitra kerjasama dari kalangan lembaga operasional dan kemudian mengembangkan program yang disepakati bersama (Saidi, 2004:64-65).

  1. Keuntungan dan Kelemahan CSR
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan demi suatu tujuan sosial dengan tidak memeperhitungkan untung atau rugi ekonomis. Hal itu bisa terjadi dengan dua cara yaitu cara positif dan negatif. Secara positif, perusahaan bisa melakukan kegiatan yang tidak membawa keuntungan ekonomis dan semata-mata dilangsungkan demi kesejahteraan masyarakat atau salah satu kelompok di dalamnya. Contohnya: menyelenggarakan pelatihan keterampilan untuk penganggur. Kegiatan seperti itu hanya mengeluarkan dana dan tidak mendapat sesuatu kembali. Tujuannya semata-mata sosial dan sama sekali tidak ada maksud ekonomi. Secara negatif, perusahaan bisa menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, yang sebenarnya menguntungkan dari segi bisnis tetapi akan merugikan masyarakat atau sebagian masyarakat. Kegiatan-kegiatan itu bisa membawa keuntungan ekonomis tapi perusahaan mempunyai alasan untuk tidak melakukannya. Jika kita membedakan tanggung jawab sosial dalam arti positif dan dalam arti negatif, langsung menjadi jelas konsekuensinya dalam rangka etika. Bisnis memikul tanggung jawab dalam arti negatif karena tidak boleh melakukan kegiatan yang merugikan masyarakat.
Di banyak tempat, Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan langkah jitu dari perusahaan untuk menarik simpati dan kepercayaan negara dan masyarakat terhadap aktivitas yang dilakukan perusahaan tersebut di satu tempat. Bila dilihat secara sekilas, perwujudan CSR merupakan suatu langkah yang mulia. Hasilnya bisa langsung mengena di masyarakat setempat. Tetapi, sesuatu yang dilihat secara sepintas baik, ternyata mengandung jebakan-jebakan mematikan.CSR merupakan bentuk penaklukan secara halus terhadap masyarakat setempat agar tidak memprotes aktivitas mereka. Jika demikian, maka, “CSR merupakan strategi pendekatan kaum neoliberal agar tetap bisa melanggengkan hegemoni kapitalisme. Dengan kata lain CSR adalah alat penaklukan dalam kemasan berwajah sosial dan lingkungan dengan motif dasar yang tidak berubah, yakni akumulasi kapital dan mengeruk keuntungan sebesar-besarnya.

  1. Etika dan Tanggung jawab dalam program CSR
CSR bukan saja sebagai tanggung jawab, tetapi juga sebuah kewajiban. CSR adalah suatu peran bisnis dan harus menjadi bagian dari kebijakan bisnis. Maka,bisnis tidak hanya mengurus permasalahan laba , tapi juga sebagai sebuah institusi pembelajaran. Bisnis harus mengandung kesadaran sosial terhadap lingkungan sekitar. Ada enam kecenderungan utama, yang semakin menegaskan arti penting CSR, yaitu :
·         Meningkatnya kesenjangan antara kaya dan miskin;
·         Posisi negara yang semakin berjarak pada rakyatnya;
·         Makin mengemukanya arti kesinambungan;
·         Makin gencar sorotan kritis dan resistensi publik, bahkan bersifat anti perusahaan.
·         Tren ke arah transparansi;
·         Harapan terwujudnya kehidupan lebih baik dan manusiawi pada era  millennium baru.
Tak heran, CSR telah menjadi isu bisnis yang terus menguat. Isu ini sering diperdebatkan dengan pendekatan nilai-nilai etika, dan memberi tekanan yang semakin besar pada kalangan bisnis untuk berperan dalam masalah-masalah sosial, yang akan terus tumbuh. Isu CSR sendiri juga sering diangkat oleh kalangan bisnis, manakala pemerintahan nasional di berbagai negara telah gagal menawarkan solusi terhadap berbagai masalah kemasyarakatan. Namun, upaya penerapan CSR sendiri bukannya tanpa hambatan. Dari kalangan ekonom sendiri juga muncul reaksi sinis. Ekonom Milton Friedman, misalnya, mengritik konsep CSR, dengan argumen bahwa tujuan utama perusahaan pada hakikatnya adalah memaksimalkan keuntungan (returns) bagi pemilik saham, dengan mengorbankan hal-hal lain. Ada juga kalangan yang beranggapan, satu-satunya alasan mengapa perusahaan mau melakukan proyek-proyek yang bersifat sosial adalah karena memang ada keuntungan komersial di baliknya. Agar mengangkat reputasi perusahaan di mata publik atau pemerintah. Oleh karena itu, para pelaku bisnis harus menunjukkan bukti nyata bahwa komitmen mereka untuk melaksanakan CSR bukanlah main-main. Manfaat dari CSR itu sendiri terhadap pelaku bisnis juga bervariasi, tergantung pada sifat (nature) perusahaan bersangkutan, dan sulit diukur secara kuantitatif.

  1. Contoh Perusahaan yang Mengadakan Program Corporate Social Responsibility Perusahaan Selular Indosat 
Sebagai perusahaan publik yang beroperasi di Indonesia dan melayani kebutuhan telekomunikasi masyarakat Indonesia, Indosat senantiasa berupaya untuk tetap konsisten melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang memberikan manfaat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan bangsa Indonesia secara berkesinambungan. Memahami berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat saat ini, Indosat berupaya agar seluruh kegiatan CSR-nya dapat terlaksana dengan baik dan tepat kepada sasaran dalam memberikan manfaat terbaik bagi masyarakat yang bersifat jangka panjang.
Visi CSR Indosat :
Program diarahkan untuk membangun kebanggaan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) termasuk karyawan terhadap Indosat serta sesuai  dengan standard internasional yang berlaku.
Misi CSR Indosat :
Sejalan dengan misi perusahaan yaitu meningkatkan kualitas hidup komunitas dan masyarakat. 
Program CSR :
Program CSR Indosat diimplementasikan berdasarkan pada prinsip-prinsip integritas, akuntabilitas, tanggung jawab dan perbaikan kondisi komunitas yang terukur. 

  1. Tindakan – tindakan yang dilakukan oleh indosat dalam program CSR
·         Implementasi Energi Alternatif
Penggunaan tenaga alternative adalah: sebagai salah satu langkah antisipasi kelangkaan bahan bakar hewani di beberapa lokasi yang terjadi akhir-akhir ini. Setelah melalui research, dibeberapa wilayah kerja (termasuk coverage BTS), maka diupayakan untuk penggunaan bahan bakar terbaru yang ramah lingkungan yang memang melimpah dibeberapa lokasi BTS tersebut. Saat ini Indosat sedang melakukan uji komersial BTS energi alternatif di 2 wilayah, yaitu BTS di Girisari, Uluwatu, Bali dan BTS di Labuan, Lombok. Diharapkan keberhasilan uji coba ini akan dapat diperluas bagi BTS-BTS Indosat lainnya di seluruh wilayah Indonesia.  Uji komersial program ini dilakukan bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan PT LEN Industri (Persero). Program Uji Komersial BTS Energi Alternatif merupakan inisiatif Indosat dalam mencari alternatif bahan bakar bagi BTS di luar BBM yang selama ini digunakan. Sumber energi alternatif yang diujicobakan untuk bagi BTS adalah sinar matahari, angin dan biofuel  berbahan dasar kelapa sawit.
·         Hubungan teori yang terdapat pada bab etika dan tanggung jawab sosial pada buku wajib kedalam perusahaan Selular Indosat:
Didalam suatu perusahaan juga memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan. Hal tersebutlah yang mendorong perusahaan Selular Indosat melakukan Implementasi Energi Alternatif. Perusahaan Indosat sadar terhadap masalah yang sampai saat ini belum teratasi, yaitu Polusi udara. Polusi udara diakibatkan dari asap mobil dan juga bahan kimia lainnya dari pabrik. Melalui program tersebut, perusahaan indosat berharap persoalan mengenai bahan bakar dapat diatasi.
·         Indonesia Sehat
            Ini merupakan salah satu program Indosat yang berfokus pada kesehatan, khususnya ibu dan anak, serta masyarakat yang berada di sekitar lingkungan kerja. Kegiatan yang dibagi dalam 2 program besar, yakni Mobil “Klinik Sehat Keliling” Indosat dan Kampung Siaga yaitu: suatu terobosan baru dalam layanan kesehatan secara gratis, dengan tujuan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Dengan semakin berkembangnya program CSR bidang pendidikan, Indosat juga turut membantu masyarakat di bidang lain dan salah satunya adalah bidang kesehatan. Menilik tingkat kesehatan ibu dan anak yang dirasa kian memprihatinkan, khususnya di daerah-daerah terpencil. Mulai tahun 2007 Indosat mengembangkan program CSR di bidang ini melalui payung program Indonesia Sehat. Dengan fokus utama di daerah yang masih membutuhkan bantuan layanan kesehatan, Indosat berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat tidak mampu melalui program kesehatan cuma-cuma Pemeriksaan kesehatan.
·         Berbagai aktifitas dilakukan melalui mobil “Klinik Sehat Keliling” ini, antara lain:
1.      ltasi Gizi dan kesehatan 
2.      Bantuan obat dan makanan sehat bagi Balita 
3.      Pengasapan (jika dibutuhkan) 
4.      Pos Layanan Terpadu (untuk Ibu dan Anak)  
5.      Mobil Klinik Sehat Keliling Indosat ini dilengkapi dengan alat USG, tabung oxigen, suction pump, obat-obatan, perlengkapan operasi minor, alat timbang bayi
·         Adapun cakupan operasi di 8 (delapan) kota di wilayah kerja Indosat, yaitu:  
1.      Sumatera Bagian Utara (base di Padang)  
2.      Sumatera Bagian Selatan (based di Bengkulu) 
3.      Jabodetabek (based di Jakarta) 
4.      Jawa Barat (base di Bandung) 
5.      Jawa Tengah dan DIY (base di Yogyakarta) 
6.      Jawa Timur (base di Surabaya) 
7.      Kalimantan (base di Banjarmasin) 
8.      Sulawesi (base di Makasar)
·         Hubungan teori yang terdapat pada bab etika dan tanggung jawab sosial pada buku wajib kedalam perusahaan Selular Indosat:
Tanggung jawab sosial memiliki kaitan dengan cara perusahaan melakukan bisnisnya, terhadap kelompok maupun pribadi yang ada dalam lingkungan sosialnya. Komunitas lokal tempat mereka menjalankan bisnisnya memiliki tanggung jawab terhadap pihak pemercaya. Perusahaan selular indosat misalnya, Program Indonesia Sehat, yang di dalamnya terdapat kegiatan-kegiatan seperti : Pertama, Mobil Klinik Sehat Keliling di 8 regional Indosat. Kedua, Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Posyandu, Sunatan Massal, Pemeriksaan Kesehatan).


  1. Berbagai program yang dijalankan Indosat yaitu :
Program Indosat “Satukan Cinta Negeri” diterapkan melalui berbagai aktifitas antara lain adalah:
1.      Indonesia Belajar
Program Indonesia belajar terwujud dalam berbagai aktivitas antara lain:
·         Program Indosat Science and Multimedia School (ISMS) yaitu program bantuan perangkat multimedia untuk 103 sekolah, pada tahun 2010 Indosat menggelar lomba mangajar Guru Fisika ISMS yang diarahkan menjadi kompetisi pemanfaatan perangkat yang telah digunakan dan diikuti oleh perwakilan guru Fisika dari 103 sekolah yang telah mendapatkan perangkat ISMS.
·         Pada tahun 2010 ini Indosat tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi pendidikan masyarakat Aceh. Dua sekolah dasar di Aceh yang merupakan bantuan dari Indosat yaitu: Sekolah Dasar Unggulan (SDU) Iqro di Sigli, dan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Fikri, Aceh Besar. Indosat telah memberikan hasil yang baik bagi pengembangan pendidikan dan menjadikan sekolah unggulan di Kabupaten dan Propinsi.
·         Program peningkatan Kompetensi Guru IPA dan Matematika diselenggarakan oleh Indosat bekerjasama dengan 3 universitas antara lain Universitas Andalas, Universitas Bung Hatta dan Universitas Negeri Padang sebagai penyedia tenaga pengajar dan juga fasilitas laboratorium.
2.      Indonesia Sehat
      Program Indonesia sehat melalui kegiatan mobil klinik memberikan pelayanan kesehatan gratis sejak 2007 dengan 16 armada mobil yang tersebar di 8 regional operasional Indosat bekerjasama dengan mitra yaitu Rumah Zakat, Pos Keadilan Peduli Umat, Bulan Sabit Merah Indonesia dan Dompet Dhuafa. Mobil Klinik Indosat beroperasi di 5-10 titik lokasi setiap bulan di setiap kota dengan jadwal dua hingga tiga titik setiap minggunya. Hingga akhir Desember 2010, ke enambelas mobil klinik sehat keliling ini telah melayani 450.715 pasien dengan komposisi 36% melayani anak dan balita, 31% melayani ibu-ibu, dan 33% melayani masyarakat umum (termasuk manula).

3.      Indonesia Hijau
Program Indonesia hijau terwujud dalam berbagai aktivitas antara lain:
·         Mulai tahun 2008 Indosat meluncurkan program sejuta pohon bagi Indonesia yang dalam pelaksanaannya program ini diwujudkan dalam beberapa aktifitas, seperti “tanam dan pelihara pohon bagi karyawan”, kerjasama penanaman dan pemeliharaan pohon di kawasan hutan lindung di Rinjani-Lombok bersama WWF Indonesia, serta menggandeng pemerintah daerah dan perguruan tinggi di Indonesia. Saat ini total pohon yang telah di tanam sejumlah 200.531 pohon.
·         Pada tahun 2009, Indosat melaksanakan program penghijauan di Blora, Jawa Tengah yang disebut dengan Kampung Jati Indosat, dengan menanam 10.000 pohon jati di desa Tawangrejo, Blora. Jawa tengah untuk menghijaukan kawasan perbukitan.
·         Pada tahun 2010, Indosat berpartisipasi dalam program pemerintah yaitu “Penanaman Satu milyar pohon Indonesia” dengan memberikan 43.000 pohon bekerjasama dengan Departemen Kehutanan dan mitra Indosat. Pelaksanaan program dilaksanakan di waduk Jatiluhur sebagai resapan air melalui program menanam dan memelihara dan pelaksanaan program daerah aliran sungai yang terletak di sepanjang sungai Citarum , Cisadane, Ciapus dan Cihedeung.
4.      Berbagi Bersama Indosat
Program berbagi bersama Indosat ini terwujud dalam berbagai aktivitas antara lain:
·         Bantuan korban Bencana
PT. Indosat selalu memberikan kepedulian kepada masyarakat yang terkena musibah bencana. Perusahaan langsung menurunkan tim SAR untuk memberikan bantuan evakuasi kepada masyarakat. Bantuan berupa makanan dan obat-obatan juga diberikan terutama untuk wilayah-wilayah pengungsian, dimana 2 bahan pokok tersebut merupakan kebutuhan vital yang harus ada secara terus menerus.
·         SMS Cinta Dhuafa
Program SMS Cinta Dhuafa dilaksanakan di bulan Ramadhan, dengan mengetik CDF kirim ke 5000, para pelanggan Indosat dapat berpartisipasi untuk menyisihkan sebagian rezekinya bagi mereka yang membutuhkan di Bulan puasa Ramadhan. Hasil dari SMS tersebut disalurkan kepada yayasan dan lembaga yang membutuhkan bantuan.
·         SMS Donasi Korban Bencana
Dalam program Donasi Korban bencana, pelanggan Indosat dapat memberikan donasi bantuan melalui sms. Dana yang terkumpul akan diberikan kepada para korban yang membutuhkan bantuan untuk kebutuhan mereka pasca bencana.
·         Program Ramadhan
Tahun 2010, Indosat memberikan bantuan 3010 Al-qur’an dan hadist yang dibagikan kepada masyarakat sekitar di 8 regional dan 35 kantor cabang Indosat, dengan tujuan untuk meningkatkan pendidikan/pembelajaran Al-Qur’an bagi masyarakat sekitar.
5.      Indosat Peduli
Indosat peduli merupakan program Indosat dalam memberikan bantuan tanggap darurat bagi korban bencana dan juga kegiatan pembinaan komunitas di daerah yang rawan bencana. Program Indosat peduli ini terwujud dalam berbagai aktivitas antara lain:
·         Bantuan  senilai lebih  dari Rp 2 Milyar  tersebut terdiri dari bantuan uang tunai senilai Rp 500 juta yang diserahkan kepada Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Barat, bantuan senilai Rp 400 juta berupa barang-barang sesuai kebutuhan di lokasi bencana diserahkan dan disalurkan melalui Satkorlak Sumatera Barat, bantuan berupa 200 unit StarOne dengan pulsa bagi para relawan, Pemerintah Daerah dan Rumah Sakit, fasilitas kesehatan cuma-cuma melalui Mobil Klinik Keliling Indosat, posko telekomunikasi yang menyediakan fasilitas telekomunikasi gratis di 5 posko/titik, serta program layanan bagi pelanggan IM3 dan Mentari berupa perpanjangan masa aktif, bonus 60 SMS dan 60 menit percakapan.
·         Indosat juga mengajak para pelanggannya untuk turut berpartisipasi memberikan kepedulian kepada para korban gempa melalui SMS Donasi peduli bencana Tasikmalaya dan  Sumatera Barat.  Jumlah donasi yang terkumpul untuk program ini adalah Rp 21.802.365,- (untuk gempa di Tasikmalaya) dan Rp 995.300.460,- (untuk gempa di Padang) dan keseluruhan donasi tersebut sudah dialokasikan kepada Komunitas Postel untuk pembangunan dan perbaikan sarana serta prasarana pendidikan di kedua wilayah tersebut.

  1. Pengaruh CSR bagi perusahaan
Penerapan CSR dipandang sebagai sebuah keharusan. CSR bukan saja sebagai tanggung jawab, tetapi juga sebuah kewajiban. CSR adalah suatu peran bisnis dan harus menjadi bagian dari kebijakan bisnis. Maka, bisnis tidak hanya mengurus permasalahan laba, tapi juga sebagai sebuah institusi pembelajaran. Bisnis harus mengandung kesadaran sosial terhadap lingkungan.
Citra perusahaan yang buruk, yang sering dimunculkan di media massa. Jelas tidak mendukung kelancaran operasional perusahaan dan bersifat kontra-produktif terhadap upaya peningkatan produktivitas dan keuntungan. Kini semakin diakui bahwa perusahaan, sebagai pelaku bisnis, tidak akan bisa terus berkembang, jika menutup mata atau tak mau tahu dengan situasi dan kondisi lingkungan sosial tempat ia hidup.

  1. Pengaruh CSR bagi Masyarakat
CSR diadopsi agar menjadi penawar kesan dan persepsi buruk dalam perusahaan yang terlanjur terbentuk dalam pikiran masyarakat. Dalam persepsi masyarakat pada saat itu pengusaha di citrakan sebagai pemburu rente yang menghalalkan segala cara temasuk tidak peduli pada dampak kemiskinan dan kerusakan lingkungan. Namun dalam program Indosat ini sangat bagi masyarakat karena program CSR Indosat diimplementasikan dengan berdasarkan pada prinsip-prinsip integritas, akuntabilitas, tanggung jawab dan perbaikan kondisi komunitas yang terumcmm25kln nkhkur.  Program ini lumayan menguntungkan karena program ini program social.
1)      Dua sekolah dasar unggulan untuk masyarakat Nangroe Aceh Darussalam
Sebagai kelanjutan dari berbagai program bantuan tanggap darurat bagi para korban bencana nasional tsunami, Indosat juga menyelenggarakan program bantuan jangka panjang dalam rangka menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Aceh berupa pendirian dua sekolah dasar di Aceh,yaitu:
·         Sekolah Dasar Unggulan (SDU) Iqro di Sigli
·         Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Fikri, Aceh Besar
Ini adalah implementasi komitmen bantuan jangka panjang Indosat bagi generasi muda Aceh atas meningkatnya minat siswa terhadap aktifitas belajar mengajar, dan juga sebagai perwujudan atas komunitas masyarakat yang berkualitas baik secara pendidikan, mental, dan spiritual (akhlak). Ibu Imas selaku PJ Kurikulum SDIT Nurul Fikri di Aceh Besar mengatakan,“Sekolah ini memberikan kesempatan kepada kami untuk memberikan sumbangsih berupa ilmu & ketrampilan bagi masyarakat Aceh”.
2)      Program BEASISWA
Hingga saat ini Indosat telah memberikan bantuan beasiswa pendidikan kepada 184 mahasiswa/i yang kurang mampu dari 15 perguruan tinggi. Adapun kriteria penerima beasiswa ini adalah, mahasiswa yang aktif berorganisasi, dengan IPK >= 3.0, membutuhkan biaya pendidikan, serta bebas narkoba. Indosat juga memberikan beasiswa kepada Duta Belia, yaitu team siswa pelajar yang merupakan anggota dari eks. Paskibraka, para juara olimpiade science (Fisika, Kimia, Biologi, dan Matematika), duta asean, duta pesantren, pelajar teladan dan seminari.
3)      Peningkatan Kompetensi Guru IPA dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium Serta Peningkatan Kecerdasan Matematika
Dalam upayanya meningkatkan kemampuan dan kompetensi para guru IPA dan Matematika, Indosat berkerjasama dengan tiga universitas di Sumatera Barat, yakni: Universitas Andalas, Universitas Bung Hatta, dan Universitas Negeri Padang, mengadakan program “Kompetensi Guru IPA dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium serta Peningkatan Kecerdasan Matematika”. Program yang telah berjalan selama dua tahun ini ternyata mendapat respon yang cukup baik, terlihat dari tingginnya jumlah peserta yang mengikuti program ini. “Diharapkan program ini dapat meningkatkan penguasaan guru terhadap fasilitas laboratorium dan membuat IPA dan Matematika menjadi pelajaran yang menarik & ditunggu-tunggu siswa”, ujar Prof. Yunazar M berpendapat mengenai program ini.
4)      Bantuan Panahan Yunior
Indosat turut mendukung pembinaan olahraga panahan bagi siswa tingkat dasar dan menengah di 11 propinsi dan pembinaan bagi para atlet yunior PERPANI. Pembinaan tersebut meliputi penyelenggaraan alat-alat olahraga panahan, pelaksanaan pelatihan yang berkesinambungan, penyelenggaraan event kejuaraan, dan biaya operasional. Selain itu program ini juga bertujuan untuk membentuk olahragawan muda yang berbakat untuk berkontribusi di olahraga panahan.
Tidak itu saja, Indosat juga turut memberikan dukungan bagi KONI untuk pengadaan system informasi yang baik dan akurat, baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal. Dukungan yang diberikan secara terintegrasi tersebut tidak hanya terbatas dalam hal system informasi, namun berkembang hingga distribusi informasi dan program melalui SMS (content provider).

  1. Indosat Raih The Best CSR Award
            Dengan adanya program CSR Indosat mendapat pengakuan sebagai the  best CSR award dalam ajang indosat cellular Award  (ICA)2012. Penghargaan yang diterima oleh Chief Corporate Services Officer Indosat, Indar Atmanto ini dianugerahkan ICA 2012 bagi program-program CSR yang telah diimplementasikan operator telekomunikasi yang memiliki nilai kemanusiaan dan ketepatgunaan yang tinggi, karena dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar dan seluruh masyarakat Indonesia.Diharapkan penghargaan ini menjadi pemacu semangat untuk selalu memberikan yang terbaik, karena yakin keberhasilan dan keberlangsungan bisnis perusahaan juga berkat dukungan seluruh pemangku kepentingan, termasuk seluruh masyarakat Indonesia. Program-program CSR Indosat difokuskan pada bidang pendidikan dan kesehatan, serta mendukung berbagai kegiatan sosial masyarakat lainnya,serta  Indosat juga mengadakan CSR yg berbasis  Wireless and Application Contest (IWIC) 2006 – 2011 IWIC adalah inisiatif untuk mempromosikan inovasi di kalangan generasi muda dalam bidang aplikasi wireless yang bermanfaat secara praktis bagi kegiatan bisnis, pendidikan dan kehidupan sosial. Sejak dimulai pada tahun 2006, kompetisi IWIC telah menghasilkan hampir 2.000 proposal aplikasi wireless, yang dikembangkan lebih lanjut oleh Indosat menjadi aplikasi praktis dan berguna bagi masyarakat.



BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
CSR bisa dikatakan komitmen yang berkesinambungan dari kalangan bisnis, untuk berperilaku secara etis dan memberi kontribusi bagi perkembangan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas kehidupan dari karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada umumnya
Sedikitnya ada empat model atau pola CSR yang umumnya diterapkan oleh perusahaan di Indonesia, yaitu:
1.      Keterlibatan langsung
2.      Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan
3.      Bermitra dengan pihak lain
4.      Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium
Bisnis harus mengandung kesadaran sosial terhadap lingkungan sekitar. Ada enam kecenderungan utama, yang semakin menegaskan arti penting CSR, yaitu :
·         Meningkatnya kesenjangan antara kaya dan miskin;
·         Posisi negara yang semakin berjarak pada rakyatnya;
·         Makin mengemukanya arti kesinambungan;
·         Makin gencar sorotan kritis dan resistensi publik, bahkan bersifat anti perusahaan.
·         Tren ke arah transparansi;
·         Harapan terwujudnya kehidupan lebih baik dan manusiawi pada era  millennium baru.