Jumat, 29 November 2013

AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN : PENGUJIAN PENGENDALIAN, PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI, DAN UTANG DAGANG



PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Keseluruhan dalam audit siklus akuisisi dan pembayaran adalah untuk mengevaluasi apakah akun dipengaruhi oleh akuisisi barang dan jasa dan pengeluaran kas untuk akuisisi tersebut telah disajikan dengan wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku  umum. Pembayaran untuk barang dan jasa merupakan aktivitas penting bagi seluruh entitas. Aktivitas tersebut secara langsung mengurangi saldo akun utang, terutama utang dagang. Dokumen yang berhubungan dengan proses pengeluaran kas yang harus diperiksa auditor terdiri atas, cek, berkas transaksi pengeluaran kas, daftar pengeluaran kas, dan lain-lain.
Dalam audit tertentu, akun yang paling banyak menghabiskan waktu untuk diverifikasi dengan pengujian subtantif atas perincian saldo adalah piutang dagang, persediaan, asset tetap, utang dagang, dan akun beban. Pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi  untuk siklis akuisisi dan pembayaran dibagi menjadi dua wilayah besar, yaitu: Pengujian akuisisi, meliputi tiga dari empat fungsi bisnis yang di bahas diawal bab ini, pemrosesan pesanan pembelian, penerimaan barang dan jasa, dan pengakuan utang. Pengujian pembayaran, yang meliputi fungsi ke empat yaitu pemrosesan dan pencatatan pengeluaran kas.

B.     Tujuan
1.      Mengetahui akun dan klasifikasi transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran.
2.      Mengetahui fungsi-fungsi dalam siklus dan dokumen dan pencatatan terkait akuisisi dan pembayaran.
3.       Mengetahui pengaruh e-commerce dalam siklus akuisisi dan pembayaran.
4.      Mengetahiu metodologi desain pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi.
5.      Mengetahui metodologi desain pengujian perincian saldo utang dagang.

C.    Rumusan Masalah
1.      Apa saja akun dan klasifikasi transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran ?
2.      Apa fungsi bisnis dalam siklus dan dokumen dan pencatatan terkait akuisisi dan pembayaran ?
3.      Bagaimana pengaruh e-commerce dalam siklus akuisisi dan pembayaran !
4.      Bagaimana metodologi desain pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi !
5.      Bagaimana metodologi desain pengujian perincian saldo utang dagang!

BAB II
PEMBAHASAN

Contoh kasus
Pembelian Fiktif Sebagai Kamuflase Laba Yang Lebih Saji.
Computronix Corporation mengumumkan bahwa beberapa pejabat seniornya telah melakukan lebih saji, sehingga akan dilakukan penyesuaian material pada hasil audit laporan keuangan di tahun-tahun sebelumnya. Inti pelanggaran tersebut berupa pengadaan utang dagang fiktif terhadap pembelian peralatan dalam jumlah besar untuk melebihsajikan aset tetap dan menyembunyikan penjualan fiktif.
            Pejabat-pejabat tersebut mengelabui bagian pengendalian internal Computronix dengan menelingkung departemen pembelian dan penerimaan sehingga tidak ada seorang pun di Computronix yang menemukan pelanggaran tersebut. Pegawai  Computronix biasanya membuat pencatatan yang lengkap dalam pembelian peralatan. Pengendalian internal, dalam mengontrol transaksi pembelian dan pengeluaran kas, biasanya mensyaratkan adanya pemesanan pembelian, laporan penerimaan, dan faktur dari vendor sebelum pembayarannya diotorisasi oleh direktur pelaksana atau kontroler/bendahara, dimana keduanya terlibat dalam kejahatan tersebut. Akhirnya, para pejabat tersebut dapat melewati bagian pengendalian atas pengeluaran kas dan mengotorisasi pembayaran atas pembelian yang tidak pernah ada tanpa membuat dokumen dari transaksi fiktif tersebut.
            Perusahaan juga membuat penjualan dan piutang fiktif. Perusahaan ini menerbitkan cek untuk melakukan pembayaran terhadap transaksi pembelian fiktif. Cek tersebut disimpan kembali ke akun perusahaan dan dicatat sebagai penagihan atas piutang fiktif. Dengan demikian, tampak bahwa penjualan fiktif  telah dilakukan, dan cek tersebut digunakan untuk melunasi pembelian aset fiktif.

            Akuisisi barang dan jasa meliputi akuisisi hal lainnya seperti bahan baku, peralatan, perlengkapan, utilitas, perbaikan dan pemeliharaan, penelitian dan pengembangan.
            Auditor perlu memahami fungsi-fungsi bisnis dan dokumen dan pencatatan dalam perusahaan sebelum mereka memahami resiko pengendalian dan mendesain pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi.

 AKUN DAN KLASIFIKASI TRANSAKSI DALAM SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN
            Tujuan keseluruhan dalam audit siklus akuisisi dan pembayaran adalah untuk mengevaluasi apakah akun dipengaruhi oleh akuisisi barang dan jasa dan pengeluaran kas untuk akuisisi tersebut telah disajikan dengan wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku  umum.
            Terdapat 3 klasifikasi transaksi dalam siklus ini, yaitu:
            1. Akuisisi barang dan jasa
            2. Pengeluaran kas
            3. Retur pembelian dan cadangan serta potongan pembelian
            Terdapat 10 akun yang termasuk dalam siklus akuisisi dan pembayaran dalam akun T pada gambar dibawah ini. Akun pengendalian untuk tiga kategori biaya yang paling banyak digunakan oleh perusahaan. Untuk setiap akun pengendalian, juga diberikan contoh untuk akun beban anak perusahaannya perlu digarisbawahi bahwa akun dalam jumlah besar dipengaruh oleh siklus ini. Oleh karenanya tidak mengherankan jika proses audit untuk siklus akuisisi dan pembayran memakan waktu yang lebih lama daripada siklus lainnya.
            Pada gambar dibawah, menunjukkan bahwa setiap transaksi akan didebet atau dikredit ke utang dagang. Oleh karena banyak perusahaan banyak melakukan akuisisi melalui kas kecil maka gambar ini sebenarnya sangat sederhana. Diasumsikan bahwa akuisisi yang dibayar tunai diproses dengan cara yang sama dengan yang menggunakan utang dagang.

Gambar akun dalam siklus akuisisi dan pembayaran.
                                                              
FUNGSI-FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS DAN DOKUMEN DAN PENCATATAN TERKAIT
            Siklus akuisisi dan pembayaran meliputi keputusan dan proses yang diperlukan untuk menyediakan barang dan jasa dalam pelaksanaan usaha. Siklus ini biasanya diawali dengan tindakan pembelian oleh pegawai yang membutuhkan barang atau jasa dan berakhir dengan pembayaranutang dagang.

Klasifikasi Transaksi
Akun
Fungsi-fungsi Bisnis
Dokumen dan Pencatatan
Akuisisi
Persediaan
Aset Tetap
Beban dibayar di muka
Peningkatan sewa guna
Utang dagang
Beban manufaktur
Beban penjualan
Beban administrasi
Pemprosesan pesanan pembelian

Penerimaan barang dan jasa
Pengakuan utang
Permintaan pembelian
Pesanan pembelian

Laporan penerimaan

Faktur dari vendor
Memo debet
Voucher
Berkas transaksi akuisisi
Jurnal atau daftar akuisisi
Berkas utama utang dagang
Neraca saldo utang dagang
Laporan dari vendor
Pengeluaran kas
Kas di bank (dari penegluaran kas)
Utang dagang
Diskon pembelian
Pemrosesan dan pencatatan pengeluaran kas
Cek
Berkas transaksi pengeluaran kas
Jurnal atau daftar pengeluaran kas

 
Pemrosesan Pesanan Pembelian
Titik awal dari siklus ini adalah permintaan terhadap barang dan jasa oleh klien. Bentuk formulir permintaan dan lembar persetujuan bergantung pada sifat barang dan jasa dan juga kebijakan perusahaan. Dokumen tersebut meliputi :
             Permintaan Pembelian
            Permintaan pembelian digunakan dalam permintaan akan dibelinya barang dan jasa oleh karyawan yang terotorisasi. Permintaan pembelian ini bisa saja merupakan permintaan akuisisi material dari mandor atau penyelia bagian penyimpanan, permintaan perbaikan dari pihak kantor atau pabrik, atau permintaan asuransi dari wakil direktur penanggung jawab aset tetap. Perusahaan biasanya bergantung pada spesifikasi pencatatan pesanan yang terkomputerisasi untuk mengawali permintaan pembelia persediaan secara otomastis.

 
Gambar dokumen permintaan pembelian
 
             Pesanan Pembelian
            Pesanan pembelian merupakan dokumen yang digunakan untuk memesan barang dan jasa dari vendor. Dokumen tersebut meliputi deskriptif kuantitas, dan informasi terkait lainnya dari produk dan jasa yang ingin dibeli oleh perusahaan. Dokumen tersebut mengidentifikasikan otorisasi pembelian. Perusahaan biasanya menyerahkan pesanan pembelian secara elektronik kepada vendor yang menyediakan pertukaran data elektronik (Elektronic Data Interchange/EDI).

 
Gambar dokumen pesanan pembelian
 
 Penerimaan Barang dan Jasa
            Penerimaan barang dan jasa oleh perusahaan merupakan titik kritis dalam siklus ini karena pada waktu inilah biasanya perusahaan mengakui adanya akuisisi dan utang yang terkait dalm pencatatan mereka. Saat barang diterima, dibutuhkan pengendalian yang memadai untuk menguji deskriptif, kuantitas, waktu tiba, dan kondisi barang yang dibeli. Laporan penerimaan adalah selembar kertas atau dokumen elektronik yang disiapkan pada saat barang diterima. Laporan tersebut mencakup deskriptif barang jumlah diterima, data yang diterima, dan data penting lainnya.




Gambar dokumen penerimaan barang dan jasa


 Pengakuan Utang
            Pengakuan yang memadai atas munculnya utang pada saat penerimaan barang dan jasa membutuhkan pencatatan yang tepat dan akurat.  Pencatatan awal memengaruhi laporan keuangan dan pengeluaran kas akrual; oleh karena itu, perusahaan harus berhati-hati dalam memasukkan seluruh transaksi pembelian, yaitu hanya mencatat pembelian yang benar-benar terjadi dan pada jumlah yang benar. Dokumen dan pencatatan pada umumnya meliputi :
a. Faktur Vendor
Faktur vendor merupakan dokumen yang diterima dari vendor dan menunjukan jumlah terutang atas transaksi pembelian. Faktur tersebut berisi deskripsi dan jumlah barang dan jasa yang diterima, harga (termasuk ongkos angku), persyaratan diskon tunai, tanggal penagihan, dan jumlah total. Faktur vendor sangat penting karena menunjukan jumlah yang tercatat dalam berkas transaksi pembelian. Untuk perusahaan yang menggunakan EDI, faktur vendor dikirimkan secara elektronik, sehingga cara mengauditnya akan berbeda.


Gambar faktur vendor:

b. Memo Debet
Memo debet juga merupakan dokumen dari vendor yang berisi pengurangan atas jumlah terutang kepada vendor, karena adanya barang yang diretur atau cadangan yang diberikan. Memo debet biasanya menggunakan formulir yang sama dengan faktur vendor, tetapi informasi didalamnya adalah tentang pengurangan dalam utang dagang, bukan penambahan.
 
Gambar memo debet
c. Voucher
Voucher biasanya digunakan oleh organisasi untuk menerbitkan pencatatan dan pengendalian akuisisi secara formal, terutama dengan menyusun setiap transaksi pembelian dalam suatu urutan nomor. Voucher meliputi lembaran kertas atau suatu bundel berisi dokumen terkait, seperti pesanan pembelian, salinan berkas pengepakan, laporan penerimaan dan faktur vendor. Setelah pembayran, salinan cek, ditambahkan ke dalam bundel voucher tersebut.

Gambar voucher
d. Berkas Transaksi Akuisisi
Berkas ini merupakan berkas terkomputerisasi yang mencakup seluruh transaksi pembelian yang diproses oleh sistem akuntansi pada suatu periode, seperti harian, mingguan, atau bulanan. Berkas tersebut berisi seluruh informasi yang dimasukkan dalam sistem dan meliputi informasi untuk setiap transaksi, seperti nama vendor, tanggal, jumlah, klasifikasi akun, dan deskripsi serta jumlah barang dan jasa yang dibeli. Berkas transaksi akuisisi juga meliputi retur dan cadangan pembelian atau berkas terpisah untuk transaksi tersebut. Informasi dalam berkas ini sangat bergantung pada kebutuhan perusahaan, menggunakan bermacam-macam pencatatan, daftar atau laporan, seperti jurnal akuisisi, berkas utama utang dagang, dan transaksi untuk saldo akun atau divisi tertentu.
e. Jurnal atau Daftar Akuisisi
Daftar atau laporan yang dibuat dari berkas transaksi akusisi dan berkas terkait meliputi nama vendor, tanggal, jumlah dan klasifikasi akun atau klasifikasi untuk setiap transaksi, seperti perbaikan dan pemeliharaan, persediaan atau peralatan. Jurnal atau daftar akuisisi meliputi total setiap nomor akun dalam setiap periode. Transaksi yang sama dalam jurnal atau daftar tersebut juga di-posting secara simultan ke buku besar dan juka termasuk utang, maka dimasukkan dalam berkas utama utang dagang.

Gambar jurnal atau daftar akuisisi
f. Berkas Utama Utang Dagang      
Berkas utama utang dagang mencatat pembelian, pengeluaran kas, dan transaksi retur dan cadangan pembelian untuk setiap vendor. Berkas utama diperbarui dari berkas komputer untuk transaksi pembelian, retur dan cadangan dan pengeluaran kas. Total masing-masing saldo akun utang dagang dalam buku besar. Hasil cetak berkas utama utang dagang menunjukan, diurutkan per vendor, saldo awal utang dagang, setiap pembelian, retur dan cadangan pembelian, pengeluaran kas, dan saldo akhir.
 
Gambar Berkas Utama Utang Dagang
g. Neraca saldo Utang Dagang
Daftar ini meliputi jumlah utang setiap vendor atau setiap tagihan atau  voucher pada suatu waktu. Daftar ini dibuat langsung dari berkas utang dagang.

 
Gambar saldo utang dagang
h. Laporan Vendor
Laporan vendor merupakan dokumen yang dibuat bulanan oleh vendor dan berisi informasi saldo awal, pembelian, retur dan cadangan, pembayaran kepada vendor, dan saldo akhir. Saldo akhir dan aktivitas ini merupakan representasi vendor dalam transaksi periode tertentu, bukan reprensentasi klien.

 Proses dan Pencatatan Pengeluaran Kas
            Pembayaran untuk barang dan jasa merupakan aktivitas penting bagi seluruh entitas. Aktivitas tersebut secara langsung mengurangi saldo akun utang, terutama utang dagang. Dokumen yang berhubungan dengan proses pengeluaran kas yang harus diperiksa auditor terdiri atas:
a. Cek
Dokumen ini biasanya digunakan untuk membayar pembelian ketika tagihan telah jatuh tempo. Banyak perusahaan menggunakan cek berbasis komputer berdasarkan informasi yang dimasukkan dalam berkas transaksi akuisisi pada saat barang dan jasa diterima. Cek tersebut biasanya disiapkan dalam banyak salinan, dengan lembar asli diberikan kepada pihak yag dibayar, satu salinan disimpan bersama dengan faktur vendor dan dokumen terkait lainnya dan salinan lainnya disimpan secar urut nomor.
Setelah cek ditandatangani pihak yang berwenang, cek terebut menjadi aset. Oleh karenanya, cek yang telah ditandatangani seharusnya dikirimkan oleh pihak yang menandatangani atau pihak yang berada dibawah kendalinya. Ketika diuangkan oleh vendor dan dikliring oleh bank klien, cek ini disebut cek yang dibatalkan. Pada saat itu, cek bukan lagi menjadi aset, tetapi mejadi dokumen.
Gambar cek:


b. Berkas Transaksi Pengeluaran Kas
Berkas ini dikeluarkan oleh komputer dan memasukkan seluruh  transaksi pengeluaran kas yang diproses dalam sistem akuntansi untuk satu periode, sepeti harian, mingguna, dan bulanan. Berkas ini memiliki jenis informasi yang sama seperti yang dibahas dalam berkas transaksi akuisisi.