BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Amerika,
Eropa, Indonesia, dan juga internasional merupakan Negara dan benua yang
sama-sama melakukan suatu transaksi baik berbasis ekonomi maupun yang lainnya.
Hal tersebut membuat Negara-negara tersebut membentu dewan untuk membuat suatu
keputusan dan peraturan agar tercipta suatu keadilan didalam setiap kerja sama
yang dijalin oleh berbagai Negara tersebut. salah satunya adala dewan standar
akuntansi yang membuat peraturan dan ketentua mengenai akuntansi keuangan yang
ada di dunia ini. Maka dari itu, dalam makalah ini menjelaskan mengenai
berbagai hal dewan standar akuntansi yang berada di indonesia, amerika, eropa
dan internasional.
- Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui lebih
dalam tentang dewan standar akuntansi Amerika
2.
Mengetahui lebih
dalam tentang dewan standar akuntansi Eropa
3.
Mengetahui lebih
dalam tentang dewan standar akuntansi Indonesia
4.
Mengetahui lebih
dalam tentang dewan standar akuntansi Imanternasional
5.
Mengetahui lebih
dalam tentang dewan standar akuntansi Amerika
- Manfaat Penulisan
Dapat memahami lebih
dalam mengenai bagaiman konsep dari dewan standar di dunia ini yang termasuk
dalam konteks akuntansi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Dewan
Standar Akuntansi America
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh Badan Sektor Swasta
(Badan Standar Akuntansi Keuangan, atau Financial
Accounting Standards Board – FASB), namun sebuah lembaga pemerintah (Komisi
Pengawas Pasar Modal atau Securities
Exchange Commission – SEC) juga memiliki kekuasaan untuk menerapakan
standarnya sendiri.
Di Amerika Serikat , dilakukan pengujian dan analisa pada
prinsip dan teori akuntansi yang berkembang melalui 4 fase yakni :
- Fase Kontribusi Manajemen (1900-1933)
Pengaruh
manajemen dalam pembentukan prinsip-prinsip akuntansi muncul dari meningkatnya
jumlah pemegang saham dan peranan ekonomik dominan yang dimainkan oleh
korporasi industri setelah 1900. Penyebaran kepemilikan saham memberi peluang
bagi manajemen untuk mengendalikan bentuk dan isi pengungkapan akuntansi.
Ketergantungan pada inisiatif manajemen menimbulkan konsekuensi sebagai berikut
:
a) Sebagian besar teknik akuntansi tidak
memiliki dukungan teoritis.
b) Pusat perhatian pada penentuan
penghasilan kena pajak dan minimisasi pajak penghasilan.
c) Teknik yang diadopsi adalah untuk
meratakan pendapatan
d) Penghindaran dari masalah-masalah
kompleks dan solusi berdasarkan kebijakan dianut.
e) Perbedaan perlakuan teknik akuntansi
dari perusahaan yang berbeda untuk masalah yang sama.
Situasi
ini menghasilkan ketidakpuasan, karena adanya tuntutan dalam peningkatan
standar pelaporan keuangan dan meminta adanya perlindungan terhadap investor.
- Fase Kontribusi Institusi (1933-1959)
Fase
ini ditandai dengan timbulnya badan/institusi dan peningkatan peranannya dalam
pengembangan prinsip akuntansi, sbb:
a) Tahun 1934 Kongres membentuk Securities and Exchange Commision (SEC) untuk melaksanakan
berbagai peraturan investasi federal. Komisi ini dapat merumuskan hal-hal,
informasi, metode-metode, yang harus ditunjukan dalam laporan keuangan.
b) Adanya usulan agar The American Institute of Certified Public
Accountants (AICPA) mulai melakukan kerjasama dengan bursa saham sehingga
standar yang ditetapkan dalam laporan keuangan dapat sesuai dengan eksekutif
perusahaan dan akuntan sesuai dengan praktek yang ada.
Setelah
berdirinya American Accounting
Association (AAA) yang banyak mengkritik SEC maka AICPA memutuskan untuk
memberdayakan Committee Accounting
Procedure (CAP) menerbitkan Accounting
Research Bulletins (ARBs). Adanya praktek-praktek akuntansi yang banyak
dikritik, isu-isu yang tidak populer, kegagalan untuk mengembangkan pernyataan
menyeluruh tentang prinsip akuntansi menyebabkan konflik antara SEC dengan CAP.
- Fase Kontribusi Profesional (1953-1973)
Komite
Khusus tentang Program Riset mengusulkan pembubaran CAP dan departemennya yang
diterima oleh AICPA dan kemudian didirikan
Accounting Principle Board (APB) dan The
Accounting Research Division (ARD) untuk meneliti tentang isu-isu yang
merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. APB kemudian
menerbitkan berbagai pendapat untuk membahas isu-isu kontroversial , namun
upaya tersebut tidak berhasil sehingga APB diserang dan dikritik karena opini
yang bersifat kontroversial termasuk tentang akuntansi pensiun, alokasi pajak
penghasilan, kredit pajak investasi, akuntansi untuk penggabungan usaha dan
goodwill.
- Fase Politisasi (1973-sekarang)
Keterbatasan
asosiasi professional dan manajemen dalam merumuskan teori akuntansi mendorong
diadopsinya pendekatan yang lebih deduktif dan politis. Dalam situasi tersebut
FASB mengindikasikan proses penetapan standar akuntansi sebagai proses
demokratik.
Proses
penetapan standar akuntansi tidak hanya didasarkan kebutuhan pemakai tetapi
juga mempertimbangkan beberapa perspektif yang dapat mempresentasikan seluruh
konstituensi. Juga ditekankan agar Pemerintah federal dan Kongres harus berada
pada kepentingan umum dengan mempertahankan dan meningkatkan akuntabilitasnya
dimata publik.
Perkembangan GAAP (General
Accepted Accounting Principal)
Standar Akuntansi secara historis telah ditetapkan oleh American Institute of Certified Public
Accountant (AICPA) tunduk pada peraturan Securities and Exchange Commission. AICPA pertama kali membuat
Komite Prosedur Akuntansi pada tahun 1939, dan diganti dengan Dewan Prinsip Akuntansi pada tahun
1951. Pada tahun 1973, Dewan Prinsip Akuntansi digantikan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (FASB) di bawah pengawasan Yayasan Akuntansi Keuangan dengan
Standar Akuntansi Keuangan Dewan Pertimbangan melayani untuk menasihati dan
memberikan masukan pada standar akuntansi. Organisasi-organisasi lain yang
terlibat dalam menentukan standar akuntansi Amerika Serikat meliputi Dewan
Standar Akuntansi Pemerintahan (GASB), terbentuk pada tahun 1984, dan
Perusahaan Publik Akuntansi Dewan Pengawas (PCAOB). US GAAP standar telah
terbentuk dan Dewan Standar Akuntansi Internasional yang memproduksi Standar
Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga berperan penting nantinya.
Sekitar tahun 2008, FASB mengeluarkan Standar Akuntansi FASB
Kodifikasi, yang menata ulang ribuan GAAP pernyataan AS ke sekitar 90 topik
akuntansi.
Pada tahun 2008, Komisi Sekuritas dan Bursa mengeluarkan “peta jalan” awal yang dapat memimpin AS untuk meninggalkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di masa depan (akan ditentukan pada tahun 2011), dan untuk bergabung lebih dari 100 negara di seluruh dunia bukan dalam menggunakan yang berbasis di London Standar Pelaporan Keuangan Internasional. Pada 2010, proyek konvergensi sedang berlangsung dengan pertemuan rutin FASB dengan IASB.
Pada tahun 2008, Komisi Sekuritas dan Bursa mengeluarkan “peta jalan” awal yang dapat memimpin AS untuk meninggalkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di masa depan (akan ditentukan pada tahun 2011), dan untuk bergabung lebih dari 100 negara di seluruh dunia bukan dalam menggunakan yang berbasis di London Standar Pelaporan Keuangan Internasional. Pada 2010, proyek konvergensi sedang berlangsung dengan pertemuan rutin FASB dengan IASB.
Serupa dengan banyak negara lain berlatih di bawah common
law sistem, pemerintah Amerika Serikat tidak secara langsung menetapkan standar
akuntansi, dengan keyakinan bahwa sektor swasta memiliki pengetahuan yang lebih
baik dan sumber daya. US GAAP tidak tertulis dalam undang-undang , meskipun US Securities and Exchange Commission (SEC)
mensyaratkan bahwa hal itu harus diikuti dalam pelaporan keuangan yang
diperdagangkan oleh perusahaan publik. Saat ini, Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (FASB) adalah otoritas tertinggi dalam membangun prinsip akuntansi
yang berlaku umum untuk perusahaan publik dan swasta, serta badan non-profit.
Untuk negara dan pemerintah daerah, GAAP ditentukan oleh Dewan Standar
Akuntansi Pemerintahan (GASB), yang beroperasi di bawah seperangkat asumsi,
prinsip, dan kendala, berbeda dengan PSAK sektor swasta standar. Ketentuan GAAP
AS agak berbeda dari Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS), meskipun
mantan Ketua SEC Chris Cox menetapkan jadwal bagi semua perusahaan AS untuk
menjatuhkan GAAP pada tahun 2016, dengan perusahaan terbesar beralih ke IFRS
pada awal 2009.
Laporan Keuangan Amerika serikat
Ada 8 Tipe Komponen Laporan Keuangan
di Amerika :
1. Laporan Manajemen
2. Laporan Auditor Independen
3. Laporan Keuangan Primer
4. Diskusi manajemen dan analisis hasil
operasional dan kondisi keuangan
5. Penjelasan mengenai kebijakan
akuntansi dengan dampak yang paling kritis pada laporan keuangan
6. Catatan atas laporan keuangan
7. Perbandingan data keuangan selama 5
atau 10 tahun
8. Data triwulan terpilih
Laporan keuangan konsolidasi bersifat wajib dan laporan
keuangan AS yang diterbitkan biasanya tidak memuat hanya laporan induk
perusahaan saja. Aturan konsolidasi mengharuskan seluruh anak perusahaan yang
dikendalikan (yaitu dengan kepemilikan yang melebihi 50% dari saham dengan hak
suara) harus dikonsolidasikan secara penuh, walaupun operasi anak perusahaan
tersebut tidak homogen. Laporan keuangan intern (kwartalan) diwajibkan untuk
perusahaan yang sahamnya tercatat pada bursa efek utama. Laporan ini biasanya
hanya berisi laporan keuangan ringkas yang tidak diaudit dan komentar manajemen
secara singkat.
Badan standar akuntansi di Amerika Serikat
- American Institute of Certified Public Accountants
Suatu organinsasi profesional dalam bidang akuntansi publik
yang keanggotaannya hanya bagi akuntan publik terdaftar (certified public accountants)saja. Organisasi ini menerbitkan
jurnal bulanan The journal of accountancy dan berpengaruh kuat bagi
perkembangan prinsip-prinsip akuntansi serta norma pemeriksaan di Amerika
Serikat
- Financial Accounting Standards Board
Salah satu organisai yang memberikan panduan standar untuk
pelaporan keuangan. Misi dari FASB adalah untuk membangun dan meningkatkan
standar akuntansi keuangan dan pelaporan untuk bimbingan dan pendidikan
masyarakat, termasuk emiten, auditor dan pengguna informasi keuangan.
- Governmental Accounting Standards Board (Dewan standar akuntansi pemerintahan)
Dibuat pada tahun 1984, GASB membahas masalah-masalah
pemerintah, negara bagian dan lokal pelaporan. Strukturnya mirip dengan yang
ada pada FASB’s.
- Securities and Exchange Commission
Lembaga independen dari pemerintah Amerika Serikat yang
memegang tanggung jawab utama untuk menegakkan hukum federal efek dan mengatur
industri efek, pasar saham dan bangsa pilihan bursa, dan efek elektronik
lainnya. SEC diciptakan sebagai akibat dari Depresi Besar .. Pada waktu itu
tidak ada struktur menetapkan standar akuntansi. SEC mendorong pembentukan
badan standar pengaturan swasta melalui AICPA dan kemudian FASB , percaya bahwa
sektor swasta memiliki pengetahuan yang tepat, sumber daya, dan bakat. SEC
bekerja sama dengan berbagai organisasi swasta dalam hal pengaturan GAAP,
tetapi tidak menetapkan GAAP sendiri.
Standar Baru Setelah Kasus Enron
Publik Amerika Serikat dikejutkan oleh skandal keuangan yang
terjadi di Enron, Worldcom dan beberapa perusahaan lain. Skandal tersebut
merupakan pukulan berat bagi pasar modal di Amerika Serikat. Kepercayaan publik
sebagai salah satu pilar mekanisme pasar modal telah rusak, dan butuh usaha
keras untuk memulihkanya kembali. Menurut beberapa survey, masyarakat telah
kehilangan kepercayaan terhadap sistem penyusunan dan pemeriksaan laporan
keuangan. Mereka memiliki sentimen negatif dan menganggap kasus-kasus yang
ditemukan tersebut merupakan puncak gunung es dari kebobrokan
perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat. Skandal tersebut bukan hanya
melibatkan pucuk pimpinan perusahan-perusahaan ternama di Amerika Serikat
tetapi juga melibatkan Arthur Andersen, salah satu dari lima akuntan publik
terbesar di dunia. Rekayasa keuangan yang dilakukan oleh pucuk pimpinan dan
akuntan publik tersebut, bisa dikategorikan tindakan kriminal, karena mereka
dengan beraninya menghancurkan dokumen, memalsu dokumen dan tindakan lainnya
yang sangat merugikan para pemegang saham.
Skandal-skandal tersebut sangat membahayakan bagi
keberlangsungan ekonomi di Amerika Serikat. Beberapa pihak bahkan menyebuk
bencana keuangan paling serius dalam dasawarsa ini, dan menyejajarkannya dengan
peristiwa pengeboman WTC atau “9/11 dalam dunia keuangan”. Walaupun para pelaku
telah menerima hukuman yang berat, namun rakyat Amerika Serikat, dalam hal ini
diwakili oleh Konggres Amerikan, tidak merasa cukup disitu. Maka konggres
Amerika Serikat segera mengambil langkah komprehensif dengan menetapkan
undang-undang keuangan yang kemudian dikenal dengan Sarbanes Oxley Act 2002. Konggres berangapan bahwa skandal-skandal
keuangan tersebut tidak bisa dilihat sebagai kasus, namun sebuah indikasi
perlunya sebuah peraturan yang lebih ketat yang mengatur penyiapan dan
pemeriksaan laporan keuangan. Dengan ditetapkan peraturan tersebut diharapkan
kepercayaan publik bisa pulih lagi sehingga resesi keuangan yang terjadi di
tahun 1929 tidak terjadi lagi.
SARBANES OXLEY ACT 2002 (Sarbox)
Kongres Amerika Serikat menetapkan undang-undang keuangan
yang kemudian dikenal dengan Sarbanes-Oxley Act 2002 (Sarbox) pada tanggal 30
Juli 2002. Undang-undang ini disebut-sebut sebagai perubahan terbesar dalam
pengaturan pengelolaan perusahaan dan pelaporan keuangan sejak Undang-Undang
Keuangan pertama kali ditetapkan di tahun 1933 dan 1934.
Sarbox terdiri dari 130 halaman dan terbagi menjadi 11 bab.
Tujuan dari Sarbox adalah melindungi investor lewat :
- Pengungkapan keuangan yang lebih
a) Akurat
b) Tepat waktu
c) Komprehensif
d) Dapat dimengerti
- Tata kelola perusahaan yang lebih baik
- Pengawasan yang lebih ketat dengan pembentukan PCAOB (Public Company Accounting Oversight Board).
- Pengendalian internal yang lebih baik.
Peraturan ini mengikat semua perusahaan publik yang
mencatatkan bursanya di pasar modal Amerika Serikat (NYSE dan NASDAQ) dan
kantor akuntan yang memeriksanya baik kantor akuntan tersebut berada dalam
yurisdiksi Amerika Serikat maupun bukan. Peraturan ini mulai berlaku 15
November 2004 untuk perusahaan yang memiliki float melebihi USD75 juta dan 15
Juli 2005 untuk sisa perusahaan lainnya.
PCAOB (Public Company
Accounting Oversight Board)
Pembentukan PCAOB (Public
Company Accounting Oversight Board) adalah amanat dari Sarbox. PCAOB
dibentuk untuk mengawasi proses penyusunan, pemeriksaan dan pelaporan laporan
keuangan perusahaan publik di Amerika Serikat. Tugas dari PCAOB terkait tujuan
pembentukan tersebut adalah:
- Mendaftar akuntan publik yang akan melakukan pemeriksaan terhadap perusaaan yang mencatatkan bursanya pasar modal. (Section 102)
- Menetapkan standar tentang audit, pengendalian mutu, etika, independensi dan standar yang lain terkait dengan proses penyusunan laporan audit untuk perusahaan publik. (Section 103)
- Melakukan pengawasan terhadap kantor akuntan publik. (Section 104)
- Melakukan penyelidikan dan penegakan disiplin termasuk memberikan sanksi jika diperlukan kepada kantor akuntan publik atau perorangan yang berasosiasi dengan suatu kantor akuntan publik. (Section 105)
PCAOB mempunyai anggota 5 orang dan 2 orang diantaranya
harus atau pernah menjadi CPA (Certified
Public Accountant). Masa tugas dari badan tersebut adalah 5 tahun dan dapat
tidak dapat dipilih lagi setelah dua periode.
B.
Dewan Standar Akuntansi Eropa
Badan
pembuat standar akuntansi di untuk kawasan Eropa ialah IASB (International
Accounting Standard Board). Standar yang dibuat oleh IASB, saat itu (sebelum
tahun 1990) belum diminati oleh dunia. Hal ini karena perkembangan ekonomi
Amerika masih dijadikan sebagai patokan perkembangan bisnis dunia. Produknya
adalah IAS yang kemudian bermetamorfosis menjadi IFRS (International Financial
Reporting Standard).
1. Laporan Keuangan
Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan,
laporan laba rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan
penjelasan. Ungkapan penjelasan harus mencakup :
a.
Kebijakan
akuntansi yang diikuti.
b.
Penilaian yang
dibuat oleh manajemen dalam menerapkan kebijakan akuntansi yang penting.
c.
Asumsi utama
mengenai masa depan dan sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi.
2. Patokan Akuntansi
Dalam IFRS, semua kombinasi bisnis dianggap sebagai
pembelajaran. Goodwill merupakan perbedaan antara harga pasar dari pertimbangan
yang ada dan harga pasar dari asset cabang, kewajiban, dan kewajiban
bersayarat. Goodwill yang negatir harus segera diakui dalam pendapatan.
Entitas-entitas yang dokontrol bersama-sama bisa dibukukan, baik untuk gabungan
yang proporsional atau metode ekuitas. Penanaman modal dalam perusahaan
gabungan dibukukan dengan metode ekuitas.
3. Dewan Akuntansi Lima Negara Eropa
a.
Inggris
Badan
pembuat standar akuntansi di Negara Inggris ialah Accounting Standard Board
(ASB) yang
didirikan pada tahun 1990. Selama masa itu badan ini telah banyak mengeluarkan Statement of Standar Accounting Practise
(SSAPs) dan Statement of Recommended
Practice (SORPs).
Enam dewan akuntansi di Kerajaan Ingris berikut ini
dihubungkan memaliu Consultative Committee of Accountancy Bodies (CCAB),
yang dibentuk pada tahun 1970.
·
The Institute of Chartered Accountants In England and
Wales
·
The Institute of Chartered Accountants In England in Ireland
·
The Institute of Chartered Accountants In England in
Scotland
·
The Association of Chartered Certified Accountants
·
The chartered Institute on Managemant Accountants
·
The Chartered Institute of Public Finance and
Accountancy
Hingga 2000, standar audit merpakan
tanggung jawab sebuah dewan dari CCAB. Pada tahun tersebut Accountancy Foundation dibentuk untuk mengatur dan mengawasi
profesi audit.
b.
Jerman
GASC
membawahi Badan Standar Akuntansi Jerman (German Accounting Standards
Board-GASB) yang melakukan pekerjaan teknis dan mengeluarkan standar
akuntansi. GASB adalah rekomendasi wajib yang hanya berlaku untuk
laporan keuangan konsolidasi. GASB dibentuk untuk mengembangkan suatu standar
Jerman yang sesuai dengan standar akuntansi internasional.
GASB
telah mengeluarkan Standar Akuntansi
Jerman
(German Accounting Standards-GAS) untuk permasalahan seperti laporan arus kas,
pelaporan segmen, pajak tangguhan, dan translasi matauang asing. Namun pada
tahun 2003, GASB menerapkan strategi baru dan menyelaraskan program
kerjanya dengan usaha IASB untuk mencapai konverjensi standar akuntansi secara
global. Perubahan ini mengakui
ketentuan
Unit Eropa atas IFRS bagi perusahaan emiten pada tahun 2005
Undang-undang tahun 1998 tentang kendali dan
transparansi memperkanalkan persyaratan bagi Menteri Kehakiman untuk mengakui
dewan susunan standar nasional untuk memberikan tujuan-tujuan berikut:
o Mengembangkan rekomendasi untuk penerapan standar
akuntansi dalam laporan keuangan gabungan.
o Menganjurkan Menteri Kehakiman mengenai standar
akuntansi yang baru.
o Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi
internasional seperti IASB.
German Accounting Standards Committee (GASC), didirikan tidak lama sesudahnya, dan selanjutnya diresmikan
oleh Menteri Kehakiman sebagai otoritas penyusun standar Jerman
GASC mengawasi German Accounting Standards Board
(GASB), yang melakukan pekerjaan teknis dan mengeluarkan standar akuntansi.
GASB berisi tujuh orang ahli audit, analisis keuangan, akademis, dan industri
yang mandiri.
Sistem penyusunan standar
akuntansi Jerman secara umum sama dengan sitem yang digunakan di Inggris dan
Amerika Serikat, dan sama dengan IASB. Namun penting untuk menekankan bahwa
standar GASB merupakan rekomendasi otoriter yang hanya berlaku untuk laporan
keuangan gabungan.
Menurut pendapat kami,
berdasarkan pada penemuan audit kami, laporan keuangan gabungan sesuai IFRS,
seperti yang digunakan oleh Uni Eropa, persyaratan tambahan dari German Commercial Law. 1HGB dan memberikan
tinjauan yang baik dan benar dari asset bersih, posisi keuangan, dan hasil
opersai grup sesuai dengan persyaratan tersebut.
c. Perancis
Kementrian
Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (kode akuntansi
nasional) resmi yang pertama pada bulan September 1947. Revisi kode tersebut
dilakukan pada tahun 1957. Revisi selanjutnya terjadi pada tahun 1982
berdasarkan Direktif Keempat Uni Eropa (UE). Pada tahun 1986,rencana tersebut
diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap
laporan keuangan konsolidasi dan direvisi lebih lanjut pada tahun 1999.
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam
penyusunan atandar di Prancis :
·
Counseil National de la Comptabilite, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
·
Comite de la Reglementation Comptable, atau CRC (KOmite Regulasi Akuntansi)
·
Autorite des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
·
Ordre des Experts-Comptable, atau OEC (Institute Akuntan Publik)
·
Compagnie National des Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institute Nasional Undang-undang Auditor
CNC terdiri dari 58 anggota yang mewakili profesi
akuntansi, pegawau sipil, dan atasan, persatuan dagang, dan kelompok-kelompok
sektor swasta lainnya. Sebuah Urgent Issue Committee tergabung dalam CNC untuk
menyelesaikan masalah-masalah akuntansi yang memerlukan resolusi yang cepat.
Penunjukkan dalam CNC sangat bergengsi, dan rekomendasinya sangat berbobot.
Oleh karena kebutuhan akan cara penyediaan otoritas
pengaturan yang luwes dan cepat untuk standar akuntansi. CRC didirikan pada
tahun 1998. CRC mengubah pengaturan dan rekomendasi CNC menjadi regulasimyang
mengikat.
Perusahaan-perusahaan Prancis secara tradisional
kurang bergantung pada pasar modal daripada sumber-sumber keuangan lainnya.
Organisasi Prancis-AMF- yang sepadan dengan Securities
and Exchange AS memiliki pengaruh penting yang terbatas pada susunan
standar akuntansi. AMF mengawsai masalah-masalah pasar yang baru dan operasi
pasara regional dan nasional. AMF memiliki otoritas untuk mengeluarkan aturan
laporan dan pengungkapan tambahan untuk perusahaan yang terdaftar. AMF
bertanggung jawab untuk melaksanakan pemenuhan persyaratan laporan oleh
perusahaan-perusahaan Prancis yang terdaftar. Ada dua divisi yang memeriksa
kepatuhannya. Division of Corporate
Finance (SOIF) mengadakan sebuah tinjauan umum tentang aspek-aspek hokum, ekonomi, dan keuangan dari
berkas-berkas dokumen AMF (termasuk laporan tahunan). Accounting Division (SACF) memeriksa kepatuhan standar akuntansi.
Praktik akuntansi public dan hak untuk mendapatkan
gelar expert-comptable dibatasi untuk
para anggota OEC, yang terikat dengan klien untuk menjaga dan meninjau catatan
akuntansi dan mempersiapkan laporan keuangan. OEC berada dibawah yurisdiski
Menteri Ekonomi dan Keuangan.
Sebaliknya, CNCC berada dibawah yurisdiski Menteri
Kehakiman. Menurut undang-undang hanya auditor resmi yang boleh mengaudit dan
memberikan opini tentang laporan keuangan. Audit di Prancis secara umum sama
dengan padanannya ditempat lain. Namun, auditor Prancis harus melapor kepada
auditor Negara bagian untuk setiap tindakan criminal yang mereka dapati selama
masa audit.
AMF bertanggung jawab untuk mengawasi audit
perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Namun, AMF bergantung pada komite CNCC
untuk melakukan tinjauan mutu audit demi kepentingannya. Dengan penetapan
bersama AMF, CENA memeriksa audit dari setiap perusahaan yang terdaftar
sedikitnya sekali dalam 6 tahun. Pemeriksaan lebih lanjut juga dilakukan dalam
kasus-kasus dimana pekerjaan auditor dianggap tidak sempurna.
d. Belanda
Akuntansi
di Belanda memiliki beberapa paradoks yang menarik. Belanda memiliki ketentuan
akuntansi dan pelaporan keuangan yang relative permisif, tetapi standar praktik
profesional yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun
akuntansinya berorientasi pada penjayian wajar. Di Belanda, akuntansi dianggap
sebagai cabang dari ekonomi usaha. Akibatnya, banyak pemikiran ekonomi yang
dicurahkan terhadap topik-topik akuntansi dan khususnya terhadap pengukuran
akuntansi.
Regulasi
di Belanda tetap liberal sampai tahun 1970 ketika undang-undang laporan keuangan
tahunan diberlakukan. Di antara provisi utama undang-undang tahun 1970 tersebut
adalah sebagai berikut:
·
Laporan keuangan
tahunan harus menunjukkan gambaran yang wajar mengenai posisi dan hasil
keuangan selama satu tahun
·
Laporan keuangn harus
disusun sesuai dengan praktek usaha yang baik
·
Dasar penyajian aktiva
dan kewajiban dan penentuan hasil operasi harus diungkapkan
·
Laporan keuangan harus
disusun sesuai dengan dasar yang konsisten dan pengaruh material dari perubahan
dalam prinsip akuntansi harus diungkapkan secukupnya
·
Informasi keungan
komparatif untuk periode sebelumnya harus diungkapkan dalam laporan keuangan
dan catatan kaki yang menyertainya
Kualitas laporan keuangan Belanda sangat seragam. Laporan keuangan wajib harus disusun dalam bahasa Belanda namun dalam bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman dapat diterima. Laporan keuangan harus memuat hal-hal berikut: neraca, laporan laba rugi, catatan-catatan , laporan direksi, dan informasi lain yang direkomendasikan. Laporan keuangan tahunan harus disajikan baik berdasarkan induk perusahaan saja maupun konsolidasi. Kelompok-kelompok perusahaan untuk tujuan konsolidasi terdiri dari perusahaan-perusahaan yang membentuk unit ekonomi yang berada di bawah kendali yang sama.
Meskipun metode penyatuan untuk penggabungan usaha dapat digunakan dalam kondisi tertentu, metode tersebut sudah jarang digunakan di Belanda. Goodwill merupakan perbedaan antara biaya akuisisi dengan nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dibeli. Fleksibilitas Belanda dalam pengukuran akuntansi dapat terlihat dengan diperbolehkannya penggunaan nilai kini untuk aktiva berwujud seperti persediaan dan aktiva yang disusutkan. Karena perusahaan-perusahaan Belanda memiliki fleksibilitas dalam menerapkan aturan pengukuran, dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakakukan perataan laba. Pos-pos tertentu dapat mengabaikan laporan laba rugi dan langsung disesuaikan terhadap cadangan dalam ekuitas pemegang saham. Hal ini antara lain:
Kualitas laporan keuangan Belanda sangat seragam. Laporan keuangan wajib harus disusun dalam bahasa Belanda namun dalam bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman dapat diterima. Laporan keuangan harus memuat hal-hal berikut: neraca, laporan laba rugi, catatan-catatan , laporan direksi, dan informasi lain yang direkomendasikan. Laporan keuangan tahunan harus disajikan baik berdasarkan induk perusahaan saja maupun konsolidasi. Kelompok-kelompok perusahaan untuk tujuan konsolidasi terdiri dari perusahaan-perusahaan yang membentuk unit ekonomi yang berada di bawah kendali yang sama.
Meskipun metode penyatuan untuk penggabungan usaha dapat digunakan dalam kondisi tertentu, metode tersebut sudah jarang digunakan di Belanda. Goodwill merupakan perbedaan antara biaya akuisisi dengan nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dibeli. Fleksibilitas Belanda dalam pengukuran akuntansi dapat terlihat dengan diperbolehkannya penggunaan nilai kini untuk aktiva berwujud seperti persediaan dan aktiva yang disusutkan. Karena perusahaan-perusahaan Belanda memiliki fleksibilitas dalam menerapkan aturan pengukuran, dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakakukan perataan laba. Pos-pos tertentu dapat mengabaikan laporan laba rugi dan langsung disesuaikan terhadap cadangan dalam ekuitas pemegang saham. Hal ini antara lain:
·
Kerugian akibat bencana
yang tidak mungkin atau tidak umum untuk diasuransikan.
·
Kerugian akibat
nasionalisasi atau sejenis penyitaan lainnya
·
Konsekuensi akibat
restrukturisasi keuangan
e. Republic Ceko
Republik
ceko (CR) terletak di eropa tengah dan berbatasan dengan jerman disebelah barat
dan barat laut, Austria diselatan, republic Slovakia ditimur dan polandia di
utara.
Akuntansi
di Republik ceko telah berganti arah bebeapa kali,seiring dengan sejarah
politik negaranya. Praktik dan prinsip akuntansinya digambarkan oleh
Negara-negara berbahasa jerman di eropa hingga akhir Perang Dunia II. Kebutuhan
administrative dari berbagai lembaga pemerintahan yang penting dipenuhi melalui
fitur-fitur tertentu seperti penyeragaman daftar akun, metode akuntansi yang
rinci, dan penyeragaman laporan keuangan, wajib bagi semua badan uasaha.
Setelah tahun 1989, Ceko bergerak cepat menuju ekonomi berorientasi pasar.
Divisi Ceko tidak langsung terpengaruh oleh proses inu. Pada tahun 1993, Prague
Stock Exchange mulai resmi berjalan. Pada tahun 1995 Republik Ceko menjadi
anggota pertama pasca-komunis dalam Organization for Economic Coorperation and
Development (OECD). Republik Ceko bergabung dengan NATO pada tahun 1999 dan Uni
Eropa pada tahun 2004.
Commercial
code yang baru dibuat oleh parlemen Ceko pada tahun 1991 dan mulai efektif pada
1 januari 1992. Dipengaruhi oleh akar undang-undang perdagangan Austria yang
lama dan mencontoh pada undang-undang perdagangan Jerman, Commercial code
memperkenalkan sejumlah legislasi dasar yang berhubungan dengan bisnis.(
Undang-undang Ceko didasarkan pada system hukum sipil dari bagian Eopa).
Legislasi ini berisi persyaratan untuk laporan keuangan tahunan, pajak-pajak
penghasilan, audit dan pertemuan rapat pemegang saham. Accountancy Act, yang
menentukan persyaratan untuk akuntansi, dikeluarkan pada tahun 1991 dan mulai
efektif pada 1 januari 1993. Proses Audit diatur oleh Act on Auditors, yang
dikeluarkan pada tahun 1992. Undang-undang ini membentuk chamber of Auditors,
sebuah badan professional yang mengatur dirinya srndiri yang mengawasi
pendaftaran, pendidikan, pengujian, dan menertibkan Auditor, penyusunan daftar
audit, dan regulasi praktik audit, seperti format laporan audit.
C.
Dewan Standar Akuntansi Indonesia
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai
wadah profesi akuntansi di Indonesia selalu tanggap terhadap perkembangan yang
terjadi, khususnya dalam hal-hal yang memengaruhi dunia usaha dan profesi
akuntan. Hal ini dapat dilihat dari dinamika kegiatan pengembangan standar
akuntansi sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini. Setidaknya, terdapat
tiga tonggak sejarah dalam pengembangan standar akuntansi keuangan di
Indonesia.
Tonggak sejarah pertama, menjelang
diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun 1973. Pada masa itu merupakan
pertama kalinya IAI melakukan kodifikasi prinsip dan standar akuntansi yang
berlaku di Indonesia dalam suatu buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).”
Kemudian, tonggak sejarah kedua terjadi
pada tahun 1984. Pada masa itu, komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI
1973 dan kemudian mengkondifikasikannya dalam buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia
1984” dengan tujuan untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan perkembangan
dunia usaha.
Berikutnya pada tahun 1994, IAI kembali
melakukan revisi total terhadap PAI 1984 dan melakukan kodifikasi dalam buku
”Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994.” Sejak tahun 1994, IAI
juga telah memutuskan untuk melakukan harmonisasi dengan standar akuntansi
internasional dalam pengembangan standarnya. Dalam perkembangan selanjutnya,
terjadi perubahan dari harmonisasi ke adaptasi, kemudian menjadi adopsi dalam
rangka konvergensi dengan International Financial Reporting Standards (IFRS).
Program adopsi penuh dalam rangka mencapai konvergensi dengan IFRS direncanakan
dapat terlaksana dalam beberapa tahun ke depan.
Dalam perkembangannya, standar akuntansi
keuangan terus direvisi secara berkesinambungan, baik berupa berupa
penyempurnaan maupun penambahan standar baru sejak tahun 1994. Proses revisi
telah dilakukan enam kali, yaitu pada tanggal 1 Oktober 1995, 1 Juni 1996, 1 Juni
1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004, dan 1 September 2007. Buku ”Standar
Akuntansi Keuangan per 1 September 2007” ini di dalamnya sudah bertambah
dibandingkan revisi sebelumnya yaitu tambahan KDPPLK Syariah, 6 PSAK baru, dan
5 PSAK revisi. Secara garis besar, sekarang ini terdapat 2 KDPPLK, 62 PSAK, dan
7 ISAK.
Untuk dapat
menghasilkan standar akuntansi keuangan yang baik, maka badan penyusunnya terus
dikembangkan dan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan. Awalnya, cikal bakal
badan penyusun standar akuntansi adalah Panitia Penghimpunan Bahan-bahan dan
Struktur dari GAAP dan GAAS yang dibentuk pada tahun 1973. Pada tahun 1974
dibentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) yang bertugas menyusun dan
mengembangkan standar akuntansi keuangan. Komite PAI telah bertugas selama
empat periode kepengurusan IAI sejak tahun 1974 hingga 1994 dengan susunan
personel yang terus diperbarui. Selanjutnya, pada periode kepengurusan IAI
tahun 1994-1998 nama Komite PAI diubah menjadi Komite Standar Akuntansi Keuangan
(Komite SAK).
Kemudian, pada Kongres VIII IAI tanggal
23-24 September 1998 di Jakarta, Komite SAK diubah kembali menjadi Dewan
Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dengan diberikan otonomi untuk menyusun dan
mengesahkan PSAK dan ISAK. Selain itu, juga telah dibentuk Komite Akuntansi
Syariah (KAS) dan Dewan Konsultatif Standar Akuntansi Keuangan (DKSAK). Komite
Akuntansi Syariah (KAS) dibentuk tanggal 18 Oktober 2005 untuk menopang
kelancaran kegiatan penyusunan PSAK yang terkait dengan perlakuan akuntansi transaksi
syariah yang dilakukan oleh DSAK. Sedangkan DKSAK yang anggotanya terdiri atas
profesi akuntan dan luar profesi akuntan, yang mewakili para pengguna,
merupakan mitra DSAK dalam merumuskan arah dan pengembangan SAK di Indonesia.
Pengembangan
Standar Akuntansi – Struktur dan Proses
Berikut adalah perkembangan standar
akuntansi Indonesia mulai dari awal sampai dengan saat ini yang menuju
konvergensi dengan IFRS:
- Pada periode 1973-1984, Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) telah membentuk Komite Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia untuk menetapkan standar-standar akuntansi, yang kemudian dikenal dengan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).
- Pada periode 1984-1994, komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 (PAI 1984). Menjelang akhir 1994, Komite standar akuntansi memulai suatu revisi besar atas prinsip-prinsip akuntansi Indonesia dengan mengumumkan pernyataan-pernyataan standar akuntansi tambahan dan menerbitkan interpretasi atas standar tersebut. Revisi tersebut menghasilkan 35 pernyataan standar akuntansi keuangan, yang sebagian besar harmonis dengan IAS yang dikeluarkan oleh IASB.
- Pada periode 1994-2004, ada perubahan kiblat dari US GAAP ke IFRS, hal ini ditunjukkan sejak tahun 1994, telah menjadi kebijakan dari Komite Standar Akuntansi Keuangan untuk menggunakan International Accounting Standards sebagai dasar untuk membangun standar akuntansi keuangan Indonesia. Dan pada tahun 1995, IAI melakukan revisi besar untuk menerapkan standar-standar akuntansi baru, yang kebanyakan konsisten dengan IAS. Beberapa standar diadopsi dari US GAAP dan lainnya dibuat sendiri.
- Pada periode 2006-2008, merupakan konvergensi IFRS Tahap 1. Sejak tahun 1995 sampai tahun 2010, buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terus direvisi secara berkesinambungan, baik berupa penyempurnaan maupun penambahan standar baru. Proses revisi dilakukan sebanyak enam kali yakni pada tanggal 1 Oktober 1995, 1 Juni 1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004, 1 Juni 2006, 1 September 2007, dan versi 1 Juli 2009. Pada tahun 2006 dalam kongres IAI X di Jakarta ditetapkan bahwa konvergensi penuh IFRS akan diselesaikan pada tahun 2008. Target ketika itu adalah taat penuh dengan semua standar IFRS pada tahun 2008. Namun dalam perjalanannya ternyata tidak mudah. Sampai akhir tahun 2008 jumlah IFRS yang diadopsi baru mencapai 10 standar IFRS dari total 33 standar. Hingga kemudian pada tahun 2012, IFRS telah dikonvergensi penuh oleh pemerintah Indonesia melalui IAI.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia
(DSAK-IAI)
Dewan
Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) adalah badan yang berwenang menyusun sandar
akuntansi keuangan entitas privat di Indonesia.DSAK IAI saat ini sedang
melanjutkan program konvergensi ke International Financial Reporting
Standards (IFRS) serta melakukan pengembangan standar akuntansi keuangan
sesuai dengan kebutuhan nasional.
Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) mengundang akuntan Indonesia yang memiliki pemahaman
tinggi atas SAK dan IFRS, berpengalaman luas, berintegritas tinggi, dan
berkomitmen penuh, untuk mengikuti seleksi sebagai anggota DSAK IAI.
Seleksi
ini dibuka untuk masa jabatan angota DSAK IAI periode 2012 – 2016 yang
berlangsung selama 4 (empat) tahun.
Tugas dan Tanggung Jawab Anggota DSAK IAI
1.
Melakukan perumusan, pengembangan, dan pengesahan Standar
Akuntansi Keuangan; dan
|
|
2.
Menjawab pertanyaan yang terkait dengan Standar Akuntansi
Keuangan dari pemerintah, asosiasi, dan lembaga luar negeri.
|
D.
Dewan Standar Akuntansi Internasional
IFRS (Internasional
Financial Accounting Standard) merupakan standar akuntansi internasional
yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB).
Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS)
disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu IASB, Komisi Masyarakat Eropa
atau Europian Committee (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal
(IOSOC), dan International Foundation Accounting Committe (IFAC). IASB
yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional Accounting
International Standard Committee (AISC), merupakan lembaga independen untuk
menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan
mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat
dipahami dan dapat diperbandingkan.
Tabel
Sejarah Organisasi dan Penentuan Standar Akuntansi Internasional
Tahun
|
Peristiwa
|
1959
|
Jacob Kraayenhof, seorang pendiri firma akuntansi di
Eropa, mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi internasional
dimulai.
|
1961
|
Groupe d’Etudes yang didirikan untuk memberikan
nasihat kepada pihak berwenang Uni Eropa dalam masalah yang menyangkut
akuntansi.
|
1973
|
Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC)
didirikan.
|
1976
|
Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi
(OECD), mengeluarkan Deklarasi Investasi dalam Perusahaan Mulitinasional yang
berisi panduan umum untuk “pengungkapan informasi”.
|
1977
|
Federasi Internasional Akuntansi (IFAC) didirikan,
|
1977
|
Kelompok para ahli yang ditunjuk oleh Dewan Ekonomi
dan PBB mengeluarkan laporan yang terdiri dari empat bagian mengenai Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan bagi perusahan transnasional.
|
1978
|
Komisi masyarakat Eropa mengeluarkan Direktif
Keempat sebagai langkah pertama menuju harmonisasi akuntansi Eropa.
|
1981
|
IASC mendirikan konsultan yang terdiri dari
organisasi non anggota untuk memperluas masukan-masukan dalam pembuatan
standar internasional.
|
1984
|
Bursa Efek London memberikan persyaratan agar
perusahaan-perusahaan agar perusahaan yang mencatatkan sahamnya tetapi tidak
didirikan di London agar menyesuaikan dengan standar akuntansi internasional.
|
1987
|
Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO), menyatakan dalam konferensi
tahunnya untuk mendorong penggunaan standar yang umum dalam praktik akuntansi
dan audit.
|
1989
|
IASC mengeluarkan Draf Eksposur 32 mengenai
pebandingan laporan keuangan.
|
1995
|
Dewan IASC dan Komisi Teknis IOSCO menyetujui
rencana kerja yang penyelesaianya berhasil membentuk IAS yaitu suatu kelompok
inti standar komperhensif. Keberhasilan ini membuat pengesahan IAS dalam
pengumpulan Modal lintas batas dan keperluan pencatatan saham di seluruh
pasar global.
|
1995
|
Komisi Eropa mengadopsi sebuah pendekatan dalam
harmonisasi akuntansi yang dapat digunakan oleh perusahaan pengguna IAS sehingga
perusahaan-perusahaan tersebut dapat melakukan pencatatan saham dalam pasar
modal internasional.
|
1996
|
Komisi Pasar Modal AS, menyatakan bahwa mereka
mendukung tujuan IASC untuk mengembangkan, secepat mungkin standar akuntansi
yang dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan yang dapat digunakan
dalam penawaran surat-surat berharga lintas batas.
|
1998
|
IOSCO menerbitkan laporan “Standar Pengungkapan
Internasional untuk Penawaran Lintas Batas dan Pencatatan Saham Perdana bagi
Emiten asing.
|
1999
|
Forum Internasional untuk Pengembangan Akuntansi
(IFAD) bertemu untuk pertama kalinya pada bulan Juni.
|
2000
|
IOSCO menyetujui keseluruhan 40 standar inti yang
disusun oleh IASC sebagai jawaban atas daftar keinginan IOSCO tahun 1993.
|
2001
|
Komisi Eropa mengusulkan sebuah aturan yang akan
mewajibkan seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya di suatu pasar yang
diregulasi untuk menyusun akun – akun konsolidasi sesuai IAS
selambat-lambatnya tahun 2005.
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) menggantikan
IASC dan mengambil alih tanggung jawab per 1 April dimana standar IASB
disebut sebagai Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS).
|
2002
|
Parlemen Eropa menyetujui proposal Komisi Eropa
bahwa secara nyata seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya harus
mengikuti standar IASB di mulai selambat – lambatnya tahun 2005 dalam laporan
keuangan konsolidasi.
IASB dan FASB menandatangani “Perjanjian Norwalk”
yang berisi komitmen bersama terhadap standar akuntansi internasional dan AS.
|
2003
|
Dewan Eropa menyetujui Direktif EU keempat dam
ketujuh yang diamandemen, yang menghapuskan ketidakkonsistenan antara
direktif lama dan IFRS.
IASB menerbitkan IFRS 1 dan revisi terhadap 15 IAS.
|
Sumber: R. Luki Karunia. Harmonisasi
Akuntansi Internasional. Diperoleh dari (kk.mercubuana.ac.id)
Standard internasional telah bergerak maju, dan
menekan Negara-negara yang kontra. Contoh : komisi pasar modal AS, SEC tidak
menerima IFRS sebagai dasar pelaporan keuangan yang diserahkan
perusahaan-perusahaan yang mencatatkan saham pada bursa efek AS, namun SEC
berada dalam tekanan yang makin meningkat untuk membuat pasar modal AS lebih
dapat diakses oleh para pembuat laporan non-AS. SEC telah menyatakan dukungan
atas tujuan IASB untuk mengembangkan standard akuntansi yang digunakan dalam
laporan keuangan yang digunakan dalam penawaran lintas batas.
Untuk mencegah munculnya
permasalahan-permasalahan yang diakibatkan adanya perbedaan dalam standar
akuntansi yang digunakan oleh berbagai negara, Dewan Komite Standar Akuntansi
Internasional (Board of IASC) yang didirikan pada tahun 1973
mengeluarkan standar akuntansi internasional (IAS). Keluarnya IAS tersebut
diikuti dengan beberapa intepretasi tentang IAS dalam bentuk SIC (Standing
Intepretation Committee).
Perkembangan selanjutnya adalah IASC
membentuk IASC Foundation. Melalui IASCFoundation tersebut
pengembangan standar akuntansi dan standar pelaporan memasuki tahap baru.
Tahapan baru dalam pengembangan standar akuntansi dan pelaporan tersebut adalah
dengan dibentuknya beberapa badan yang ada di bawah IASC Foundation.
Beberapa badan bentukan IASC Foundation adalah
1. IASB
(International Accounting Standard Board)
2. IFRIC
(International Financial Reporting Committee)
3. SAC
(Standard Advissory Committee).
IASB berperan dalam menerbitkan standar
akuntansi yang baru dengan meperhatikan masukan dari SAC. IFRIC berperan
memberikan inteprestasi atas standar yang dikeluarkan oleh IASB. Langkah IASB
selain menerbitkan standar baru adalah merevisi dan mengganti standar-standar
lama yang telah ada sebelumnya. Standar-standar yang dikeluarkan oleh IASB
tersebut kemudian diberi nama IFRS (Internastional Financial Reporting
Standard). IFRS dapat berisi standar yang menggantikan standar yang
sebelumnya atau standar yang memang benar-benar baru.
Namun, ada enam organisasi telah menjadi
pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam
mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional:
1. Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB)
2. Komini
Uni Eropa (EU)
3. Organisasi
Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4. Federasi
Internasional Akuntan (IFAC)
5. Kelompok
Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-Bangsa atas Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan, bagian dari Konferensi Perserikatan
Bangsa-bangsa dalam perdagangan dan Pembangunan
6. Kelompok
kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi kerja sama dan Pembangunan Ekonomi.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Di Amerika Serikat ,
dilakukan pengujian dan analisa pada prinsip dan teori akuntansi yang
berkembang melalui 4 fase yakni :
·
Fase Kontribusi Manajemen (1900-1933)
Terdapat pengaruh manajemen dalam pembentukan
prinsip-prinsip akuntansi
·
Fase Kontribusi Institusi (1933-1959)
Fase ini ditandai dengan timbulnya badan/institusi
dan peningkatan peranannya dalam pengembangan prinsip akuntansi, seperti SEC,
AICPA.
·
Fase Kontribusi Profesional (1953-1973)
Didirikan Accounting Principle Board (APB) dan The
Accounting Research Division (ARD) untuk meneliti tentang isu-isu yang
merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.
·
Fase Politisasi (1973-sekarang)
Pada fase ini FASB mulai mengindikasikan proses
penetapan standar akuntansi sebagai proses demokratik.
Natawidyana (2008) menyatakan bahwa sebagian besar
standar yang menjadi bagian dari IFRS sebelumnya merupakan International Accounting
Standard (IAS) kemudian IASB mengadopsi seluruh IAS dan melanjutkan
pengembangan standar yang dilakukan.
Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) sebagai wadah profesi akuntansi di Indonesia selalu tanggap
terhadap perkembangan yang terjadi, khususnya dalam hal-hal yang memengaruhi
dunia usaha dan profesi akuntan. Hal ini dapat dilihat dari dinamika kegiatan
pengembangan standar akuntansi sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga
kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar