Memilih Portofolio Optimal
- Beberapa Konsep Dasar
Harry M.
Markowitz mengembangkan suatu teori pada dekade 1950-an yang disebut dengan
Teori Portofolio Markowitz. Teori Markowitz menggunakan beberapa pengukuran
statistik dasar untuk mengembangkan suatu rencana portofolio, diantaranya expected
return, standar deviasi baik sekuritas maupun portofolio, dan korelasi
antar return. Teori ini memformulasikan keberadaan unsur return dan
risiko dalam suatu investasi, dimana unsur risiko dapat diminimalisir melalui
diversifikasi dan mengkombinasikan berbagai instrumen investasi kedalam
portofolio. Pada tahun 1952 teori tersebut dipublikasi secara luas pada Journal
of Finance.
Teori
Portofolio Markowitz didasarkan atas pendekatan mean (ratarata) dan variance
(varian), dimana mean merupakan pengukuran tingkat return dan varian
merupakan pengukuran tingkat risiko. Teori Portofolio Markowitz ini disebut
juga sebagai mean-Varian Model, yang menekankan pada usaha memaksimalkan
ekspektasi return (mean) dan meminimumkan ketidakpastian/risiko (varian)
untuk memilih dan menyusun portofolio optimal. Markowitz mengembangkan Index
Model sebagai penyederhanaan dari Mean-Varian Model, yang berusaha
untuk menjawab berbagai permasalahan dalam penyusunan portofolio, yaitu
terdapatnya begitu banyak kombinasi aktiva berisiko yang dapat dipilih dan
disusun menjadi suatu portofolio. Dari sekian banyak kombinasi yang mungkin
dipilih, investor rasional pasti akan memilih portofolio optimal (efficient
set).
Untuk
menentukan penyusunan portofolio optimal dengan menggunakan Index Model,
yang terutama dibutuhkan adalah penentuan portofolio yang efisien, sebab pada
dasarnya semua portofolio yang efisien adalah portofolio yang optimal. Pada
perkembangan berikutnya pada tahun 1963 William F. Sharpe mengembangkan Single
Index Model (Model Indeks Tunggal) yang merupakan penyederhanaan Index
model yang sebelumnya telah dikembangkan oleh Markowitz. Model Indeks Tunggal
menjelaskan hubungan antara return dari setiap sekuritas individual dengan return
indeks pasar. Model ini memberikan metode alternatif untuk menghitung
varian dari suatu portofolio, yang lebih sederhana dan lebih mudah dihitung
jika dibandingkan dengan metode perhitungan markowitz. Pendekatan alternatif
ini dapat digunakan untuk dasar menyelesaikan permasalahan dalam penyusunan
portofolio. Sebagaimana telah dirumuskan oleh markowitz, yaitu menentukan efficient
set dari suatu portofolio, maka dalam Model indeks Tunggal ini membutuhkan
perhitungan yang lebih sedikit.
Lingkup
bahasan utama dalam teori portofolio adalah bagaimana melakukan
pemilihan portofolio dari sekian banyak aset, untuk memaksimalkan return yang
diharapkan pada tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggung investor.
Dengan kata lain, teori portofolio membahas bagaimana caranya membentuk
portofolio yang optimal. Pembahasan tentang konsep – konsep dasar merupakan
pembahasan sederhana yang mungkin bisa membantu dalam memahami pemahaman
portofolio optimal. Ada tiga konsep yang perlu diketahui sebagai dasar untuk
memahami pembentukan portofolio optimal, yaitu :
- Portofolio efisien dan portofolio optimal
- Fungsi utilitas dan kurva indeferen
- Aset berisiko dan aset bebas risiko
- Menentukan Portofolio Efisien
Portofolio yang efisien (efficient portfolio) didefinisikan sebagai portofolio
yang memberikan return ekspektasi terbesar dengan resiko yang sudah tertentu
atau memberikan resiko yang terkecil dengan return ekspektasi yang sudah
tertentu. Portofolio yang efisien ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat
return ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan resikonya atau menentukan
tingkat resiko tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekspektasinya.
Investor yang rasional akan memilih portofolio yang efisien ini karena
merupakan portofolio yang dibentuk dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi,
yaitu return ekspektasi atau resiko portofolio.
Investor dapat memilih kombinasi dari aktiva-aktiva untuk membentuk
portofolionya. Seluruh set yang memberikan kemungkinan porofolio yang dapat
dibentuk dari kombinasi n-aktiva yang tersedia disebut dengan opportunity set
atau attainable set. Semua titik di attainable set menyediakan semua
kemungkinan portofolio baik yang efisien maupun yang tidak efisien yang dapat
dipilih oleh investor. Akan tetapi investor yang rasional tidak akan memilih
portofolio yang tidak efisien. Rasional investor hanya tertarik dengan
porofolio yang efisien. Kumpulan (set) dari portofolio yang efisien ini disebut
dengan efficient set atau efficient frontier.
Dua
aktiva yang membentuk portofolio dapat berkorelasi antara lain :
- Korelasi Positif Sempurna : Dua buah aktiva A dan B, yaitu = +1
- Tidak Ada Korelasi Antara Sekuritas : Dua Aktiva A dan B, yaitu = 0
- Korelasi Negatif Sempurna : Dua Buah Aktiva A dan B, yaitu = -1
- Pemilihan Portofolio Optimal
Portofolio optimal merupakan pilihan
dari berbagai sekuritas dari portofolio efisien. Portofolio yang optimal ini
dapat ditentukan dengan memilih tingkat return
ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan risikonya, atau menentukan
tingkat risiko yang tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional akan memilih
portofolio optimal ini karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan
mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return
ekspektasi atau risiko portofolio.Dalam memilih portofolio yang optimal ada
beberapa pendekatan yaitu:
- Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor
Portofolio optimal berdasarkan preferensi
investor mengasumsikan hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko dari
portofolio secara implisist yang menganggap bahwa investor mempunyai fungsi
utility yang sama atau berada pada titik persinggungan utiliti investor dengan
effiicient set. (Jogiyanto, 2000: 193)
Tiap investor mempunyai tanggapan risiko yang berbeda-beda.
Investor yang mempunyai tanggapan kurang menyukai risiko mungkin akan memilih
portofolio di titik B. Tapi, investor lainnya mungkin mempunyai tanggapan
risiko berbeda, sehingga mereka memilih portofolio yang lainnya selama
portofolio tersebut merupakan portofolio efisien yang masih berada di efficient
set. Portofolio mana yang akan dipilih investor tergantung dari fungsi
utilitinya masing-masing.
Untuk
investor ke-1, portofolio optimal adalah berada di titik C1 yang memberikan
kepuasan kepada investor ini sebesar U2. jika investor ini rasional, dia tidak
akan memilih portofolio D1 karena walaupun portofolio ini tersedia dan dapat
dipilih yang berada di attainable set, tapi bukan portofolio yang
efisien, sehingga akan memberikan kepuasan sebesar U1 yang lebih rendah
dibandingkan dengan kepuasan sebesar U2. Investor akan memilih portofolio yang
memberikan kepuasan yang tertinggi.
- Portofolio optimal berdasarkan model Markowitz
Dalam pendekatan ini pemilihan
portofolio investor didasarkan pada preferensi mereka terhadap return yang
diharapkan dan risiko masing-masing pilihan portofolio, kontribusi yang sangat
pentinga bagi investor adalah bagaimana seharusnya melakukan deversifikasi
secara optimal.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan
dari model markowitz menurut yaitu; (Tandelilin,2001: 79)
a.
Semua titik portofolio yang ada dalam permukaan efisien mempunyai kedudukan
yang sama antara satu dengan lainnya.
b. Model Markowitz
tidak memasukkan isu bahwa investor boleh meminjam dana untuk membiayai
portofolio pada aset yang berisiko dan Model Markowitz juga belum
memperhitungkan kemungkinan investor untuk melakukan investasi pada aset bebas
risiko.
c.
Dalam kenyataanya, investor yang berbeda-beda akan mengestimasi imput yang
berbeda pula ke dalam model Markowitz, sehingga garis pemukaan efisien yang
dihasilkan juga berbeda-beda bagi masing-masing investor.
Portofolio optimal berdasarkan model
Markowitz di dasarkan pada empat asumsi, yaitu: (Tandelilin, 2001: 78)
1. waktu
yang digunakan hanya satu periode
2. Tidak
ada biaya transaksi
3.
Preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko
4. Tidak
ada simpanan dan pinjaman bebas risiko
Asumsi bahwa preferensi investor
mengasumsikan hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko dari
portofolio secara implisist yang menganggap bahwa investor mempunyai fungsi
utility yang sama. Pada kenyatannya tiap-tiap investor memiliki fungsi utilitas
yang berbeda, sehingga portofolio optimal akan dapat berbeda.
- Portofolio optimal dengan adanya simpanan dan pinjaman bebas risiko.
Aktiva bebas risiko adalah aktiva yang
mempunyai return ekspektasi tertentu
dengan varian return (risiko) yang sama dengan nol, karena variannya sama
dengan nol, maka kovarian antara bebas resiko juga sama dengan nol. Aktiva
bebas risiko misalnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI), karena variannya
(deviasi standar ) = 0 kovarian antara bebas aktiva bebas risiko dengan aktiva
berisiko yang lainnya akan menjadi sama dengan nol sebagai berikut; (jogiyanto,
2000: 195)
sBRi = rBRi . sBR . si
Dari pernyataan di atas, maka aset
bebas risiko merupaka aset yang tingkat returnnya di masa depan sudah dapat
dipastikan pada saat ini karena ditunjukkan oleh varians yang sama dengan nol.
- Portofolio optimal berdasarkan model Indeks Tunggal
Model indeks tunggal dapat digunakan
sebagai alternatif dari model Markowitz untuk menentukan efficient set dengan
perhitungan yang lebih sederhana. Model ini merupakan penyederhanaan dari model
Markowitz. Model ini dikembangkan oleh William Sharpe (1963) yang disebut
dengan (single-index model), yang
dapat digunakan untuk menghitung return ekspektasi dan risiko
portofolio.(Jogiyanto, 2000: 203)
Model indeks tunggal didasarka pada
pengamatan bahwa harga dari suatu skuritas berfluktuasi searah dengan indeks
harga pasar dan memepunyai reaksi yang sama terhadap suatu faktor atau indeks
harga saham gabungan (IHSG), karena return dari suatu sekuritas dan return dari
indeks pasar yang umum dapat ditulis
sebagai berikut; (Halim, 2003: 78)
Ri = ai +bi . RM +
ei
Ri= return sekuritas ke-i
ai = nilai
ekspektasi dari return sekuritas yang independen terhadap
return pasar
bi= Beta yang
merupakan koefisien yang mengukur perubahan Ri
akibat dari perubahan RM
RM= tingkat return dari indeks pasar, juga
merupakan suatu variabel
Acak
ei = kesalahan residual yang merupakan
variabel acak dengan nilai
ekspektasinya sama dengan nol atau E(ei) = 0
Model indeks tunggal membagi return dari suatu sekuritas
ke dalam dua komponen yaitu;
a.
Komponen return yang unik diwakili oleh alpha (ai) yang
independen terhadap return pasar.
b.
Komponen return yang berhubungan dengan return pasar yang diwakili beta (bi) dan RM Sehingga
bentuk ekspektasi return dapat ditulis dengan persamaan;
E (Ri) = E ( ai + bi . RM + ei) atau
= E ( aI) + E(bi ) . E(RM) + E( eI)
atau bisa diformulasikan sebagai
berikut;
E (Ri) = ai + bi . E(RM )
sumber: (Jogiyanto, 2000: 204-206)
- Portofolio optimal berdasarkan model Indeks Ganda
Model indeks ganda menganggap ada
faktor lain selain IHSG yang dapat mempengaruhi terjadinya korelasi antar efek.
dalam upaya mengestimasi ekspekted return, standar deviasi dan kovarian efek secara
akurat model indeks ganda lebih berpotensi sebab actual return efek tidak hanya
sensitif terhadap perubahan IHSG atau ada faktor lain yang mungkin mempengaruhi
return efek, seperti tingkat bunga bebas risiko. (Halim, 2003: 82).
Untuk membentuk portofolio yang
efisien, terdapat beberapa asumsi yang harus diperhatikan. Asumsi tersebut
antara lain:
1. Perilaku Investor
Bahwa semua investor tidak menyukai
risiko (risk averse). Investor yang dihadapkan pada dua pilihan yaitu investasi
yang menawarkan keuntungan (return) yang sama dengan risiko yang berbeda, akan
memilih investasi yang memiliki risiko yang lebih rendah.
2.
Fungsi Utilitas dan Kurva Indeferen
Fungsi utilitas bisa diartikan sebagai fungsi matematis yang
menunjukkan nilai dari semua alternatif pilihan yang ada. Semakin tinggi nilai
suatu alternatif pilihan, semakin tinggi utilitas alternatif tersebut. Fungsi
utilitas bisa digambarkan dalam bentuk grafik ;sebagai kurva indeferen.
- Aset Berisiko dan Aset Bebas Risiko
Dalam berinvestasi, investor bisa memilih menginvestasikan
dananya pada berbagai aset, baik aset yang berisiko maupun aset yang bebas
risiko, ataupun kombinasi dari kedua aset tersebut. Pilihan investor atas aset–aset
tersebut akan tergantung dari sejauh mana preferensi investor terhadap risiko. Semakin
enggan seorang investor terhadap risiko, maka pilihan investasinya akan
cenderung lebih banyak pada aset – aset yang bebas risiko.
Aset berisiko adalah aset–aset yang tingkat return
aktualnya di masa depan masih mengandung ketidakpastian. Aset bebas risiko
merupakan aset yang returnnya di masa depan sudah bisa dipastikan pada saat
ini, dan ditunjukkan oleh varians return yang sama dengan nol. Salah satu
contoh aset bebas risiko adalah obligasi jangka pendek yang diterbitkan
pemerintah.
- Memilih Kelas Aset yang Optimal
Pada
dasarnya, manajemen portofolio terdiri dari tiga aktivitas utama, yaitu :
- Pembuatan keputusan alokasi aset
- Penentuan porsi dana yang akan diinvestasikan pada masing–masing kelas aset
- Pemilihan aset–aset dari setiap kelas aset yang telah dipilih.
Seperti yang dibahas sebelumnya, model portofolio Markowitz
biasanya digunakan dalam pemihan portofolio yang terdiri dari aset–aset
individual dan bukan digunakan dalam pemilihan portofolio yang terdiri
dari berbagai kelas aset. Kelas aset adalah pengelompokkan aset–aset berdasarkan jenis–jenis
aset seperti saham, obligasi, sekuritas luar negeri dll.Keputusan alokasi aset
tidak hanya meliputi penentuan alokasi dana pada kelas aset di satu negara
saja, tapi bisa dilakukan pada beberapa negara.
Manfaat yang bisa diperoleh dari diversifikasi pada berbagai
kelas aset di berbagai negara, pada dasarnya sama dengan manfaat diversifikasi
pada aset individual, yaitu manfaat pengurangan risiko pada tingkat tertentu
dari return yang diharapkan. Sama halnya dengan portofolio pada aset
individual, portofolio kelas aset yang optimal akan ditentukan oleh preferensi
investor terhadap return yang diharapkan dan risiko. Jika ada portofolio kelas
aset yang sesuai dengan preferensi investor, maka portofolio tersebut nantinya
akan menjadi portofolio optimal.
- Investor Bisa Menginvestasikan dan Meminjam Dana Bebas Risiko
Menginvestasikan
Dana Bebas Risiko
Dengan memasukkan return yang diharapkan dalam model
Markowitz, maka permukaan efisien akan berubah membentuk garis lurus yang
menghubungkan return yang diharapkan dan titik portofolio optimal yang dipilih
investor. Jika investor menginvestasikan dananya pada aset bebas risiko, maka
return yang diharapkan adalah sebesar Rf dengan risiko sebesar nol. Risiko
portofolio bisa diketahui dengan menghitung besarnya standar deviasi
portofolio.
Investor
Bisa Meminjam Dana Bebas Risiko
Jika analisis terhadap model Markowitz diperluas dengan
menambah asumsi bahwa investor bisa meminjam dana untuk meningkatkan kemampuannya
berinvestasi, maka akan ditemukan garis permukaan efisien yang baru.
Dengan
mencari tambahan dana yang berasal dari pinjaman, investor bisa menambah dana
yang dimilkinya untuk diinvestasikan. Jika dana pinjaman tersebut digabungkan
dengan dana yang dimiliki saat ini dan digunakan untuk investasi, investor akan
mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan return diharapkan dari investasi yang
lebih tinggi. Tentu saja sesuai dengan hubungan searah antara investasi dengan
risiko, kita harus mempertimbangkan risiko yang meningkat seiring dengan
peningkatan return yang diharapkan.
- Memilih Portofolio Berdasarkan Preferensi Investor
Dalam memilih portofolio, investor akan mendasarkan
pemilihannya pada preferensi terhadap return yang diharapkan dan risiko yang bersedia
titanggung investor. Artinya, investor akan memilih titik portofolio yang
terletak pada permukaan efisien yang menawarkan risiko yang sesuai dengan
preferensinya terhadap risiko.Semakin konservatif seorang investor, semakin
enggan dia menanggung risiko. Semakin agresif seorang investor, berarti semakin
berani dia menanggung risiko sehingga pilihan portofolionya akan semakin
mendekati portofolio pada aset berisiko.
Protofoloi juga menggunakan teori kepuasan sehingga titik
maksimum dimana resiko tidak bisa dikurangi lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar