S1 Akuntansi 2010 B
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2013
KASUS 6-4
STRIDER CHEMICAL COMPANY
Pada
tanggal 9 Desember 1986, presiden Strider Chemical Company-yang melakukan
penjualan sekitar $175juta-mengumumkan bahwa mulai 1 Januari 1987, perusahaan
tersebut akan dibagi menjadi beberapa divisi. Sampai tanggal tersebut,
perusahaan tersebut dikelola dengan dasar fungsional, yang departemen
manufaktur, penjualan, keuangan, dan risetnya masing-masing dipimpin oleh
seorang penanggung jawab. 6 divisi yang dipersiapkan-4 berdasarkan kelompok produk
dan 2 berdasarkan wilayah geografis. Setiap divisi masing-masing akan memiliki
staf produksi, penjualan, dan akuntansi, dan seorang manajer umum yang
bertanggung jawab atas operasionalnya. Kinerja operasi divisi akan dinilai
berdasarkan laba yang dihasilkan dalam hubungannya dengan investasi yang
ditanamkan. Telah diadakan antisipasi bahwa prosedur penghitungan basis
investasi dan tingkat pengembalian (return)
harus dikerjakan secara hati-hati jika rasio yang dihasilkan dapat diterima
oleh para manajer divisi yang baru sebagai pengukuran yang rasional atas
kinerja mereka.
Salah
1 hambatan terbesar dalam pembuatan laporan rugi dan laba bulanan yang
diinginkan untuk setiap divisi adalah penentuan harga dari produk-produk yang
ditransfer dari divisi 1 ke divisi yang lain. Pada saat divisi-divisi tersebut
terbentuk, presiden perusahaan mengeluarkan pernyataan atas prosedur harga yang
digunakan. Pernyataan presiden tersebut adalah sebagai berikut.
Pernyataan Presiden atas Kebijakan
Perusahaan
Harga transfer maksimum dan yang biasa digunakan di
antara unit-unit laba adalah harga yang memampukan unit produksi untuk
memperoleh ROI yang dibutuhkan, konsisten dengan apa yang dapat diperoleh
dengan melakukan bisnis dengan rata-rata konsumen untuk kelompok produk terkait.
Harga yang ditentukan akan ditinjau setiap 6 bulan
atau pada saat adanya perubahan mendasar yang terjadi atas harga pasar.
Diskusi
Kebijakan
penentuan harga di antara unit-unit operasi adalah penting karena, bila harga
tersebut salah, maka tingkat pengembalian pada 1 segmen usaha akan dinyatakan
rendah (understated) dan segmen yang
lain lebih tinggi (overstated). Hal
ini tidak saja menyebabkan pengukuran yang salah atas kinerja seseorang tetapi
juga dapat membuat keputusan yang buruk pada bisnis secara keseluruhan, yang
akan mempengaruhi semua pihak.
Beberapa
elemen pengeluaran yang tidak dapat ditemukan dalam hubungan perusahaan adalah:
1. Pengurangan
untuk diskon tunai, pengiriman, royalty, pajak penjualan, penyisihan untuk
konsumen, dan sebagainya.
2. Biaya
penjualan regular dan dalam banyak kasus jasa penagihan.
3. Beberapa
pelayanan konsumen yang menggunakan laboratorium riset, seperti jasa penjualan
di mana hal ini terkait.
Divisi produksi
yang bertindak sebagai pemasok akan menentukan harga dengan mendiskon struktur
harga regular untuk elemen-elemen terkait diatas.
Apabila divisi
pembeli tidak menyetujui perhitungan harga di atas, maka ia akan menjelaskan
dasar penolakannya kepada presiden, yang akan memutuskan apa saja yang harus
dilakukan.
Kita sangat berharap
bahwa kebijakan ini akan berjalan dengan baik, dengan memberikan dasar yang
adil bagi setiap bisnis yang dilakukan oleh tiap divisi. Jika pada kenyataannya
ditemukan bahwa kebijakan ini tidak berjalan dengan baik, atau sangat sulit
dalam penghitungannya, atau bekerja dengan sangat susah payah, maka kebijakan
tersebut harus diubah.
Divisi
Williams
Divisi baru yang
paling besar, yaitu Divisi Williams, sangat dipengaruhi oleh permasalahan harga
transfer karena 23% penjualannya dilakukan kepada divisi lain.
Hanya dalam
waktu 3 minggu sebelum pemisahan ke dalam divisi-divisi, sangatlah penting
untuk secepatnya membuat daftar harga transfer di antara divisi-divisi.
Tugas-tugas Divisi Williams sangat rumit dengan banyaknya produk yang
dihasilkan. Ada beberapa ratus unsur dan materi berbeda yang harganya harus
ditetapkan. Karena itu, demi alas an ketepatan, Divisi Williams memilih untuk
menetapkan harga berdasarkan biaya produksi langsung. Data-data dipergunakan
dalam metode ini lebih mudah didapat daripada yang digunakan dalam metode
penetapan harga yang berdasarkan harga pasar.
Seminggu setelah
dibagikannya pernyataan kebijakan presiden, Divisi Williams mengeluarkan suatu
interpretasi kebijakan yang menyatakan usulan metode dalam menentukan harga
untuk penjualan produk-produk dari Divisi Williams kepada divisi-divisi lain.
Paragraf kunci dari pernyataan ini adalah sebagai berikut:
Divisi Williams akan mengenakan tarif harga yang
sama kepada divisi lain seperti tariff yang dikenakan ke konsumen yang ada, dikurangi
dengan penyisihan (allowance) untuk
pengeluaran-pengeluaran yang terjadi dari rata-rata konsumen yang bukan
konsumen antardivisi. Pengeluaran yang tidak dapat dibandingkan ini akan
dikurangi melalui pos pengurangan
penjualan dan sebagai bagian dari akun Beban Penjualan. Harganya akan dihitung
berdasarkan markup akan factor
perkalian pada akun biaya produksi langsung. Suatu markup akan dihitung ulang setiap 6 bualn, berdasarkan pengalaman
12 bulan sebelumnya dengan konsumen regular.
Markup untuk
6 bulan pertama tahun 1987 adalah 1,41 kali biaya manufaktur langsung seperti
yang ditunjukkan dalam tampilan 1 yang menggunakan data actual untuk periode 12
bulan yang berakhir pada 31 Oktober 1986.
Pada akhir Maret
1987, presiden menerima beberapa pucuk surat dari para manajer divisi, yang
menanyakan tentang harag transfer. 3 di antaranya disimpulkan di bawah ini:
1. Divisi
Williams bertanya tentang harga
yang ditentukan oleh Divisi Johnson atas unsur A, suatu bahan baku bagi Divisi
Williams. Divisi Johnson sejak awal telah menghitung markup sebesar 1,33, yang dihasilkan dari proses penghitungan yang
sama dengan yang dilakukan oleh Divisi Williams yang menghitung markup-nya dan menghasilkan angka 1,41.
Meskipun demikian, pada angka 1,33 Divisi Johnson akan tetap mengalami rugi
bersih (net loss) karena divisi
tersebut belum beroperasi dalam 12 bulan sebelumnya. Karena itu, ia
meningkatkan markup-nya menjadi 1,41,
sama seperti yang digunakan oleh Divisi Williams. Pada tingkat markup ini, ia akan menunjukkan perolehan
laba yang sama dengan yang dihasilkan oleh Divisi Williams. Divisi Williams
beragumen bahwa hal ini telah melanggar kebijakan perusahaan.
2. Divisi
internasional bertanya tentang harga transfer untuk beberapa produk yang
dibelinya dari Divisi Williams untuk penjualan luar negeri. Divisi ini
mengatakan bahwa pada tingkat harga tersebut ia tidak dapat bersaing dengan
harga di pasar Eropa dan tidak dapat memperoleh laba.
3. Divisi
Western membeli unsur kimia B dari Divisi Williams untuk dijual kembali kepada
konsumen divisi itu sendiri. Divisi ini menyerahkan data-data untuk menunjukkan
bahwa harga menurut perhitungan Divisi Western akan lebih menguntungkan jika
kimia B diproduksi pada salah 1 pabriknya. Jika tidak demikian, divisi ini
mengusulkan untuk memotong harga transfer sebesar 15%, dimana harga ini masih
menyisakan margin atas biaya manufaktur langsung untuk Divisi Williams.
|
|
Dalam
Dolar
|
Dalam
Persen
|
Penjualan kotor
kepada kosumen luar
|
$5.126.328
|
|
|
Dikurangi: Jumlah
yang tidak dapat dikenakan dalam penjualan internal:
|
|
|
|
Pengiriman, royalty,
pajak penjualan
|
$58.625
|
|
|
Biaya penjualan
|
260.123
|
|
|
Total pengurangan
|
|
318.748
|
|
Penyesuaian penjualan
|
|
4.807.580
|
100%
|
Biaya manufaktur
langsung
|
|
3.404.923
|
71
|
Margin
|
|
1.402.657
|
29%
|
Penghitungan 100 : 71
= 1,41 kali
|
|
|
|
Sampai akhir
bulan Maret, presiden belum menanggapi surat-surat tersebut selain membalas
bahwa hubungan yang ada diantara divisi-divisi harus terus berlanjut sampai
pemberitahuan selanjutnya dan setelah pertanyaan-pertanyaan diputuskan,
penyesuaian-penyesuaian harga transfer akan dilakukan mulai tanggal 1 Januari.
Dalam pandangan
berbagai pertanyaan yang muncul tentang markup,
presiden mempertimbangkan kemungkinan untuk mentransfer seluruh produk pada
harga sebesar biayanya, tanpa ada markup.
Pertanyaan
1. Bagaimana
seharusnya presiden menanggapi ketiga surat tersebut?
2. Jika
ada, perubahan apa sajakah yang harus dilakukan untuk pelaksanaan harga
transfer dalam Strider Chemical Company?
Istilah Penting
1. Harga
transfer: Harga yang dibebankan untuk suatu komponen oleh divisi penjual pada
divisi pembeli di perusahaan yang sama.
2. Mark
up harga: Penetapan harga, dimana harga tertentu ditetapkan
dengan jelas menambahkan suatu prosentase tetap di atas biaya produksi
3. ROI
(Return On Investment): Ukuran
kinerja yang paling lazim bagi suatu pusat investasi.
Analisis
Masalah
Seperti yang kita ketahui, permasalahan mulai muncul pada
saat salah satu divisi SCC yakni divisi Williams menetapkan harga transfer
produknya karena divisi tersebut merasa sangat dipengaruhi oleh penetapan harga
transfer tersebut. Penetapan harga transfer oleh divisi wiliam menyebabkan
divisi lain menerima efek dimana mereka menjual harga barang mereka kepada
pelanggan menjadi lebih mahal. Dalam masalah ini presiden seharusnya memikirkan
seluruh kepentingan divisi-divisi yang yang ada dan membuat sebuah keputusan
harga transfer yang terbaik.
Jawaban
1. Menurut
kami, cara presiden Strider Chemical Company dalam menanggapi ketiga surat dari
divisi Wiliams, divisi Internasional, dan divisi Western adalah dengan cara
menetapkan kebijakan terkait dengan harga transfer yang seharusnya digunakan
oleh divisi-divisi yang ada pada Strider Chemical Company. Karena,salah satu
permasalahan yang ada dalam divisi tersebut adalah mengenai penetapan harga
transfer. Presiden Strider Chemical Company sebaiknya menetapkan harga transfer
yang dapat menguntungkan bagi setiap divisi atau seluruh perusahaan dan membuat
keputusan harga transfer yang baik. Metode harga transfer yang bisa digunakan
oleh presiden Strider Chemical Company adalah harga transfer berdasarkan pasar
atau harga transfer yang dinegosiasikan. Harga transfer pasar adalah semua
divisi menetapkan harga transfer untuk penjualan ke divisi lain berdasarkan
harga jual perusahaan. Harga transfer negosiasikan adalah harga transfer yang
ditentukan oleh kesepakatan antara dua divisi atau lebih.
2. Menurut
kelompok kami jika ada perubahan yang harus
dilakukan dalam melaksanakan kebijakan dan juga harga transfer dalam
Strider Chemical Company, maka
president Strider Chemical Company sebaiknya menggunakan harga transfer
yang dinegosiasikan atau yang telah menjadi hasil kesepakatan antar divisi.
Kami menyarankan untuk menggunakan harga transfer yang dinegosiasikan karena,
dengan adanya kesepakatan harga transfer, masing-masing divisi bisa mencapai
laba yang telah ditergetkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert
N. dan Vijay Govindarajan. 2009. Management
Control System Sistem Pengendalian Manajemen. Buku 1. Jakarta: Salemba
Empat.
Hansen, Don R.
dan Maryanne M. Mowen. 2009. Managerial
Accounting Akuntansi Manajerial. Buku 1 Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar