Jumat, 03 Januari 2014

KASUS 6-4 STRIDER CHEMICAL COMPANY



S1 Akuntansi 2010 B
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2013

KASUS 6-4
STRIDER CHEMICAL COMPANY

Pada tanggal 9 Desember 1986, presiden Strider Chemical Company-yang melakukan penjualan sekitar $175juta-mengumumkan bahwa mulai 1 Januari 1987, perusahaan tersebut akan dibagi menjadi beberapa divisi. Sampai tanggal tersebut, perusahaan tersebut dikelola dengan dasar fungsional, yang departemen manufaktur, penjualan, keuangan, dan risetnya masing-masing dipimpin oleh seorang penanggung jawab. 6 divisi yang dipersiapkan-4 berdasarkan kelompok produk dan 2 berdasarkan wilayah geografis. Setiap divisi masing-masing akan memiliki staf produksi, penjualan, dan akuntansi, dan seorang manajer umum yang bertanggung jawab atas operasionalnya. Kinerja operasi divisi akan dinilai berdasarkan laba yang dihasilkan dalam hubungannya dengan investasi yang ditanamkan. Telah diadakan antisipasi bahwa prosedur penghitungan basis investasi dan tingkat pengembalian (return) harus dikerjakan secara hati-hati jika rasio yang dihasilkan dapat diterima oleh para manajer divisi yang baru sebagai pengukuran yang rasional atas kinerja mereka.
Salah 1 hambatan terbesar dalam pembuatan laporan rugi dan laba bulanan yang diinginkan untuk setiap divisi adalah penentuan harga dari produk-produk yang ditransfer dari divisi 1 ke divisi yang lain. Pada saat divisi-divisi tersebut terbentuk, presiden perusahaan mengeluarkan pernyataan atas prosedur harga yang digunakan. Pernyataan presiden tersebut adalah sebagai berikut.
Pernyataan Presiden atas Kebijakan Perusahaan
Harga transfer maksimum dan yang biasa digunakan di antara unit-unit laba adalah harga yang memampukan unit produksi untuk memperoleh ROI yang dibutuhkan, konsisten dengan apa yang dapat diperoleh dengan melakukan bisnis dengan rata-rata konsumen untuk kelompok produk terkait.
Harga yang ditentukan akan ditinjau setiap 6 bulan atau pada saat adanya perubahan mendasar yang terjadi atas harga pasar.
Diskusi
Kebijakan penentuan harga di antara unit-unit operasi adalah penting karena, bila harga tersebut salah, maka tingkat pengembalian pada 1 segmen usaha akan dinyatakan rendah (understated) dan segmen yang lain lebih tinggi (overstated). Hal ini tidak saja menyebabkan pengukuran yang salah atas kinerja seseorang tetapi juga dapat membuat keputusan yang buruk pada bisnis secara keseluruhan, yang akan mempengaruhi semua pihak.
Beberapa elemen pengeluaran yang tidak dapat ditemukan dalam hubungan perusahaan adalah:
1.      Pengurangan untuk diskon tunai, pengiriman, royalty, pajak penjualan, penyisihan untuk konsumen, dan sebagainya.
2.      Biaya penjualan regular dan dalam banyak kasus jasa penagihan.
3.      Beberapa pelayanan konsumen yang menggunakan laboratorium riset, seperti jasa penjualan di mana hal ini terkait.
Divisi produksi yang bertindak sebagai pemasok akan menentukan harga dengan mendiskon struktur harga regular untuk elemen-elemen terkait diatas.
Apabila divisi pembeli tidak menyetujui perhitungan harga di atas, maka ia akan menjelaskan dasar penolakannya kepada presiden, yang akan memutuskan apa saja yang harus dilakukan.
Kita sangat berharap bahwa kebijakan ini akan berjalan dengan baik, dengan memberikan dasar yang adil bagi setiap bisnis yang dilakukan oleh tiap divisi. Jika pada kenyataannya ditemukan bahwa kebijakan ini tidak berjalan dengan baik, atau sangat sulit dalam penghitungannya, atau bekerja dengan sangat susah payah, maka kebijakan tersebut harus diubah.

Divisi Williams
Divisi baru yang paling besar, yaitu Divisi Williams, sangat dipengaruhi oleh permasalahan harga transfer karena 23% penjualannya dilakukan kepada divisi lain.
Hanya dalam waktu 3 minggu sebelum pemisahan ke dalam divisi-divisi, sangatlah penting untuk secepatnya membuat daftar harga transfer di antara divisi-divisi. Tugas-tugas Divisi Williams sangat rumit dengan banyaknya produk yang dihasilkan. Ada beberapa ratus unsur dan materi berbeda yang harganya harus ditetapkan. Karena itu, demi alas an ketepatan, Divisi Williams memilih untuk menetapkan harga berdasarkan biaya produksi langsung. Data-data dipergunakan dalam metode ini lebih mudah didapat daripada yang digunakan dalam metode penetapan harga yang berdasarkan harga pasar.
Seminggu setelah dibagikannya pernyataan kebijakan presiden, Divisi Williams mengeluarkan suatu interpretasi kebijakan yang menyatakan usulan metode dalam menentukan harga untuk penjualan produk-produk dari Divisi Williams kepada divisi-divisi lain. Paragraf kunci dari pernyataan ini adalah sebagai berikut:
Divisi Williams akan mengenakan tarif harga yang sama kepada divisi lain seperti tariff yang dikenakan ke konsumen yang ada, dikurangi dengan penyisihan (allowance) untuk pengeluaran-pengeluaran yang terjadi dari rata-rata konsumen yang bukan konsumen antardivisi. Pengeluaran yang tidak dapat dibandingkan ini akan dikurangi  melalui pos pengurangan penjualan dan sebagai bagian dari akun Beban Penjualan. Harganya akan dihitung berdasarkan markup akan factor perkalian pada akun biaya produksi langsung. Suatu markup akan dihitung ulang setiap 6 bualn, berdasarkan pengalaman 12 bulan sebelumnya dengan konsumen regular.
Markup untuk 6 bulan pertama tahun 1987 adalah 1,41 kali biaya manufaktur langsung seperti yang ditunjukkan dalam tampilan 1 yang menggunakan data actual untuk periode 12 bulan yang berakhir pada 31 Oktober 1986.
Pada akhir Maret 1987, presiden menerima beberapa pucuk surat dari para manajer divisi, yang menanyakan tentang harag transfer. 3 di antaranya disimpulkan di bawah ini:
1.      Divisi Williams bertanya tentang harga yang ditentukan oleh Divisi Johnson atas unsur A, suatu bahan baku bagi Divisi Williams. Divisi Johnson sejak awal telah menghitung markup sebesar 1,33, yang dihasilkan dari proses penghitungan yang sama dengan yang dilakukan oleh Divisi Williams yang menghitung markup-nya dan menghasilkan angka 1,41. Meskipun demikian, pada angka 1,33 Divisi Johnson akan tetap mengalami rugi bersih (net loss) karena divisi tersebut belum beroperasi dalam 12 bulan sebelumnya. Karena itu, ia meningkatkan markup-nya menjadi 1,41, sama seperti yang digunakan oleh Divisi Williams. Pada tingkat markup ini, ia akan menunjukkan perolehan laba yang sama dengan yang dihasilkan oleh Divisi Williams. Divisi Williams beragumen bahwa hal ini telah melanggar kebijakan perusahaan.
2.      Divisi internasional bertanya tentang harga transfer untuk beberapa produk yang dibelinya dari Divisi Williams untuk penjualan luar negeri. Divisi ini mengatakan bahwa pada tingkat harga tersebut ia tidak dapat bersaing dengan harga di pasar Eropa dan tidak dapat memperoleh laba.
3.      Divisi Western membeli unsur kimia B dari Divisi Williams untuk dijual kembali kepada konsumen divisi itu sendiri. Divisi ini menyerahkan data-data untuk menunjukkan bahwa harga menurut perhitungan Divisi Western akan lebih menguntungkan jika kimia B diproduksi pada salah 1 pabriknya. Jika tidak demikian, divisi ini mengusulkan untuk memotong harga transfer sebesar 15%, dimana harga ini masih menyisakan margin atas biaya manufaktur langsung untuk Divisi Williams.


Dalam Dolar
Dalam Persen
Penjualan kotor kepada kosumen luar
$5.126.328


Dikurangi: Jumlah yang tidak dapat dikenakan dalam penjualan internal:



Pengiriman, royalty, pajak penjualan
$58.625


Biaya penjualan
260.123


Total pengurangan

318.748

Penyesuaian penjualan

4.807.580
100%
Biaya manufaktur langsung

3.404.923
71
Margin

1.402.657
29%
Penghitungan 100 : 71 = 1,41 kali




Sampai akhir bulan Maret, presiden belum menanggapi surat-surat tersebut selain membalas bahwa hubungan yang ada diantara divisi-divisi harus terus berlanjut sampai pemberitahuan selanjutnya dan setelah pertanyaan-pertanyaan diputuskan, penyesuaian-penyesuaian harga transfer akan dilakukan mulai tanggal 1 Januari.
Dalam pandangan berbagai pertanyaan yang muncul tentang markup, presiden mempertimbangkan kemungkinan untuk mentransfer seluruh produk pada harga sebesar biayanya, tanpa ada markup.
Pertanyaan
1.      Bagaimana seharusnya presiden menanggapi ketiga surat tersebut?
2.      Jika ada, perubahan apa sajakah yang harus dilakukan untuk pelaksanaan harga transfer dalam Strider Chemical Company?

Istilah Penting
1.      Harga transfer: Harga yang dibebankan untuk suatu komponen oleh divisi penjual pada divisi pembeli di perusahaan yang sama.
2.      Mark up harga: Penetapan harga, dimana harga tertentu ditetapkan dengan jelas menambahkan suatu prosentase tetap di atas biaya produksi
3.      ROI (Return On Investment): Ukuran kinerja yang paling lazim bagi suatu pusat investasi.
Analisis Masalah
Seperti yang kita ketahui, permasalahan mulai muncul pada saat salah satu divisi SCC yakni divisi Williams menetapkan harga transfer produknya karena divisi tersebut merasa sangat dipengaruhi oleh penetapan harga transfer tersebut. Penetapan harga transfer oleh divisi wiliam menyebabkan divisi lain menerima efek dimana mereka menjual harga barang mereka kepada pelanggan menjadi lebih mahal. Dalam masalah ini presiden seharusnya memikirkan seluruh kepentingan divisi-divisi yang yang ada dan membuat sebuah keputusan harga transfer yang terbaik.
Jawaban
1.      Menurut kami, cara presiden Strider Chemical Company dalam menanggapi ketiga surat dari divisi Wiliams, divisi Internasional, dan divisi Western adalah dengan cara menetapkan kebijakan terkait dengan harga transfer yang seharusnya digunakan oleh divisi-divisi yang ada pada Strider Chemical Company. Karena,salah satu permasalahan yang ada dalam divisi tersebut adalah mengenai penetapan harga transfer. Presiden Strider Chemical Company sebaiknya menetapkan harga transfer yang dapat menguntungkan bagi setiap divisi atau seluruh perusahaan dan membuat keputusan harga transfer yang baik. Metode harga transfer yang bisa digunakan oleh presiden Strider Chemical Company adalah harga transfer berdasarkan pasar atau harga transfer yang dinegosiasikan. Harga transfer pasar adalah semua divisi menetapkan harga transfer untuk penjualan ke divisi lain berdasarkan harga jual perusahaan. Harga transfer negosiasikan adalah harga transfer yang ditentukan oleh kesepakatan antara dua divisi atau lebih.
2.      Menurut kelompok kami jika ada perubahan yang harus dilakukan dalam  melaksanakan  kebijakan dan juga harga transfer dalam Strider Chemical Company, maka  president Strider Chemical Company sebaiknya menggunakan harga transfer yang dinegosiasikan atau yang telah menjadi hasil kesepakatan antar divisi. Kami menyarankan untuk menggunakan harga transfer yang dinegosiasikan karena, dengan adanya kesepakatan harga transfer, masing-masing divisi bisa mencapai laba yang telah ditergetkan.



DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. 2009. Management Control System Sistem Pengendalian Manajemen. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. 2009. Managerial Accounting Akuntansi Manajerial. Buku 1 Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar