Jumat, 03 Januari 2014

Tugas Sistem Pengendalian Manajemen Cisco System.Inc



S1 AKUNTANSI 2010 B
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2013

Overview Perusahaan
Cisco System.Inc merupakan perusahaan global dalam bidang jaringan dan telekomunikasi yang bermarkas di California, Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1984. Perusahaan ini mempekerjakan 51.480 pekerja. Produk dari perusahaan ini dapat ditemukan dari ruang tamu sampai ke perusahaan yang bergerak untuk skala internasional. Cisco adalah salah satu produk untuk Teknologi Informasi nomor satu didunia, terutama untuk sytem, perangkat keras jaringan serta telekomunikasinya.
Cisco System (Cisco) menjual jaringan dan komunikasi teknologi, peralatan dan pelayanan untuk data transportasi, suara dan video untuk keseluruh dunia. Produk perusahaan dan pelayanan terdiri dari beberapa kategori diantaranya adalah router, swicth, network access, IP telephony, keamanan, jaringan fiber optik, jaringan data center, jaringan via sinyal, jaringan untuk rumah, dukungan layanan teknis dan pelayanan jaringan.
Produk Cisco ditujukan kepada korporate bisnis, institusi umum, perusahaan telekomunikasi, dan segala jenis ukuran bisnis juga sampai ke rumah-rumah. Perusahaan Cisco juga menyediakan produk yang digunakan untuk mengantar data, suara, video untuk antar gedung, antar kampus, dan seluruh dunia. Model pengelolaan bisnis Cisco lebih ke globalisasi dan termanajemen melalui 5 bagian negara yaitu : Canada, Eropa, Asia pasifik, dan jepang serta market yang ada. Bisnis perusahaan ini bergerak di dua bagian segment yaitu produk dan pelayanan.Dan untuk kedepan,produk akan dibagi lagi menjadi 4 bagian yaitu ; router, switches, teknologi terbaru dan yang lainnya.
Kasus 2-1
Cisco System (A)
  1. Deskripsikan penggunaan Internet oleh Cisco untuk membangun keunggulan persaingannya.
2.      Bagaimana sebuah perusahaan besar yang mapan (seperti General Motors) menggunakan Internet sebagai senjata strategis? Apakah pelajaran cisco dapat digeneralisasikan?

Pembahasan:
1.      Cisco sebagai perusahaan yang memiliki keunggulan dalam menjalankan setiap aspek bisnisnya sendiri melalui Web. Cisco mengandalkan Internet untuk mempermudah kolaborasi Resource & Development lintas-batas dan juga manajemen perkiraan pelanggan global. Cisco menjalankan banyak aspek fungsi manajemen sumber daya manusianya melalui web seperti merekrut pegawainya, melakukan training serta mendidik karyawannya, channel partner dan pelanggan. Cisco menganggap kompetensi intinya sendiri pada riset pengembangan dan manajemen hubungan dengan pelanggan. Dengan penyebaran operasi perusahaan sendiri dan secara global dan operasi pelanggannya, kedua kegiatan ini tersebar menurut geografis. Cisco menjadi perusahaan pertama di dunia yang dapat secara virtual menutup bukunya dalam sehari pada hari apa pun dalam setiap triwulan.
Cisco melakukan banyak outsourching dari manufakturnya dimana penggunaan software dengan system pengisian ulang digunakan. Software ini yang memisahkan pesanan masuk, pemasok memperoleh material dan komponen apa dan kapan yang harus mereka kirim ke pabrik perakit. Pabrik pabrik perakitan juga menerima informasi relevan tentang setiap pesanan melalui internet, dan segera selah material yang masuk sampai, siap untuk merakit, melakukan tes dan mengirim sistem sampai pada pelanggan.
Cisco menjalankan banyak aspek fungsi manajemen sumber daya manusia melalui web. Cisco melakukan perekrutan sampai dengan posisi pekerjaan didaftar pada web untuk diakses oleh karyawan. Bahkan rencana penyerahan dan biaya pengiriman telah dilakukan melalui web sehingga memudahkan konsumen dalam proses pembayaran.

Analisis :
1.    Cisco membangun keunggulan generiknya melalui diferensiasi dengan fokus utama melakukan diferensiasi penawaran produk yang dihasilkan, sehingga menciptakan sesuatu yang unik. Diferensiasi Cisco dilakukan dalam beberapa bentuk antara lain:
a)      Diferensiasi produk.
b)      Diferensiasi sistem penyerahan atau penyampaian produk.
c)      Diferensiasi dalam pendekatan pemasaran.
d)     Diferensiasi dalam peralatan dan kontruksi.
e)      Diferensiasi dalam citra produk.
2.     Analisis nilai rantai pada Cisco dilakukan dengan mengubah model  rantai pasokan dengan sistem “push”, di mana produk dan persediaannya dibuat tanpa mengidentifikasi permintaan. Sedangkan pendekatan pull system dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan berdasarkan permintaan pasar berdasarkan data permintaan pada distributor. ” Pull System ” dapat dipakai ketika krisis ataupun ketika keadaan tidak krisis. Artinya sistem ini disiapkan untuk peka terhadap perubahan kondisi permintaan sehingga dapat menghadapi situasi ketika permintaan banyak atau permintaan sedikit.
Sistem manajemen inventori pada Cisco dilakukan dengan mengolah data atau informasi dari pemasok dan juga mitra penjualan. Dari data ini kemudian diolah menjadi informasi yang dapat digunakan oleh divisi pemasaran, keuangan, penjualan, rantai pasokan, dan departemen TI sehingga dapat dilakukan perkiraan akan kenaikan atau penurunan penjualan. Dari sini dapat dibentuk sistem yang mengintegrasikan proses produksi dengan sistem rantai pasok.
3.    Cisco mempunyai akses real-time pada data operasional dan finansialnya. Sistem real-time dianggap sebagai sitem yang tepat untuk memproses transaksi pada Cisco. Sistem real-time mempunyai kelebihan dibandingakan sistem batch yang harus mengumpulkan record sehingga tidak terdapat jeda waktu antara terjadinya transaksi dan pencatatannya karena sistem real-time mengurus transaksi ketika transaksi itu terjadi. Namun demikian, pada sistem real-time ini mempunyai kelemahan mengenai ketidakefisienan apabila terjadi ratusan atau ribuan transaksi, bisa menyebabkan penundaan pemrosesan yang signifikan.
4.    Perusahaan juga mengumumkan peluncuran inisiatif e-learning untuk mengubah cara perusahaan mendidik dan memberi pelatihan karyawannya, chanel partners dan pelanggan. Menurut penelitian yang dilakukan Ying Chieh liu manfaat penggunaan ELS ( E-Learning System) meliputi:
a)        Lebih tinggi kepuasan karyawan.
b)        Kesempatan yang lebih baik untuk pertumbuhan dan pembelajaran yang fleksibel bagi karyawan.
c)        Peningkatan inovasi.
d)       Efisiensi operasi.
e)        Penghematan biaya.
5.  Cisco juga menerapkan sistem berbasis web untuk mempermudah dalam produksi maupun berhubungan dengan pelanggan. Penggunaan web dalam sebagian besar operasional bisnis Cisco juga mampu menghemat biaya. Seperti yang telah dikemukakan oleh Narayanan dkk dalam jurnalnya yang berjudul On Engineering Web-based Enterprise Applications. Dalam perusahaan  Engineering perusahaan mengadopsi teknologi SOA dan On-Demand dalam konteks membangun aplikasi berbasis web dan web yang memungkinkan aplikasi yang ada. Sehingga dalam menjalankan kegiatan perusahaan akan mendapat kemudahan dan mendapatkan hasil yang maksimal. Namun, sistem ini dapat menghambat pertumbuhan Cisco akibat dari ketergantungannya pada browser. Hal ini disebabkan kelangkaan tenaga manusia yang terlatih secara teknik dan kompleksitas operasi pada perusahaan ini.
2.    Menurut pendapat kami, pelajaran dari cisco dapat digeneralisasikan kepada perusahaan yang lainnya seperti pada General Motors. Cisco bisa dijadikan referensi untuk penggunaan  internet sebagai senjata strategis dalam mempermudah operasi penjualannya. Cisco merencanakan software khusus untuk pelanggan yang jauh letaknya dalam spesifik sistem yang mereka inginkan. Hal ini menghasilkan dua manfaat penting bagi pelanggan. Pertama, ada penghematan besar dalam ongkos penjualan. Kedua, tidak seperti pada zaman prajaringan, ketika sebagian dari pesanan yang masih belum benar dan harus diperiksa dan dispesifikasi kembali, hampir semua order berbasis web sesuai dengan yang diinginkan pelanggan. Dengan adanya kompleksitas produk Cisco, pelanggan memerlukan banyak dukungan teknisnya dan pengetahuan tentang permasalahan pada web.
Pada pertengahan 1999, 80 persen dari kebutuhan dukungan teknik pelanggan dipenuhi secara online. Hasil bersihnya selama lima tahun dari tahun 1994 sampai 1999, penjualan Cisco naik enam kali, namun besarnya staf pendukung teknik hanya naik dua kali. Cisco  memberi jarak kompetensi intinya sendiri pada riset pengembangan dan manajemen hubungan dengan pelanggan. Dengan penyebaran operasi perusahaan sendiri secara global pada operasi pelanggannya, kedua kegiatan ini tersebar menurut geografis. Cisco mengandalkan pada internet untuk mempermudah kolaborasi R&D lintas-batas dan juga manajemen perkiraan pelanggan global. Pada akhirnya, para manajer Cisco yakin bahwa, dengan bekerja keras untuk menempatkan semua aspek kegiatan perusahaan pada web, mereka mempunyai akses real-time pada data operasional dan financial. Pada tahun 2000, Cisco menjadi perusahaan pertama didunia yang dapat secara virtual menutup bukunya dalam sehari pada hari apapun dalam setiap triwulan.
Analisis:
Salah satu strategi yang dapat diambil dari Cisco adalah Peran teknologi informasi dalam manajemen rantai pasok dengan membuat sistem yang mengintegrasikan semua data dan informasi untuk dapat memperkirakan jumlah inventori yang harus tersedia. Selain itu teknologi informasi  memungkinkan pembagian cepat dari data permintaan dan penawaran. Dengan membagi informasi di seluruh rantai suplai ke konsumen akhir, kita bisa membuat sebuah rantai permintaan, diarahkan pada penyediaan nilai konsumen yang lebih. Integrasi ini sendiri memungkinkan peningkatan keunggulan kompetitif. Sehingga perusahaan dapat menghemat biaya yang timbul dari inventori yang berlebih, dan juga perusahaan dapat merespon terhadap pemenuhan kebutuhan konsumen dalam jumlah banyak.
                             Teknologi dan peranti lunak digunakan untuk meningkatkan fungsi-fungsi manajemen. Manajer dapat memberikan instruksi–intruksi lainnya di tingkat yang lebih pribadi. Selain itu, jaringan online dapat digunakan untuk melaksanakan fungsi pengendalian. Ketika karyawan melaksanakan pekerjaannya, manajer mereka akan mendapatkan informasi mengenai jumlah output yang diproduksi, dan mereka menyampaikan informasi tersebut kepada manajer-manajer puncak yang awalnya membuat rencana tersebut. Jika operasi tidak berjalan sesuai rencana, hal ini akan terdeteksi dalam fungsi pengendalian. Dalam kondisi seperti ini, baik operasi ataupun rencana selanjutnya dapat diubah.
Belakangan ini, banyak dikembangkan paket-paket peranti lunak komputer untuk membantu manajer melakukan fungsi-fungsi mereka secara lebih efektif, antara lain:
  1. Perekrutan karyawan
Peranti lunak untuk menyeleksi lamaran–lamaran pekerjaan , yang didasarkan atas prinsip-prinsip psikologi, dapat digunakan untuk menilai sikap dan potensi kecocokan dengan perusahaan.
  1. Evaluasi karyawan
Menilai dan mengevaluasi karyawan telah lama menjadi salah satu pekerjaan sensitif yang ditakuti oleh banyak manajer.
  1. Manejemen umum
Tersedia beragam peranti lunak yang dapat digunakan untuk membantu para manajer dalam aktivitas manajemen sehari–hari.
  1. Negoisasi
Telah dikembangkan sejumlah paket peranti lunak yang menerapkan model–model psikologis dalam membantu manajer membuat strategi–strategi negoisasi pada berbagai situasi.
  1. Pengambilan keputusan
Semakin banyak jumlah paket peranti lunak yang dirancang untuk membantu manajer membuat keputusan dengan lebih rasional.
  1. Kreativitas
Bebrapa peranti lunak didesain untuk merangsang kreativitas manejerial. Paket-paket seperti ini menerapkan teknik-teknik yang diambil dari penelitian brainstorming dan juga dapat menerapkan sesi-sesi tanya jawab yang dirancang untuk memberikan inspirasi ide-ide baru kepada manajer.



DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N dan Govindarajan, Vijay. 2009. Manajement Control System: Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Hall, James A. 2011. Accounting Information System: Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Liu, Ying Chieh et al. 2012.  Organizational Factors’ Effects on the Success of E-Learning Systems and Organizational Benefits: An Empirical Study in Taiwan. The International Review of Research in open and Distance Learning.

Madura, Jeff. 2009. Introduction To Business. Jakarta: Salemba Empat

Narayanan, Srinivasa dkk. 2006. On Engineering Web-based Enterprise Applications.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar