S1
AKUNTANSI 2010 B
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
NEGERI SURABAYA
2013
Overview Perusahaan
Cisco
System.Inc merupakan perusahaan global dalam bidang jaringan dan telekomunikasi
yang bermarkas di California, Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan pada
tahun 1984. Perusahaan ini mempekerjakan 51.480 pekerja. Produk dari perusahaan
ini dapat ditemukan dari ruang tamu sampai ke perusahaan yang bergerak untuk
skala internasional. Cisco adalah salah satu produk untuk Teknologi Informasi
nomor satu didunia, terutama untuk sytem, perangkat keras jaringan serta
telekomunikasinya.
Cisco
System (Cisco) menjual jaringan dan komunikasi teknologi, peralatan dan
pelayanan untuk data transportasi, suara dan video untuk keseluruh dunia.
Produk perusahaan dan pelayanan terdiri dari beberapa kategori diantaranya
adalah router, swicth, network access, IP telephony, keamanan, jaringan fiber
optik, jaringan data center, jaringan via sinyal, jaringan untuk rumah,
dukungan layanan teknis dan pelayanan jaringan.
Produk
Cisco ditujukan kepada korporate bisnis, institusi umum, perusahaan
telekomunikasi, dan segala jenis ukuran bisnis juga sampai ke rumah-rumah. Perusahaan
Cisco juga menyediakan produk yang digunakan untuk mengantar data, suara, video
untuk antar gedung, antar kampus, dan seluruh dunia. Model pengelolaan bisnis
Cisco lebih ke globalisasi dan termanajemen melalui 5 bagian negara
yaitu : Canada, Eropa, Asia pasifik, dan jepang serta market yang ada.
Bisnis perusahaan ini bergerak di dua bagian segment yaitu produk dan
pelayanan.Dan untuk kedepan,produk akan dibagi lagi menjadi 4 bagian
yaitu ; router, switches, teknologi terbaru dan yang lainnya.
Kasus 2-1
Cisco System (A)
- Deskripsikan penggunaan Internet oleh Cisco untuk membangun keunggulan persaingannya.
2.
Bagaimana sebuah perusahaan besar
yang mapan (seperti General Motors) menggunakan Internet sebagai senjata
strategis? Apakah pelajaran cisco dapat digeneralisasikan?
Pembahasan:
1.
Cisco sebagai perusahaan yang
memiliki keunggulan dalam menjalankan setiap aspek bisnisnya sendiri melalui
Web. Cisco mengandalkan Internet untuk mempermudah kolaborasi Resource & Development lintas-batas
dan juga manajemen perkiraan pelanggan global. Cisco menjalankan banyak aspek
fungsi manajemen sumber daya manusianya melalui web seperti merekrut
pegawainya, melakukan training serta mendidik karyawannya, channel partner dan
pelanggan. Cisco menganggap kompetensi intinya sendiri pada riset pengembangan
dan manajemen hubungan dengan pelanggan. Dengan penyebaran operasi perusahaan
sendiri dan secara global dan operasi pelanggannya, kedua kegiatan ini tersebar
menurut geografis. Cisco menjadi perusahaan pertama di dunia yang dapat secara
virtual menutup bukunya dalam sehari pada hari apa pun dalam setiap triwulan.
Cisco melakukan banyak outsourching dari manufakturnya dimana penggunaan software dengan
system pengisian ulang digunakan. Software ini yang memisahkan pesanan masuk,
pemasok memperoleh material dan komponen apa dan kapan yang harus mereka kirim
ke pabrik perakit. Pabrik pabrik perakitan juga menerima informasi relevan
tentang setiap pesanan melalui internet, dan segera selah material yang masuk
sampai, siap untuk merakit, melakukan tes dan mengirim sistem sampai pada
pelanggan.
Cisco menjalankan banyak aspek fungsi manajemen sumber
daya manusia melalui web. Cisco melakukan perekrutan sampai dengan posisi
pekerjaan didaftar pada web untuk diakses oleh karyawan. Bahkan rencana
penyerahan dan biaya pengiriman telah dilakukan melalui web sehingga memudahkan
konsumen dalam proses pembayaran.
Analisis :
1. Cisco
membangun keunggulan generiknya melalui diferensiasi dengan fokus utama
melakukan diferensiasi penawaran produk yang dihasilkan, sehingga menciptakan
sesuatu yang unik. Diferensiasi Cisco dilakukan dalam beberapa bentuk antara
lain:
a)
Diferensiasi produk.
b)
Diferensiasi sistem penyerahan atau
penyampaian produk.
c)
Diferensiasi dalam pendekatan
pemasaran.
d)
Diferensiasi dalam peralatan dan kontruksi.
e)
Diferensiasi dalam citra produk.
2. Analisis
nilai rantai pada Cisco dilakukan dengan mengubah model
rantai pasokan dengan sistem “push”, di mana produk dan persediaannya
dibuat tanpa mengidentifikasi permintaan. Sedangkan pendekatan pull system dilakukan
dengan mengidentifikasi kebutuhan berdasarkan permintaan pasar berdasarkan data
permintaan pada distributor. ” Pull System ” dapat dipakai ketika
krisis ataupun ketika keadaan tidak krisis. Artinya sistem ini disiapkan untuk
peka terhadap perubahan kondisi permintaan sehingga dapat menghadapi situasi
ketika permintaan banyak atau permintaan sedikit.
Sistem
manajemen inventori pada Cisco dilakukan dengan mengolah data atau informasi dari
pemasok dan juga mitra penjualan. Dari data ini kemudian diolah menjadi
informasi yang dapat digunakan oleh divisi pemasaran, keuangan, penjualan,
rantai pasokan, dan departemen TI sehingga dapat dilakukan perkiraan akan
kenaikan atau penurunan penjualan. Dari sini dapat dibentuk sistem yang
mengintegrasikan proses produksi dengan sistem rantai pasok.
3. Cisco
mempunyai akses real-time pada data
operasional dan finansialnya. Sistem real-time
dianggap sebagai sitem yang tepat untuk memproses transaksi pada Cisco. Sistem real-time mempunyai kelebihan
dibandingakan sistem batch yang harus mengumpulkan record sehingga tidak
terdapat jeda waktu antara terjadinya transaksi dan pencatatannya karena sistem
real-time mengurus transaksi ketika
transaksi itu terjadi. Namun demikian, pada sistem real-time ini mempunyai kelemahan mengenai ketidakefisienan apabila
terjadi ratusan atau ribuan transaksi, bisa menyebabkan penundaan pemrosesan
yang signifikan.
4. Perusahaan
juga mengumumkan peluncuran inisiatif e-learning untuk mengubah cara perusahaan
mendidik dan memberi pelatihan karyawannya, chanel partners dan pelanggan.
Menurut penelitian yang dilakukan Ying Chieh liu manfaat penggunaan ELS ( E-Learning System) meliputi:
a)
Lebih tinggi kepuasan karyawan.
b)
Kesempatan yang lebih baik untuk
pertumbuhan dan pembelajaran yang fleksibel bagi karyawan.
c)
Peningkatan inovasi.
d)
Efisiensi operasi.
e)
Penghematan biaya.
5. Cisco juga menerapkan sistem berbasis web
untuk mempermudah dalam produksi maupun berhubungan dengan pelanggan.
Penggunaan web dalam sebagian besar operasional bisnis Cisco juga mampu
menghemat biaya. Seperti yang telah dikemukakan oleh Narayanan
dkk dalam jurnalnya yang berjudul On Engineering Web-based Enterprise
Applications. Dalam
perusahaan Engineering perusahaan mengadopsi teknologi SOA dan On-Demand dalam
konteks membangun aplikasi berbasis web dan web yang memungkinkan aplikasi yang
ada. Sehingga dalam menjalankan kegiatan perusahaan akan mendapat kemudahan dan
mendapatkan hasil yang maksimal. Namun, sistem ini dapat menghambat pertumbuhan
Cisco akibat dari ketergantungannya pada browser. Hal ini disebabkan kelangkaan
tenaga manusia yang terlatih secara teknik dan kompleksitas operasi pada
perusahaan ini.
2. Menurut
pendapat kami, pelajaran dari cisco dapat digeneralisasikan kepada perusahaan
yang lainnya seperti pada General Motors. Cisco bisa dijadikan referensi untuk
penggunaan internet sebagai senjata strategis dalam mempermudah operasi
penjualannya. Cisco merencanakan software khusus untuk pelanggan yang jauh letaknya
dalam spesifik sistem yang mereka inginkan. Hal ini menghasilkan dua manfaat
penting bagi pelanggan. Pertama, ada penghematan besar dalam ongkos penjualan.
Kedua, tidak seperti pada zaman prajaringan, ketika sebagian dari pesanan yang
masih belum benar dan harus diperiksa dan dispesifikasi kembali, hampir semua
order berbasis web sesuai dengan yang diinginkan pelanggan. Dengan adanya
kompleksitas produk Cisco, pelanggan memerlukan banyak dukungan teknisnya dan pengetahuan
tentang permasalahan pada web.
Pada
pertengahan 1999, 80 persen dari kebutuhan dukungan teknik pelanggan dipenuhi
secara online. Hasil bersihnya selama lima tahun dari tahun 1994 sampai 1999,
penjualan Cisco naik enam kali, namun besarnya staf pendukung teknik hanya naik
dua kali. Cisco memberi jarak kompetensi
intinya sendiri pada riset pengembangan dan manajemen hubungan dengan
pelanggan. Dengan penyebaran operasi perusahaan sendiri secara global pada
operasi pelanggannya, kedua kegiatan ini tersebar menurut geografis. Cisco
mengandalkan pada internet untuk mempermudah kolaborasi R&D lintas-batas
dan juga manajemen perkiraan pelanggan global. Pada akhirnya, para manajer
Cisco yakin bahwa, dengan bekerja keras untuk menempatkan semua aspek kegiatan
perusahaan pada web, mereka mempunyai akses real-time pada data
operasional dan financial. Pada tahun 2000, Cisco menjadi perusahaan
pertama didunia yang dapat secara virtual menutup bukunya dalam sehari pada
hari apapun dalam setiap triwulan.
Analisis:
Salah satu
strategi yang dapat diambil dari Cisco adalah Peran
teknologi informasi dalam manajemen rantai pasok dengan membuat sistem yang
mengintegrasikan semua data dan informasi untuk dapat memperkirakan jumlah
inventori yang harus tersedia. Selain itu teknologi informasi memungkinkan
pembagian cepat dari data permintaan dan penawaran. Dengan membagi informasi di
seluruh rantai suplai ke konsumen akhir, kita bisa membuat sebuah rantai
permintaan, diarahkan pada penyediaan nilai konsumen yang lebih. Integrasi ini
sendiri memungkinkan peningkatan keunggulan kompetitif. Sehingga perusahaan
dapat menghemat biaya yang timbul dari inventori yang berlebih, dan juga
perusahaan dapat merespon terhadap pemenuhan kebutuhan konsumen dalam jumlah
banyak.
Teknologi
dan peranti lunak digunakan untuk meningkatkan fungsi-fungsi manajemen. Manajer
dapat memberikan instruksi–intruksi lainnya di tingkat yang lebih pribadi.
Selain itu, jaringan online dapat
digunakan untuk melaksanakan fungsi pengendalian. Ketika karyawan melaksanakan
pekerjaannya, manajer mereka akan mendapatkan informasi mengenai jumlah output
yang diproduksi, dan mereka menyampaikan informasi tersebut kepada
manajer-manajer puncak yang awalnya membuat rencana tersebut. Jika operasi
tidak berjalan sesuai rencana, hal ini akan terdeteksi dalam fungsi
pengendalian. Dalam kondisi seperti ini, baik operasi ataupun rencana
selanjutnya dapat diubah.
Belakangan
ini, banyak dikembangkan paket-paket peranti lunak komputer untuk membantu
manajer melakukan fungsi-fungsi mereka secara lebih efektif, antara lain:
- Perekrutan karyawan
Peranti
lunak untuk menyeleksi lamaran–lamaran pekerjaan , yang didasarkan atas
prinsip-prinsip psikologi, dapat digunakan untuk menilai sikap dan potensi
kecocokan dengan perusahaan.
- Evaluasi karyawan
Menilai dan mengevaluasi karyawan telah lama menjadi
salah satu pekerjaan sensitif yang ditakuti oleh banyak manajer.
- Manejemen umum
Tersedia
beragam peranti lunak yang dapat digunakan untuk membantu para manajer dalam
aktivitas manajemen sehari–hari.
- Negoisasi
Telah
dikembangkan sejumlah paket peranti lunak yang menerapkan model–model
psikologis dalam membantu manajer membuat strategi–strategi negoisasi pada
berbagai situasi.
- Pengambilan keputusan
Semakin
banyak jumlah paket peranti lunak yang dirancang untuk membantu manajer membuat
keputusan dengan lebih rasional.
- Kreativitas
Bebrapa
peranti lunak didesain untuk merangsang kreativitas manejerial. Paket-paket
seperti ini menerapkan teknik-teknik yang diambil dari penelitian brainstorming
dan juga dapat menerapkan sesi-sesi tanya jawab yang dirancang untuk memberikan
inspirasi ide-ide baru kepada manajer.
DAFTAR
PUSTAKA
Anthony, Robert N dan Govindarajan, Vijay. 2009. Manajement Control System: Sistem
Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba
Empat.
Hall, James A. 2011. Accounting Information System: Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta:
Salemba Empat.
Liu, Ying Chieh et al. 2012. Organizational
Factors’ Effects on the Success of E-Learning Systems and Organizational
Benefits: An Empirical Study in Taiwan.
The International Review of Research in open and Distance Learning.
Madura, Jeff.
2009. Introduction To Business.
Jakarta: Salemba Empat
Narayanan, Srinivasa
dkk. 2006. On Engineering Web-based
Enterprise Applications.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar