Minggu, 20 Maret 2016

Corporate Sosial Responsibility

Corporate Sosial Responsibility
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar belakang
Perkembangan teknologi yang  semakin canggih di era modern  mempengaruhi perkembangan dunia  usaha sehingga mengalami perubahan dari  waktu ke waktu. Para pelaku usaha diharapkan  mampu mengikuti perkembangan  tersebut serta mampu menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara optimal. Banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan agar bisa selalu dipercaya oleh konsumen atau sedang mencari perhatian maupun minat konsumen. Ada perusahaan melakukan suatu sumbangan atau dana hibah untuk sebuah subjek yang membutuhkan seperti korban bencana alam, perang, maupun lainnya. Hal itu dilakukan oleh perusahaan bukan tanpa alasan melainkan perusahaaan juga mencari untung dari kegiataan tersebut. Tujuan dari perusahaan tersebut adalah memberikan promosi secara implisit. Ketika perusahaan memberikan dana hibah atau sumbangan atas nama perusahaan, lalu kegiatan tersebut diketahui oleh banyak orang atau masyarakat sehingga timbulah persepsi dari masyarakat bahwa perusahaan tersebut memiliki kepedulian yang cukup tinggi. Akibatnya banyak konsumen yang menjadi perusahaan tidak meragukan lagi atas kepercayaan yang diberikannya kepada perusahaaan. Hal ini sangat menguntungkan perusahaan meskipun biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut cukup besar. Untuk dapat manfaat seperti itu, perusahaan juga harus peka terhadap, konsumen, lingkungan, maupun investor yang selalu berkaitan dengan proses berjalannya perusahaan. Hal itu disebut dengan Corporate Sosial Responsibility (CSR) akan dibahas lebih dalam makalah ini.

B.       Tujuan penulisan
Mengetahui tujuan-tujuan perusahaan yang melakukan Corporate Sosial Responsibility (CSR). Selain itu, kami akan membandingkan perbedaan antara kegiatan perusahaan yang bernama sumbangan dengan CSR dan juga manfaat yang diperoleh keduannya. Serta kami akan memaparkan kegiatan Corporate Sosial Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT. Sido Muncul yang telah lama melebarkan sayapnya di negeri kita Indonesia.

C.     Rumusan masalah
1.      Apa itu Corporate Sosial Responsibility (CSR)?
2.      Tujuan perusahaan melakukan Corporate Sosial Responsibility (CSR)?
3.      Manfaat yang diperoleh oleh perusahaan yang melakukan Corporate Sosial Responsibility (CSR)?
4.      Membandingkan perbedaan Corporate Sosial Responsibility (CSR) dengan kegiatan perusahaan seperti sumbangan, hibah, dll?
5.      Bagaimana PT. Sido Muncul melakukan Corporate Sosial Responsibility (CSR) di Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN

A.      Seluk beluk Corporate Sosial Responsibility (CSR)
Program CSR sudah mulai bermunculan di Indonesia seiring telah disahkannya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, adapun isi Undang-Undang tersebut  yang berkaitan dengan CSR, yaitu:
Pada pasal 74 di Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, berbunyi:
1.    Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
2.    Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
3.    Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4.    Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah
Sedangkan pada pasal 25 (b) Undang – Undang Penanaman Modal menyatakan kepada setiap penanam modal wajib melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Dari kedua pasal diatas dapat kita lihat bagaimana pemerintah Indonesia berusaha untuk mengatur kewajiban pelaksanaan CSR oleh perusahaan atau penanam modal.

B.       Definisi Corporate Sosial Responsibility (CSR)
Banyak pengertian yang disampaikan oleh ilmuan mengenai pengertian dari Corporate Sosial Responsibility (CSR). Ebert (2003) mendefinisikan corporate social responsibility sebagai usaha perusahaan untuk menyeimbangkan komitmen-komitmennya terhadap kelompok-kelompok dan individual-individual dalam lingkungan perusahaan tersebut, termasuk didalamnya adalah pelanggan, perusahaan-perusahaan lain, para karyawan, dan investor. CSR memberikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders yang melebihi tanggung jawab di bidang hukum (Darwin, 2004).
Selain itu, menurut World Business Council on Sustainable Development adalah komitmen dari bisnis/perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas. Wacana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) yang kini menjadi isu sentral yang semakin populer dan bahkan ditempatkan pada posisi yang penting, karena itu kian banyak pula kalangan dunia usaha dan pihak-pihak terkait mulai merespon wacana ini, tidak sekedar mengikuti tren tanpa memahami esensi dan manfaatnya.

C.      Tujuan Perusahaan Melakukan Corporate Sosial Responsibility (CSR)
Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan demi pertumbuhan dan keberlanjutan (sustainability) perusahaan dan bukan lagi dilihat sebagai sarana biaya (cost centre) melainkan sebagai sarana meraih keuntungan (profit centre). Program CSR merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Disisi lain masyarakat mempertanyakan apakah perusahaan yang berorientasi pada usaha memaksimalisasi keuntungan-keuntungan ekonomis memiliki komitmen moral untuk mendistribusi keuntungan-keuntungannya membangun masyarakat lokal, karena seiring waktu masyarakat tak sekedar menuntut perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa yang diperlukan, melainkan juga menuntut untuk bertanggung jawab sosial.
Penerapan program CSR merupakan salah satu bentuk implementasi dari konsep tata kelola perusahaan yang baik (Good Coporate Governance). Diperlukan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) agar perilaku pelaku bisnis mempunyai arahan yang bisa dirujuk dengan mengatur hubungan seluruh kepentingan pemangku kepentingan (stakeholders) yang dapat dipenuhi secara proporsional, mencegah kesalahan-kesalahan signifikan dalam strategi korporasi dan memastikan kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan segera.
Dengan pemahaman tersebut, maka pada dasarnya CSR memiliki fungsi atau peran strategis bagi perusahaan, yaitu sebagai bagian dari manajemen risiko khususnya dalam membentuk katup pengaman sosial (social security).   Selain itu melalui CSR  perusahaan juga dapat membangun reputasinya, seperti meningkatkan citra perusahaan maupun pemegang sahamnya, posisi merek perusahaan, maupun bidang usaha perusahaan. Penerapan CSR dalam perusahaan-perusahaan diharapkan selain memiliki komitmen finansial kepada pemilik atau pemegang saham (shareholders), tapi juga memiliki komitmen sosial terhadap para pihak lain yang berkepentingan, karena CSR merupakan salah satu bagian dari strategi bisnis perusahaan dalam jangka panjang.
Adapun tujuan dari CSR adalah:
1.      Untuk meningkatkan citra perusahaan dan mempertahankan, biasanya secara implisit, asumsi bahwa perilaku perusahaan secara fundamental adalah baik.
2.      Untuk membebaskan akuntabilitas organisasi atas dasar asumsi adanya kontrak sosial di antara organisasi dan masyarakat. Keberadaan kontrak sosial ini menuntut dibebaskannya akuntabilitas sosial.
3.      Sebagai perpanjangan dari pelaporan keuangan tradisional dan tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada investor.
Untuk itulah maka pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR) perlu diungkapkan dalam perusahaan sebagai wujud pelaporan tanggung jawab sosial kepada masyarakat

D.      Manfaat dari Corporate Sosial Responsibility (CSR)
Keputusan manajemen perusahaan untuk melaksanakan program-program CSR secara berkelanjutan, pada dasarnya merupakan keputusan yang rasional. Sebab implementasi program-program CSR akan menimbulkan efek lingkaran emas yang akan dinikmati oleh perusahaan dan seluruh stakeholder-nya. Melalui CSR, kesejahteraan dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat lokal maupun masyarakat luas akan lebih terjamin. Kondisi ini pada gilirannya akan menjamin kelancaran seluruh proses atau aktivitas produksi perusahaan serta pemasaran hasil-hasil produksi perusahaan. Sedangkan terjaganya kelestarian lingkungan dan alam selain menjamin kelancaran proses produksi juga menjamin ketersediaan pasokan bahan baku produksi yang diambil dari alam.
Bila CSR benar-benar dijalankan secara efektif maka dapat memperkuat atau meningkatkan akumulasi modal sosial dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Modal sosial, termasuk elemen-elemennya seperti kepercayaan, kohesifitas, altruisme, gotong royong, jaringan dan kolaborasi sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Melalui beragam mekanismenya, modal sosial dapat meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap kepentingan publik, meluasnya partisipasi dalam proses demokrasi, menguatnya keserasian masyarakat dan menurunnya tingkat kekerasan dan kejahatan.
Tanggung jawab perusahaan terhadap kepentingan publik dapat diwujudkan melalui pelaksanaan program-program CSR yang berkelanjutan dan menyentuh langsung aspek-aspek kehidupan masyarakat. Dengan demikian realisasi program-program CSR merupakan sumbangan perusahaan secara tidak langsung terhadap penguatan modal sosial secara keseluruhan. Berbeda halnya dengan modal finansial yang dapat dihitung nilainya kuantitatif, maka  modal sosial tidak dapat dihitung nilainya secara pasti. Namun demikian, dapat ditegaskan bahwa pengeluaran biaya untuk program-program CSR merupakan investasi perusahaan untuk memupuk modal sosial.

E.       Perbedaan antara Charity atau Sumbangan Sosial dengan Corporate Sosial Responsibility (CSR)
Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa CSR berbeda dengan charity atau sumbangan sosial. CSR harus dijalankan di atas suatu program dengan memerhatikan kebutuhan dan keberlanjutan program dalam jangka panjang. Sementara sumbangan sosial lebih bersifat sesaat dan berdampak sementara. Semangat CSR diharapkan dapat mampu membantu menciptakan keseimbangan  antara perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Pada dasarnya tanggung jawab sosial  perusahaan ini diharapkan dapat kembali menjadi budaya bagi bangsa Indonesia khususnya, dan masyarakat dunia dalam kebersamaan mengatasi masalah sosial dan lingkungan.
F.       Contoh Perusahaan yang Menerapkan Program Corporate Sosial Responsibility (CSR)
Corporate social responsibility atau CSR adalah program kehumasan yang dilakukan banyak perusahaan besar. Dengan agenda mengadakan acara yang bersifat sosial. Salah satu perusahaan yang membuat program CSR adalah PT. Sido Muncul. Latar belakang dari PT. Sido Muncul sebagai berikut :
PT. Sido Muncul merupakan salah satu perusahaan jamu terbesar di Indonesia yang sudah dikenal luas yang telah berdiri sejak tahun 1940. Dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu oleh tiga orang karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk), seiring dengan kepindahan beliau ke Semarang, maka pada tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama Sido Muncul dan Sido Muncul pun berkembang seiring berjalannya waktu.
Jamu yang bukan sebuah produk yang harus dikonsumsi setiap orang membuat perusahaan ini harus selalu berusaha terus mepertahankan eksistensinya dimasyarakat selain itu persaingan bisnis yang berkembang pesat akhir-akhir ini juga menjadi salah satu alasan PT. Sido Muncul untuk terus mempertahankan eksistensinya ditengah masyarakat. Banyak hal yang dilakukan mulai dengan melakukan inovasi-inovasi baru disetiap produknya hingga melakukan kegiatan komunikasi. Banyak kegiatan-kegiatan yang berbau Corporate social responsibility diantaran sebagai berikut :
1.         Mudik Gratis bersama Sido Muncul
Mudik adalah salah satu tradisi dalam lebaran, yaitu kegiatan pulang kampung kaum urban ke kota asal mereka. Mudik Lebaran adalah peristiwa yang berulang setiap tahun. Tapi setiap tahun pula penyelenggaraan transportasi mudik lebaran bermasalah. Dari peluang itu dimanfaatkan oleh PT. Sido Muncul untuk memberikan pelayanan Mudik Gratis.
Kegiatan ini pertama kali diadakan pada tahun 1991 diikuti oleh 2.500 peserta dengan menggunakan 50 unit bus, diberangkatkan dari lapangan Parkir Timur Senayan. Peserta terus bertambah seiring berjalan waktu. PT. Sido Muncul telah berhasil memulangkan lebih dari 30.000 peserta ke 6 kota tujuan yaitu Cirebon, Tegal, Kuningan, Banjarnegara, Wonogiri dan Solo. Pada tahun 2002 SM mendapatkan dua penghargaan dari menteri perhubungan karena telah berhasil memulangkan lebih dari 126.500 peserta dan Mankertrans karean telah cukup banyak membantu pemerintah mengatasi masalah Mudik.
Pada tahun 2008 adalah tahun paling istimewa bagi PT. Sido Muncul dibanding tahun-tahun sebelumnya karena yang biasanya pelepasan hanya dilakukan oleh menteri tapi pada tahun ini pelepesan peserta langsung dilakukan oleh Wapres Jusuf Kalla. Pada tahun 2010 kegiatan dilaksanakan pada tanggal 5 september 2010 yang berbeda ditahun ini ada penambahan stau kota tujuan yaitu Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 18.000 peserta dengan menggunakan 280 unit bus diberangkatkan ke 7 kota yaitu Cirebon, Tegal, Kuningan, Banjarnegara, Wonogiri, Solo dan Yogyakarta. Selain itu yang berbeda ditahun-tahun sebelumnya pelepasan dihadiri langsung oleh direktur utama PT. Sido Muncul yaitu Bapak Irwan Hidayat harus diwakilkan oleh ketua panitia yang merupakan direktur marketing PT. Sido Muncul Bapak Kris Irawan karena beliau sakit dan sedang dirawat di Rumah Sakit.
2.         Gelar Operasi Katarak Gratis Bersama Perdami Diy Dan Bagikan Paket Sembako Untuk 1000 Anak Kurang Mampu Bersama Kodam Iv/Diponegoro.
Bantuan operasi katarak yang merupakan program CSR PT. SidoMuncul sudah dilakukan sejak tahun 2011 hingga sekarang, untuk tahun ini telah dilakukan operasi katarak gratis di sejumlah Rumah Sakit /klinik mata yaitu di Klinik Darma Usada Netral Pelabuhan Ratu, Puskesmas Mantingan Kab. Ngawi, Puskesmas Mojo Agung Jombang, BKMM Cilacap, Polda Metro Jaya Jakarta, RS. Mata Undaan Surabaya, Klinik Mata Tritya Surabaya, RSU Wakatobi, RSUD M. Zein Painan Kab. Pesisir Selatan, RS. Patar Asih Lubuk Pakan Deli Serdang, RS. Dr. Sardjito Yogyakarta, RS. Suradji Tirtonegoro Klaten, RSUD Sidoarjo, RSU Patmasuri, Klinik DR. Hasri Ainun Bogor, RS. Puri Husada Sleman, BKM Cikampek, RS. Bhakti Wira Tamtama Semarang, RSU Tanjung Utara Lombok Utara,RS. Sariningsih Bandung, RS. Dhuafa Musirawas, RSUD Pringsewu Lampung, dan RS. Guntur Denkesyah Garut.

Sampai saat ini jumlah pasien yang telah dibantu operasi katarak kerjasama PT. SidoMuncul dan Perdami sebanyak 9.903 pasien. Melibatkan 21 propinsi, 77 kota dan bekerja sama juga dengan 133 RS/Klinik mata. Adapun daerah yang telah dibantu adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatanm Sumatera Barat, Batam (Kepulauan Riau), Lampung, DKI Jakarta, banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali. NTT, Maluku, Sulawesi Selatan, Kalsel, Kaltim dan Kalbar.
3.         Bantuan 1.000 Anak Yatim Dan Adakan Pertemuan Jaringan Ditribusi
PT. SidoMuncul dengan produk unggulan Kuku Bima Energi dan AlangSari Plus mengadakan salah satu bagian program Corporate Social Resposibility(CSR) yaitu bantuan kepada 1.000 anak yatim di Banjarmasin dan sekitarnya melalui Panti Asuhan- Panti Asuhan terkait. Bertempat di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Banjarmasin bantuan sebesar Rp 100 juta akan dibagikan. Malam harinya akan diadakan juga pertemuan dengan jaringan distribusi/grosir di Rattan In Hotel Banjarmasin.
Bantuan sosial anak yatim dan anak berkebutuhan khusus merupakan salah satu program CSR PT. SidoMuncul yang telah dilaksanakan pada tahun 2007 melalui produk Tolak Angin. Tahun ini PT. SidoMuncul kembali memprogramkan bantuan sosial untuk anak yatim dengan produk unggulan Kuku Bima Energi dan AlangSari plus. Banjarmasin merupakan kota keempat setelah sebelumnya diadakan di wilayah Bogor (19/4) dengan bantuan dan jumlah anak yatim sama, Semarang (28/4) untuk anak hydrocepalus dan Tegal (24/5). Sehingga total bantuan yang telah diberikan pada anak yatim dan anak berkebutuhan khusus untuk bantuan sosial Kuku Bima Energi dan AlangSari Plus ini senilai Rp 600 juta. 
Selain bantuan sosial anak yatim, Kuku Bima Energi dan AlangSari Plus akan menggelar acara pertemuan jaringan distribusi/grosir wilayah Banjarmasin dan sekitarnya, yang akan berlangsung di Rattan In Banjarmasin. Acara ini selain untuk silaturahmi dengan jaringan distribusi juga untuk berdialog langsung antara corporate dan jaringan distribusi mengenai perkembangan produk-produk yang selama ini dipasarkan).

G.      Tahap-tahapan proses Corporate Sosial Responsibility (CSR)
1.         Tahap pertama adalah Penilitian dalam tahap ini PT. Sido Muncul melakukan pengumpulan data dan fakta di lapangan melalui riset yang dilakukan divisi Marketing melalui kuesioner maupun pendekatan personal kepada pedagang jamu. Dalam tahap ini diketahui aspirasi masyarakat dan latar belakang program ini dibuat.
2.         Tahap kedua adalah perencanaan dalam tahap ini melalui data dan fakta yang telah diperoleh pada tahap penelitian,PT. Sido Muncul melaksanakan tahap perencanaan. Data-data yang dikumpulkan kemudian dianalisis untuk menentukan tujuan (Untuk menciptakan rasa kebersamaan, memperkuat slaturahmi antarakorporat dan masyarakat, memberikan efisiensi biaya dan waktu untuk masyarakat yang ingin mudik dan memberikan kenyaman dan keamanan pada masyarakat yang ingin mudik), identifikasi khalayak (objek atau sasarannya adalah para pedagang jamu SeJabodetabek awalnya kemudian ditahun 2004 sasarannya menjadi pedagang jamu dan pedagang asongan Se-jabodetabek dan Bandung), menentukan pesan (pesannya adalah semangat kebersamaan), menyusun strategi dan menyusun taktik (tidak ada strategi dan taktik secara khusus, menentukan skala waktu (setiap tahunya seminggu sebelum lebaran), dan menentukan sumber daya (anggaran sebesar 8 milyar untuk  tahun ini)
3.         Tahap ketiga adalah pelaksanaan ditahap ini perencanaan yang telah disusun sebelumnya diaplikasikan secara langsung dilapangan. Ditahap ini PT. Sido muncul melakukan sosialisasi kegiatan, menentukan lokasi, menetukan penanggung jawab program dan melakukan pelaksanaan sesuai dengan prosedur pelaksanaan sebagai patokan.
4.         Tahap keempat evaluasi, Evaluasi dilakukan oleh tim kerja dan dilakukan setiap tahun setelah selesai kegiatan. PT. Sido Muncul akan mencatat kendala – kendala yang sempat timbul saat pelaksanaan sehingga dapat diperbaiki ditahun depan. Perusahaan akan berusaha selalu melakukan pembaharuan setiap tahunnya misalnya dengan menbah armada, menambah kota tujuan maupun menambah kota pemberangkatan. Untuk menilai keberhasilan ini digunakan beberapa indikator yaitu :
a.       Sasaran (objek/khalayak) : Apakah sasaran bisa terakomodasi semisal perusahaan harusnya memberangkatkan 1800 tapi yang terangkut cuma 1000
b.      Kepuasan : apakah objek merasa puas atau malah kecewa
c.       Pelaksanaan : dari requitment, fasilitas, keberangkatan, di perjalanan, sampai nanti di tujuan. Bila ada berapa kendala harus dilakukan catatan-catatan untuk diperbaiki ditahun berikutnya.
BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
World Business Council on Sustainable Development adalah komitmen dari bisnis/perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas. empat tahapan
yang menjadi landasan acuan untuk melakukan program kerja PR, yaitu :
1) Fact Finding
2) Perencanaan
3) Pelaksanaan
4) Evaluasi
Adapun tujuan dari CSR adalah:
1.    Untuk meningkatkan citra perusahaan dan mempertahankan, biasanya secara implisit, asumsi bahwa perilaku perusahaan secara fundamental adalah baik.
2.    Untuk membebaskan akuntabilitas organisasi atas dasar asumsi adanya kontrak sosial di antara organisasi dan masyarakat. Keberadaan kontrak sosial ini menuntut dibebaskannya akuntabilitas sosial.
3.    Sebagai perpanjangan dari pelaporan keuangan tradisional dan tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada investor.
DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar