Minggu, 20 Maret 2016

Pembelian fiktif sebagai kamuflase laba yang lebih saji

Pembelian fiktif sebagai kamuflase laba yang lebih saji

Comptronix Corporation mengumumkan bahwa beberapa pejabat senior telah melakukan lebih saji, sehingga akan dilakukanpenyesuaian material pada hasil audit laporan keuangan ditahun sebelumnya. Hal ini dapat terjadi ngengan cara melakukan pengadaan utang dagang fiktifterhadap pembelian peralatan dalam jumlah besar untuk melebihsajikan asset tetap dan menyembunyikan penjualan fiktif.
Pejabat senior ini mengelabuhi pengendalian internal dengan menelikung departemen pembelian dan penerimaaan barang sehingga tak seorang pun tahu akan kecurangan yang terjadi. Departemen internal mengontrol transaksi dengan mensyaratkan adanya pemesanan pembelian, laporan penerimaan dan faktur dari vendorsebelum pembayarannya diotorisasioleh direktur pelaksaan atau bendahara, dimana keduanya terlibat kejahatan.
Perusahaan juga melakukan penjualan dan piutang fiktif dengan menerbitkan cek untuk pembayaran transaksi pembelian fiktif. Skema kejahatan tersebut menggelembungkan kinerja perusahaan dengan melaporkan laba pada saat perusahaan sebetulnya mengalami kerugian.
Dari contoh kasus diatas adalah salah satu siklus transaksi besar yang ketiga yaitu siklus akuisis dan pembayaran. Seharusnya siklus akuisisi dan pembayaranmelibatkan keputusan dan proses yang diperlukan untuk memperoleh barangserta jasa guna mengoperasikan suatu bisnis. Untuk mengindari kejahatan seperti contoh kasus diatas maka permintaan akan barang dan jasa oleh personil klien melalui berbagai tahapan.bentuk pasti dari permintaan itu dan persetujuan yang diperlukan tergantung sifat barang dan saja serta kebijakan perusahaan.untuk menghindari kejahatan seperti diatas maka dokumen yang umum digunakan untuk mempermudah pengauditan aliran atau proses penjualan, yaitu:
  1. Permintaan pembelian (purchase requisition)
  2. Pesanan pembelian (purchase order)
  3. Faktur Vendor (vendor’s invoice)
  4. Memo debet (debit memo)
  5. Voucher
  6. File transaksi akuisisi
  7. Jurnal akuisisi (listing)
  8. File induk utang usaha (accounts payable master file)
  9. Neraca saldo utang usaha (accounts payable trial balance)
  10. Laporan vendor (vendor’s statement)
  11. Cek
  12. File transaksi pengeluaran kas (cash disbursement transaction file)
  13. Jurnal atau listing pengeluaran kas
Dokumen itu tidak berhenti pada cek saja. Sehingga akan banyak orang yang terlibat dan akan mempersulit ruang gerak kejahatan diatas. Atau bisa juga menggunakan E-Commerce yaitu perusahaan menggunakan internetdan opsi e-commerce lainnya untuk merampingkan proses akuisissi barang dan jasa serta proses lainnya seputar manajemen mata rantai suplai. Dengan ini transaksi akan transparan dan mudah terpantau. Adapun proses diatas dan penggunaan dokumen akan mempermudah audit untuk menelusuri aliran transaksi dan melakukan pengendalian subtansif.
Akuisisi barang dan jasa meliputi akuisis pemeliharaan, penelitian dan pengembangan. Auditor perlu memahami fungsi-fungsibisnis dan dokumen dan pencatatan dalam perusahaan sebelum mereka memahami resiko pengendalian dan mendesain pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi.
1.       Akun dan klasifikasi transaksi transaksi alam siklus akuisis dan pembayaran
Tujuan keseluruhan dalam audit siklus akuisisi dan pembayaran adalah untuk mengevaluais apakah akun dipengaruhi oleh akuisis barang dan jasa dan pengeluaran kas untuk akuisisi tersebut. Terdapat 3 klasifikasi transaksi dalam siklus ini, yaitu:
a.       Akuisis barang dan jasa
b.      Pengeluaran kas
c.       Retur pembeliaan dan cadangan serta potongan pembelian
2.       Fungsi-fungsi bisnis dalam siklus dan dokumen pencatatan terkait
Siklus akuisis dan pembayaran meliputi keputusan dn proses yang diperlukan untuk menyediakan barang dan jasa dalam pelaksanaan usaha. Siklus ini biasanya diawali dengan tindakan pembelian oleh pegawai yang membutuhkan barang atau jasa dan berakhir dengan pembayaran utang dagang.


Tabel 17-1
Klasifikasi transaksi, akun, fungsi bisnis dan dokumen terkait dan pencataat dan siklus pembelian dan pembayaran
Klasifikasi transaksi
Akun
Fungsi-fingsi bisnis
Dokumen dan pencatatan
akuisisi
Persediaan
Pemperoses pesanan pembelian
Permintaan pembeliaan

Aset Tetap
Pesanan pembelian

Beban dibayar di muka
Permintaan barang dan jasa
Laporan penerimaan

Peningkatan sewa guna
Pengakuan utang
Faktur dari vendor

Utang dagang

Memo debet

Beban manufaktur

Voucher

Beban penjualan

Brkas transaksi akisisi

Beban administrasi

Jurnal atau daftar akuisisi



Berkas utama utang dagang



Neraca saldo utang dagang



Laporan dari vendor
Pengeluaran kas
Kas di bank (dari pengeluaran kas)
Pemroses dan pencatatan pengeluaran kas
Cek

Utang dagang
Berkas transaksi pengeluaran kas

Diskon pembelian
Jurnal atau daftar pengeluaran kas



Tidak ada komentar:

Posting Komentar