Corporate
Sosial Responsibility
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Perkembangan
teknologi yang semakin canggih di era
modern mempengaruhi perkembangan
dunia usaha sehingga mengalami perubahan
dari waktu ke waktu. Para pelaku usaha
diharapkan mampu mengikuti
perkembangan tersebut serta mampu
menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat agar tujuan perusahaan dapat
tercapai secara optimal. Banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan agar bisa
selalu dipercaya oleh konsumen atau sedang mencari perhatian maupun minat
konsumen. Ada perusahaan melakukan suatu sumbangan atau dana hibah untuk sebuah
subjek yang membutuhkan seperti korban bencana alam, perang, maupun lainnya.
Hal itu dilakukan oleh perusahaan bukan tanpa alasan melainkan perusahaaan juga
mencari untung dari kegiataan tersebut. Tujuan dari perusahaan tersebut adalah
memberikan promosi secara implisit. Ketika perusahaan memberikan dana hibah
atau sumbangan atas nama perusahaan, lalu kegiatan tersebut diketahui oleh
banyak orang atau masyarakat sehingga timbulah persepsi dari masyarakat bahwa
perusahaan tersebut memiliki kepedulian yang cukup tinggi. Akibatnya banyak
konsumen yang menjadi perusahaan tidak meragukan lagi atas kepercayaan yang
diberikannya kepada perusahaaan. Hal ini sangat menguntungkan perusahaan
meskipun biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut cukup besar. Untuk
dapat manfaat seperti itu, perusahaan juga harus peka terhadap, konsumen,
lingkungan, maupun investor yang selalu berkaitan dengan proses berjalannya
perusahaan. Hal itu disebut dengan Corporate
Sosial Responsibility (CSR) akan dibahas lebih dalam makalah ini.
B.
Tujuan
penulisan
Mengetahui
tujuan-tujuan perusahaan yang melakukan Corporate
Sosial Responsibility (CSR). Selain itu, kami akan membandingkan perbedaan
antara kegiatan perusahaan yang bernama sumbangan dengan CSR dan juga manfaat
yang diperoleh keduannya. Serta kami akan memaparkan kegiatan Corporate Sosial Responsibility (CSR)
yang dilakukan oleh PT. Sido Muncul yang telah lama melebarkan sayapnya di
negeri kita Indonesia.
C. Rumusan
masalah
1. Apa itu Corporate Sosial Responsibility (CSR)?
2. Tujuan
perusahaan melakukan Corporate Sosial
Responsibility (CSR)?
3. Manfaat
yang diperoleh oleh perusahaan yang melakukan Corporate Sosial Responsibility (CSR)?
4. Membandingkan
perbedaan Corporate Sosial Responsibility
(CSR) dengan kegiatan perusahaan seperti sumbangan, hibah, dll?
5. Bagaimana
PT. Sido Muncul melakukan Corporate
Sosial Responsibility (CSR) di Indonesia?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Seluk
beluk Corporate Sosial Responsibility (CSR)
Program
CSR sudah mulai bermunculan di Indonesia seiring telah disahkannya
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, adapun isi Undang-Undang
tersebut yang berkaitan dengan CSR, yaitu:
Pada
pasal 74 di Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, berbunyi:
1. Perseroan
yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber
daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
2. Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan
yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
3. Perseroan
yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Ketentuan
lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan
Peraturan Pemerintah
Sedangkan pada pasal 25 (b) Undang –
Undang Penanaman Modal menyatakan kepada setiap penanam modal wajib
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Dari kedua pasal diatas dapat
kita lihat bagaimana pemerintah Indonesia berusaha untuk mengatur kewajiban
pelaksanaan CSR oleh perusahaan atau penanam modal.
B.
Definisi
Corporate Sosial Responsibility (CSR)
Banyak
pengertian yang disampaikan oleh ilmuan mengenai pengertian dari Corporate Sosial Responsibility (CSR). Ebert (2003) mendefinisikan
corporate social responsibility sebagai usaha perusahaan untuk menyeimbangkan
komitmen-komitmennya terhadap kelompok-kelompok dan individual-individual dalam
lingkungan perusahaan tersebut, termasuk didalamnya adalah pelanggan,
perusahaan-perusahaan lain, para karyawan, dan investor. CSR memberikan
perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya
dengan stakeholders yang melebihi tanggung jawab di bidang hukum (Darwin,
2004).
Selain itu, menurut World Business Council on Sustainable Development adalah komitmen dari
bisnis/perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas hidup karyawan dan
keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas. Wacana Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (Corporate Social
Responsibility) yang kini menjadi isu sentral yang semakin populer dan
bahkan ditempatkan pada posisi yang penting, karena itu kian banyak pula
kalangan dunia usaha dan pihak-pihak terkait mulai merespon wacana ini, tidak
sekedar mengikuti tren tanpa memahami esensi dan manfaatnya.
C.
Tujuan
Perusahaan Melakukan Corporate Sosial
Responsibility (CSR)
Program
CSR merupakan investasi bagi perusahaan demi pertumbuhan dan keberlanjutan (sustainability)
perusahaan dan bukan lagi dilihat sebagai sarana biaya (cost centre)
melainkan sebagai sarana meraih keuntungan (profit centre). Program
CSR merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung terciptanya pembangunan
berkelanjutan (sustainable development). Disisi lain masyarakat
mempertanyakan apakah perusahaan yang berorientasi pada usaha memaksimalisasi
keuntungan-keuntungan ekonomis memiliki komitmen moral untuk mendistribusi
keuntungan-keuntungannya membangun masyarakat lokal, karena seiring waktu
masyarakat tak sekedar menuntut perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa
yang diperlukan, melainkan juga menuntut untuk bertanggung jawab sosial.
Penerapan
program CSR merupakan salah satu bentuk implementasi dari konsep tata kelola
perusahaan yang baik (Good Coporate Governance). Diperlukan tata
kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) agar perilaku
pelaku bisnis mempunyai arahan yang bisa dirujuk dengan mengatur hubungan
seluruh kepentingan pemangku kepentingan (stakeholders) yang dapat
dipenuhi secara proporsional, mencegah kesalahan-kesalahan signifikan dalam
strategi korporasi dan memastikan kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat
diperbaiki dengan segera.
Dengan
pemahaman tersebut, maka pada dasarnya CSR memiliki fungsi atau peran strategis
bagi perusahaan, yaitu sebagai bagian dari manajemen risiko khususnya dalam
membentuk katup pengaman sosial (social security). Selain
itu melalui CSR perusahaan juga dapat membangun reputasinya, seperti
meningkatkan citra perusahaan maupun pemegang sahamnya, posisi merek
perusahaan, maupun bidang usaha perusahaan. Penerapan CSR dalam
perusahaan-perusahaan diharapkan selain memiliki komitmen finansial kepada
pemilik atau pemegang saham (shareholders), tapi juga memiliki komitmen sosial
terhadap para pihak lain yang berkepentingan, karena CSR merupakan salah
satu bagian dari strategi bisnis perusahaan dalam jangka panjang.
Adapun tujuan dari CSR adalah:
1. Untuk meningkatkan citra perusahaan
dan mempertahankan, biasanya secara implisit, asumsi bahwa perilaku perusahaan
secara fundamental adalah baik.
2. Untuk membebaskan akuntabilitas
organisasi atas dasar asumsi adanya kontrak sosial di antara organisasi dan
masyarakat. Keberadaan kontrak sosial ini menuntut dibebaskannya akuntabilitas
sosial.
3. Sebagai perpanjangan dari pelaporan
keuangan tradisional dan tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada
investor.
Untuk itulah maka pertanggungjawaban
sosial perusahaan (CSR) perlu diungkapkan dalam perusahaan sebagai wujud
pelaporan tanggung jawab sosial kepada masyarakat
D.
Manfaat
dari Corporate Sosial Responsibility (CSR)
Keputusan
manajemen perusahaan untuk melaksanakan program-program CSR secara
berkelanjutan, pada dasarnya merupakan keputusan yang rasional. Sebab
implementasi program-program CSR akan menimbulkan efek lingkaran emas yang akan
dinikmati oleh perusahaan dan seluruh stakeholder-nya. Melalui CSR,
kesejahteraan dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat lokal maupun masyarakat
luas akan lebih terjamin. Kondisi ini pada gilirannya akan menjamin kelancaran
seluruh proses atau aktivitas produksi perusahaan serta pemasaran hasil-hasil
produksi perusahaan. Sedangkan terjaganya kelestarian lingkungan dan alam
selain menjamin kelancaran proses produksi juga menjamin ketersediaan pasokan
bahan baku produksi yang diambil dari alam.
Bila
CSR benar-benar dijalankan secara efektif maka dapat memperkuat atau
meningkatkan akumulasi modal sosial dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Modal sosial, termasuk elemen-elemennya seperti kepercayaan,
kohesifitas, altruisme, gotong royong, jaringan dan kolaborasi sosial memiliki
pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Melalui beragam mekanismenya,
modal sosial dapat meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap kepentingan
publik, meluasnya partisipasi dalam proses demokrasi, menguatnya keserasian
masyarakat dan menurunnya tingkat kekerasan dan kejahatan.
Tanggung
jawab perusahaan terhadap kepentingan publik dapat diwujudkan melalui
pelaksanaan program-program CSR yang berkelanjutan dan menyentuh langsung
aspek-aspek kehidupan masyarakat. Dengan demikian realisasi program-program CSR
merupakan sumbangan perusahaan secara tidak langsung terhadap penguatan modal
sosial secara keseluruhan. Berbeda halnya dengan modal finansial yang dapat
dihitung nilainya kuantitatif, maka modal sosial tidak dapat dihitung
nilainya secara pasti. Namun demikian, dapat ditegaskan bahwa pengeluaran biaya
untuk program-program CSR merupakan investasi perusahaan untuk memupuk modal
sosial.
E.
Perbedaan
antara Charity atau Sumbangan Sosial
dengan Corporate Sosial Responsibility (CSR)
Dalam
hal ini perlu ditegaskan bahwa CSR berbeda dengan charity atau sumbangan
sosial. CSR harus dijalankan di atas suatu program dengan memerhatikan
kebutuhan dan keberlanjutan program dalam jangka panjang. Sementara sumbangan
sosial lebih bersifat sesaat dan berdampak sementara. Semangat CSR diharapkan
dapat mampu membantu menciptakan keseimbangan antara perusahaan,
masyarakat dan lingkungan. Pada dasarnya tanggung jawab sosial perusahaan
ini diharapkan dapat kembali menjadi budaya bagi bangsa Indonesia khususnya,
dan masyarakat dunia dalam kebersamaan mengatasi masalah sosial dan lingkungan.
F.
Contoh
Perusahaan yang Menerapkan Program Corporate
Sosial Responsibility (CSR)
Corporate
social responsibility atau CSR adalah program kehumasan yang dilakukan banyak
perusahaan besar. Dengan agenda mengadakan acara yang bersifat sosial. Salah
satu perusahaan yang membuat program CSR adalah PT. Sido Muncul. Latar belakang
dari PT. Sido Muncul sebagai berikut :
PT.
Sido Muncul merupakan salah satu perusahaan jamu terbesar di Indonesia yang sudah
dikenal luas yang telah berdiri sejak tahun 1940. Dikelola oleh Ibu Rahkmat
Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu oleh tiga orang karyawan. Banyaknya
permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau
memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk), seiring dengan kepindahan
beliau ke Semarang, maka pada tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan
nama Sido Muncul dan Sido Muncul pun berkembang seiring berjalannya waktu.
Jamu
yang bukan sebuah produk yang harus dikonsumsi setiap orang membuat perusahaan
ini harus selalu berusaha terus mepertahankan eksistensinya dimasyarakat selain
itu persaingan bisnis yang berkembang pesat akhir-akhir ini juga menjadi salah
satu alasan PT. Sido Muncul untuk terus mempertahankan eksistensinya ditengah
masyarakat. Banyak hal yang dilakukan mulai dengan melakukan inovasi-inovasi
baru disetiap produknya hingga melakukan kegiatan komunikasi. Banyak
kegiatan-kegiatan yang berbau Corporate social responsibility diantaran sebagai berikut :
1.
Mudik Gratis bersama Sido Muncul
Mudik
adalah salah satu tradisi dalam lebaran, yaitu kegiatan pulang kampung kaum
urban ke kota asal mereka. Mudik Lebaran adalah peristiwa yang berulang setiap
tahun. Tapi setiap tahun pula penyelenggaraan transportasi mudik lebaran
bermasalah. Dari peluang itu dimanfaatkan oleh PT. Sido Muncul untuk memberikan
pelayanan Mudik Gratis.
Kegiatan
ini pertama kali diadakan pada tahun 1991 diikuti oleh 2.500 peserta dengan menggunakan
50 unit bus, diberangkatkan dari lapangan Parkir Timur Senayan. Peserta terus bertambah
seiring berjalan waktu. PT. Sido Muncul telah berhasil memulangkan lebih dari 30.000
peserta ke 6 kota tujuan yaitu Cirebon, Tegal, Kuningan, Banjarnegara, Wonogiri
dan Solo. Pada tahun 2002 SM mendapatkan dua penghargaan dari menteri
perhubungan karena telah berhasil memulangkan lebih dari 126.500 peserta dan
Mankertrans karean telah cukup banyak membantu pemerintah mengatasi masalah
Mudik.
Pada
tahun 2008 adalah tahun paling istimewa bagi PT. Sido Muncul dibanding
tahun-tahun sebelumnya karena yang biasanya pelepasan hanya dilakukan oleh
menteri tapi pada tahun ini pelepesan peserta langsung dilakukan oleh Wapres
Jusuf Kalla. Pada tahun 2010 kegiatan dilaksanakan pada tanggal 5 september
2010 yang berbeda ditahun ini ada penambahan stau kota tujuan yaitu Yogyakarta.
Kegiatan ini diikuti oleh 18.000 peserta dengan menggunakan 280 unit bus
diberangkatkan ke 7 kota yaitu Cirebon, Tegal, Kuningan, Banjarnegara,
Wonogiri, Solo dan Yogyakarta. Selain itu yang berbeda ditahun-tahun sebelumnya
pelepasan dihadiri langsung oleh direktur utama PT. Sido Muncul yaitu Bapak
Irwan Hidayat harus diwakilkan oleh ketua panitia yang merupakan direktur marketing
PT. Sido Muncul Bapak Kris Irawan karena beliau sakit dan sedang dirawat di Rumah
Sakit.
2.
Gelar Operasi Katarak
Gratis Bersama Perdami Diy Dan Bagikan Paket Sembako Untuk 1000 Anak Kurang
Mampu Bersama Kodam Iv/Diponegoro.
Bantuan
operasi katarak yang merupakan program CSR PT. SidoMuncul sudah dilakukan sejak
tahun 2011 hingga sekarang, untuk tahun ini telah dilakukan operasi katarak
gratis di sejumlah Rumah Sakit /klinik mata yaitu di Klinik Darma Usada Netral
Pelabuhan Ratu, Puskesmas Mantingan Kab. Ngawi, Puskesmas Mojo Agung Jombang,
BKMM Cilacap, Polda Metro Jaya Jakarta, RS. Mata Undaan Surabaya, Klinik Mata
Tritya Surabaya, RSU Wakatobi, RSUD M. Zein Painan Kab. Pesisir Selatan, RS.
Patar Asih Lubuk Pakan Deli Serdang, RS. Dr. Sardjito Yogyakarta, RS. Suradji
Tirtonegoro Klaten, RSUD Sidoarjo, RSU Patmasuri, Klinik DR. Hasri Ainun Bogor,
RS. Puri Husada Sleman, BKM Cikampek, RS. Bhakti Wira Tamtama Semarang, RSU
Tanjung Utara Lombok Utara,RS. Sariningsih Bandung, RS. Dhuafa Musirawas, RSUD
Pringsewu Lampung, dan RS. Guntur Denkesyah Garut.
Sampai saat ini jumlah
pasien yang telah dibantu operasi katarak kerjasama PT. SidoMuncul dan Perdami
sebanyak 9.903 pasien. Melibatkan 21 propinsi, 77 kota dan bekerja sama juga
dengan 133 RS/Klinik mata. Adapun daerah yang telah dibantu adalah Aceh,
Sumatera Utara, Sumatera Selatanm Sumatera Barat, Batam (Kepulauan Riau),
Lampung, DKI Jakarta, banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali. NTT, Maluku,
Sulawesi Selatan, Kalsel, Kaltim dan Kalbar.
3.
Bantuan 1.000 Anak
Yatim Dan Adakan Pertemuan Jaringan Ditribusi
PT.
SidoMuncul dengan produk unggulan Kuku Bima Energi dan AlangSari Plus
mengadakan salah satu bagian program Corporate Social Resposibility(CSR) yaitu
bantuan kepada 1.000 anak yatim di Banjarmasin dan sekitarnya melalui Panti
Asuhan- Panti Asuhan terkait. Bertempat di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah
Banjarmasin bantuan sebesar Rp 100 juta akan dibagikan. Malam harinya akan
diadakan juga pertemuan dengan jaringan distribusi/grosir di Rattan In Hotel
Banjarmasin.
Bantuan sosial anak yatim dan anak berkebutuhan khusus merupakan
salah satu program CSR PT. SidoMuncul yang telah dilaksanakan pada tahun 2007
melalui produk Tolak Angin. Tahun ini PT. SidoMuncul kembali memprogramkan
bantuan sosial untuk anak yatim dengan produk unggulan Kuku Bima Energi dan AlangSari
plus. Banjarmasin merupakan kota keempat setelah sebelumnya diadakan di wilayah
Bogor (19/4) dengan bantuan dan jumlah anak yatim sama, Semarang (28/4) untuk
anak hydrocepalus dan Tegal (24/5). Sehingga total bantuan yang telah diberikan
pada anak yatim dan anak berkebutuhan khusus untuk bantuan sosial Kuku Bima
Energi dan AlangSari Plus ini senilai Rp 600 juta.
Selain bantuan sosial anak yatim, Kuku Bima Energi dan AlangSari
Plus akan menggelar acara pertemuan jaringan distribusi/grosir wilayah Banjarmasin
dan sekitarnya, yang akan berlangsung di Rattan In Banjarmasin. Acara ini
selain untuk silaturahmi dengan jaringan distribusi juga untuk berdialog
langsung antara corporate dan jaringan distribusi mengenai perkembangan
produk-produk yang selama ini dipasarkan).
G.
Tahap-tahapan proses Corporate
Sosial Responsibility (CSR)
1.
Tahap pertama adalah
Penilitian dalam tahap ini PT. Sido Muncul melakukan pengumpulan data dan fakta
di lapangan melalui riset yang dilakukan divisi Marketing melalui kuesioner
maupun pendekatan personal kepada pedagang jamu. Dalam tahap ini diketahui
aspirasi masyarakat dan latar belakang program ini dibuat.
2.
Tahap kedua adalah
perencanaan dalam tahap ini melalui data dan fakta yang telah diperoleh pada
tahap penelitian,PT. Sido Muncul melaksanakan tahap perencanaan. Data-data yang
dikumpulkan kemudian dianalisis untuk menentukan tujuan (Untuk menciptakan rasa
kebersamaan, memperkuat slaturahmi antarakorporat dan masyarakat, memberikan
efisiensi biaya dan waktu untuk masyarakat yang ingin mudik dan memberikan
kenyaman dan keamanan pada masyarakat yang ingin mudik), identifikasi khalayak
(objek atau sasarannya adalah para pedagang jamu SeJabodetabek awalnya kemudian
ditahun 2004 sasarannya menjadi pedagang jamu dan pedagang asongan
Se-jabodetabek dan Bandung), menentukan pesan (pesannya adalah semangat
kebersamaan), menyusun strategi dan menyusun taktik (tidak ada strategi dan
taktik secara khusus, menentukan skala waktu (setiap tahunya seminggu sebelum
lebaran), dan menentukan sumber daya (anggaran sebesar 8 milyar untuk tahun ini)
3.
Tahap ketiga adalah
pelaksanaan ditahap ini perencanaan yang telah disusun sebelumnya diaplikasikan
secara langsung dilapangan. Ditahap ini PT. Sido muncul melakukan sosialisasi
kegiatan, menentukan lokasi, menetukan penanggung jawab program dan melakukan
pelaksanaan sesuai dengan prosedur pelaksanaan sebagai patokan.
4.
Tahap keempat evaluasi,
Evaluasi dilakukan oleh tim kerja dan dilakukan setiap tahun setelah selesai
kegiatan. PT. Sido Muncul akan mencatat kendala – kendala yang sempat timbul
saat pelaksanaan sehingga dapat diperbaiki ditahun depan. Perusahaan akan
berusaha selalu melakukan pembaharuan setiap tahunnya misalnya dengan menbah
armada, menambah kota tujuan maupun menambah kota pemberangkatan. Untuk menilai
keberhasilan ini digunakan beberapa indikator yaitu :
a. Sasaran
(objek/khalayak) : Apakah sasaran bisa terakomodasi semisal perusahaan harusnya
memberangkatkan 1800 tapi yang terangkut cuma 1000
b. Kepuasan
: apakah objek merasa puas atau malah kecewa
c. Pelaksanaan
: dari requitment, fasilitas, keberangkatan, di perjalanan, sampai nanti di
tujuan. Bila ada berapa kendala harus dilakukan catatan-catatan untuk
diperbaiki ditahun berikutnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
World Business Council on
Sustainable Development adalah komitmen dari bisnis/perusahaan untuk
berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya,
komunitas lokal dan masyarakat luas. empat tahapan
yang
menjadi landasan acuan untuk melakukan program kerja PR, yaitu :
1) Fact
Finding
2)
Perencanaan
3)
Pelaksanaan
4)
Evaluasi
Adapun tujuan dari CSR adalah:
1. Untuk meningkatkan citra perusahaan
dan mempertahankan, biasanya secara implisit, asumsi bahwa perilaku perusahaan
secara fundamental adalah baik.
2. Untuk membebaskan akuntabilitas
organisasi atas dasar asumsi adanya kontrak sosial di antara organisasi dan
masyarakat. Keberadaan kontrak sosial ini menuntut dibebaskannya akuntabilitas
sosial.
3. Sebagai perpanjangan dari pelaporan
keuangan tradisional dan tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada
investor.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar