PROFIL BANK BTN
Visi Bank BTN
Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan.
Misi Bank BTN
·
Memberikan pelayanan unggul
dalam pembiayaan perumahan dan industri terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha
kecil menengah.
·
Meningkatkan keunggulan
kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis
berbasis teknologi terkini.
·
Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas, profesional dan
memiliki integritas tinggi.
·
Melaksanakan manajemen
perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan good corporate governance untuk meningkatkan Shareholder Value
·
Mempedulikan kepentingan
masyarakat dan lingkungannya.
PROFIL
BANK BRI
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik
pemerintah yang terbesar di Indonesia.
Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria
Wirjaatmadja dengan
nama De Poerwokertosche Hulp
en Spaarbank der Inlandsche Hoofden. Bank
BTN ini telah membuka banyak cabang diseluruh indonesia salah satu cabang yang
ada di Jawa Timur yakni berada di Sidoarjo dan bertempat di Kantor
Cabang Sidoarjo Jl. Jend. A. Yani No. 35, Sidoarjo (031)8921010 (031)8941065.
Kantor cabang tersebut yang kelompok kami kunjungi untuk melakukan observasi
mengenai akun-akun asset dalam laporan keuangan mereka.
Visi BRI
Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan
nasabah.
Misi BRI
Melakukan kegiatan perbankan yang
terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah
untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. Memberikan pelayanan prima
kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh
sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate
governance. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.
AKTIVAS
DAN KENDALA – KENDALA
Sehubungan dengan
menjalankan kuliah outclass ini,
kelompok kami diberikan tugas oleh dosen untuk melakukan observasi lapangan ke
suatu bank baik itu bank konvensional maupun syariah tetapi yang perusahaannya
telah berbentuk Tbk. Berikut merupakan aktivitas-aktivitas yang kelompok kami
lakukan saat menjalani observasi lapangan :
No
|
Waktu
|
Tempat
|
Kegiatan
|
Anggota Kelompok
|
1.
|
Selasa, 12-02-2013
|
Kediaman Ibu Sri
selaku kepala cabang pembantu BTN perak
|
Meminta ijin untuk
melakukan observasi dikantor beliau
|
·
Nur Aini Kandarisa
·
Affan Irwanto
·
M. Zulfiqar
·
Dhika Setyo
|
2.
|
Kamis, 14-02-2013
|
Bank BTN cabang jln.
Pemuda No.50
|
Memberikan surat dan
meminta persetujuan dengan bapak Totok selaku akuntan dibank tersebut untuk
melakukan observasi disana.
|
·
Affan Irwanto
·
Nur Aini Kandarisa
·
M. Zulfiqar
·
Hapiz Ardhiputra
|
3.
|
Jumat, 22-02-2013
|
Bank BTN cabang jln.
Pemuda No.50
|
Bertanya tentang
semua 10 akun asset yang diberikan oleh dosen dengan 35 pertanyaan tetapi pak
totok sedang sibuk membuat laporan akhir bulan sehingga pertanyaan kami tidak
dibahas waktu itu melainkan disuruh kembali hari senin
|
·
Nur Hidayati
·
Affan Irwanto
·
Nur Aini Kandarisa
·
Dhika Setyo
|
4.
|
Senin, 25-02-2013
|
Bank BTN cabang jln.
Pemuda No.50
|
Mengambil pertanyaan
yang kami berikan pada hari jumat tetapi hanya dijawab oleh pak totok
sebanyak 13 soal
|
·
Marsya Aprilia
·
Nur Aini Kandarisa
·
Dhika Setyo
·
Nur Hidayati
|
5.
|
Senin, 25-02-2013
|
Bank Jatim Pusat
Surabaya dan BCA
|
Meminta persetujuan
dengan pegawai bank yang kenal dengan anggota kelompok kami tetapi kelompok
kami tidak mendapatkan persetujuan karena sudah banyak mahasiswa unesa yang
melakukan observasi disana. Sedangkan untuk BCA tidak di ijinkan karena
pertanyaan kita termasuk kedalam keharasiaan bank tersebut.
|
·
Anggardini
·
Radita
|
6.
|
Senin, 25-02-2013
|
Bank BRI KCP krian
|
Meminta persetujuan
dengan pegawai bank yang kenal dengan anggota kelompok kami tetapi kelompok
kami tidak mendapatkan persetujuan karena pegawai tersebut buka bagian
keuangan bank tersebut
|
·
Okta
|
7.
|
Kamis, 28-02-2013
|
Bank BRI cabang
Sidoarjo
|
Meminta persetujuan
dengan pegawai bank yang kenal dengan anggota kelompok kami dan kelompok kami
langsung dapat persetujuan
|
·
Fitari Vidia Y
·
Nadia Failasufa
·
M. Zulfiqar
·
Hafiz ardhiputra
·
Defri Arista
|
8.
|
Jumat, 01-03-2013
|
Bank BRI cabang
Sidoarjo
|
Melakukan observasi
dengan memberikan pertanyaa kepada pihak bank tetapi pada saat itu akuntannya
tidak berada ditempat sehingga kami dilayani bukan dari bagian akuntan
sehingga kami mendapatkan informasi yang kurang memuaskan
|
·
Defri Arista
·
M. Zulfiqar
·
Hapiz Ardhiputra
·
Fiqhan Prananta
·
Yoga Azif A
|
9.
|
Jumat, 01-03-2013
|
Bank BTN cabang jalan
pemuda no. 50 surabaya
|
Bertanya lagi kepada
bapak totok tentang kemarin hari belum dijawab oleh beliau
|
·
Affan Irwanto
·
Ira Megasyara
·
Riswan Miftakhulraman
·
Dhika Setyo
|
10.
|
Sabtu, 02-03-2013
|
Gazebo Fakultas
ekonomi unesa
|
Mengerjakan bersama
laporan akhir tugas akuntansi perbankan
|
Semua anggota
kelompok
|
Selama melakukan
observasi lapangan atau mengerjakan tugas ini kelompok kami memiliki kesulitan atau kendala diantaranya
sebagai berikut :
A.
Bank
BTN
1. Sulit
berkomunikasi secara langsung dengan pihak link kelompok kami yang dikarena
kesibukan dari link tersebut yang tidak bisa ditinggalkan.
2. Waktu
yang sangat minim untuk bertemu dan meminta informasi dari sumber bank dalam
melakukan observasi lapangan sehingga hasilnya pun juga sangat minim sekali.
3. Berbarengan
dengan tanggal akhir bulan saat kita melakukan observasi lapangan sehingga
sumber yang ingin kami tanyakan sedang sibuk untuk mengerjakan laporan akhir
bulan
4. Karena
kami dapat bank yang berbentuk cabang, sehingga akuntannya sangat sibuk ketika
pada akhir bulan, beda lagi dengan kantor wilayah bank.
5. Ketika
kami bertanya tentang akun yang tidak ada didalam cabang bank tersebut mereka
tidak bisa memberikan informasi meskipun orangnya adalah seorang yang
sebagaimana harus tahu mengenai hal tersebut
6. Rasa
kekhawatiran kami ketika ingin kembali lagi dan ingin bertanya lagi kepada
sumber yang mungkin kehadiran kami lagi sedang
mengganggu pekerjaan pegawai tersebut
B.
Bank
BRI
1. Sulit
untuk menemui link dari bank BRI
2. Ketika
kami telah diijinkan bertemu tetapi akuntan bank cabang tersebut tidak ada
ditempat sehingga kami dilayani oleh pegawai bank lainya yang tidak tahu
tentang pertanyaan kami
3. Berbarengan
dengan tanggal akhir bulan saat kita melakukan observasi lapangan sehingga
sumber yang ingin kami tanyakan sedang sibuk untuk mengerjakan laporan akhir
bulan
4. Rasa
kekhawatiran kami ketika ingin kembali lagi dan ingin bertanya lagi kepada
sumber yang mungkin kehadiran kami lagi akan
mengganggu pekerjaan pegawai tersebut
LAPORAN AKHIR KELOMPOK ASET
A.
Kas
Kas
adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai
kegiatan umum perusahaan dalam hal ini adalah bank. Pengertian ini mencakup
uang kertas dan logam, baik rupiah maupun valuta asing, dan masih berlaku
sebagai alat pembayaran yang sah. Dalam kegiatan operasional bank, uang kas
dikelola oleh teller dan supervisor kas/ pimpinan unit kerja bank. Dalam akun
kas ini kami mengobservasi dua jenis bank sekaligus.
1.
Bank
BTN
Untuk
akun Kas dalam bank BTN cabang Surabaya 1, kami bertanya sebanyak 5 pertanyaan
lebih mengenai akun kas maupun yang berhubungan dengan akun kas diantaranya
sebagai berikut :
b. Bentuk
Kas dalam bank BTN
Bank
BTN cabang Surabaya 1 memiliki bentuk kas sebanyak 3 jenis yakni Kas Rupiah,
Kas ATM, dan Kas Valas. Untuk kas rupiah adalah mata uang Negara kita,
sedangkan untuk kas ATM ini bisa berbentuk tabungan dan giro, kas ATM ini hanya
digunakan untuk keperluan kartu kredit nasabah atau ATM. Disamping itu bank BTN
cabang Surabaya ini memiliki kas berbentuk valas, tetapi selama beberapa tahun
ini bank BTN cabang Surabaya tidak mengisi lagi persediaan kas valas, sehingga
hanya terdapat sisa-sisa kas yang berbentuk valas di bank BTN cabang ini.
c. Transaksi-transaki
yang berpengaruh dengan adanya akun kas ini
Setoran
tunai, Penarikan Tunai, Surat Perintah Membayar (SPM), Penempatan Deposito,
Pembayaran Angsuran Kredit, Pembayaran SPP. Selain itu, akun kas ini juga dapat
berpengaruh pada tingkat likuiditas bank itu sendiri, dalam hal ini akun kas
pada Bank BTN berfungsi sebagai pemelihara likuiditas yang tingkatannya telah
ditetapkan standarnya oleh Bank Indonesia (BI), dan jika terdapat kelebihan
pemeliharaan kas (melebihi batas yang telah di berikan oleh bank BTN pusat)
maka kelebihan itu wajib disetorkan ke Bank Indonesia.
Adapun
sanksi yang dapat dikenakan kepada Bank BTN jika BTN itu mendapatkan kelebihan
dari standar yang diberikan maka BTN wajib membayar denda kepada BI yang sesuai
dengan ketetapan BI. Begitu juga sebalikanya, jika BTN mendapatkan tingkat
pemeliharaan likuiditas bank dibawah standar yang ditetapkan maka BTN akan
mendapatkan reward likuiditas.
d. Pencatatan
transaksi-transaksi yang berkaitan dengan akun Kas
Contohnya, nasabah
ingin melakukan penyetoran maupun penarikan dibank BTN maka jurnalnya ialah :
·
Setoran Tunai
Kas
/ Kas ATM (D) xxxx
Dana Pihak Ketiga /
Tabungan (K) xxxx
·
Penarikan Tunai
Dana
Pihak Ketiga / Tab (D) xxxx
Kas / Kas ATM (K) xxxx
·
Pengeluaran Biaya (Surat
Perintah Membayar)
Teller :
Rek.
Perantara Kas (D) xxxx
Kas (K) xxxx
Accounting:
Masing-masing
biaya (D) xxxx
Rek. Perantara Kas (K) xxxx
e. Pencatatan
transaksi antar cabang
Misalnya saja, ada
nasabah yang memiliki rekening dicabang A. dan secara tiba-tiba dia ingin
mengambil uangnya di bank cabang B maka jurnalnya ialah
·
Cabang tempat transaksi
Rekening
antar Cabang (D) xxxx
Kas (K) xxxx
·
Cabang Asal
Simpanan
pihak ketiga (D) xxxx
Rekening
antar cabang (K) xxxx
f. Pengambilan
kas nasabah dalam jumlah besar
Untuk
prosedure pengambilan atau penerimaan kas dalam jumlah besar harus konfirmasi
satu hari sebelumnya. Hal ini dilakukan agar kantor cabang dapat mengatur
likuiditas dengan baik dan tidak ada syarat khusu maupun laporan khusus untuk
melakukan transaksi tersebut.
g. Pelaporan
Bank BTN
Pada Bank BTN setiap tutup hari akan
dibuat laporan neraca, dalam hal ini setiap cabang Bank BTN akan membuat
laporan neraca tanpa dikonsolidasi dengan entitas induk dan pada akhir bulan
akan direkap semua laporan yang mana akan dilaporkan kepada BI. Umumnya
pelaporan ini dilakukan oleh Bank-Bank umum setiap tanggal .
2.
Bank
BRI
Kelompok
kami hanya memiliki satu kesempatan untuk bertemu dengan bagian keuangan bank
BRI cabang sidoarjo, dan kami mendapatkan informasi tersebut sebagai berikut :
a. Bentuk
akun kas dalam bank BRI
·
Kas Kancah merupakan
kas utama dari Bank BRI yang mana kas ini digunakan sebagai modal operasional
Bank BRI
·
Kas Induk merupakan kas
operasional dari Bank BRI yang mana kas ini setiap hari diambil dari kas
kancah. Contohnya dana yang berada di bagian teller berasal dari kas induk.
b. Pengambilan
kas dalam jumlah besar
Harus
melakukan konfirmasi terlebih dahulu terhadap pihak BRI. Dalam melakukan
konfirmasi dapat menghubungi call BRI (14017) atau 021-57987400. Pengambilan kas dalam jumlah
besar harus ada konfirmasi , karena
pengambilan kas dalam jumlah besar dapat menambah biaya operasional, seperti
pengeluaran biaya pengiriman uang
tersebut.
c. Procedure
kliring
·
Laporan Kliring berupa
bukti atau cek dari Bank Lain
·
Dibukukan di BRI Pusat
·
BRI pusat mengirimkan
pembukuan yang berisi bukti/cek dari bank lain ke BI
·
BI mengelompokkan pembukuan dari BRI yang berisi
bukti/cek dari bank lain
B.
Giro
pada Bank Indonesia
Giro pada
Bank Indonesia adalah saldo rekening giro bank baik dalam rupiah maupun dalam
valuta asing di Bank Indonesia.
1.
Bank BTN
Untuk akun Giro pada Bank Indonesia dalam bank BTN
cabang Surabaya 1, kami bertanya sebanyak 2 pertanyaan mengenai akun ini maupun
yang berhubungan dengan akun giro pada bank indonesia tersebut diantaranya
sebagai berikut :
a. Transaksi
yang berhubungan dengan akun Giro pada Bank Indonesia
·
Penarikan uang tunai
untuk keperluan likuiditas kantor cabang
·
Penyetoran uang tunai
ke bank Indonesia apabila kelebihan likuiditas kantor cabang
·
Transaksi kliring
penerimaan dan penyertaan warkat bank lain
b. Pencatatan
akun Giro pada Bank Indonesia
·
Pencatatan penarikan
tunai ke bank Indonesia
Rekening
Giro BTN di BI (D) xxxx
Kas (K) xxxx
·
Pencatatan setoran
tunai BI
Kas
(D) xxxx
Rekening Giro BTN (K) xxxx
c. Procedure
kliring di Bank BTN
1. Penyerahan
warkat kliring ke Bank Indonesia
·
Staf clearing menerima
warkat debet (Cek cabang Bank lain) berikut slip setoran lembar ke 1 dari
teller dan warkat kredit dari processing staff.
·
Cetak laporan
rekaptulasi warkat debet dan kredit sesuai hasil posting transaksi prosesing
staff
·
Serahkan bukti
penyerahan warkat kliring serta laporan ke bank Indonesia sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan
2. Penyerahan
Warkat kliring dari Bank Indonesia
·
Terima neraca kliring
(laporan rekapitulasi penerimaan kliring) dari bank Indonesia berikut warkat
debet dan warkat kredit
·
Serahkan warkat debet
dan warkat kredit serta neraca kliring kepada Trans. Processing staff
·
Trans Processing staff
menginput warkat debet dan kredit pada BDS (Branch
Delivery System)
·
Untuk warkat debet yang
ditolak karena dananya tidak cukup dan warkatnya tidak memenuhi persyaratan
sesuai dengan ketentuan bank Indonesia, serahkan kembali ke clearing staff.
d. Pencatatan
transaksi kliring dibank BTN
·
Setoran dari warkat
bank lain ke Giro
Kewajiban
lain-lain warkat
kliring dalam
penyelesaian (D) xxxx
simpanan
pihak ke tiga / Giro (K) xxxx
·
Setoran dari warkat
bank lain ke tabungan
Kewajiban
lain-lain wakat
Dalam penyelesaian (D) xxxx
Simpanan pihak ketiga tabungan (K) xxxx
2.
Bank
BRI
Kelompok kami telah bertanya kepada pegawai bank
tersebut, tetapi secara kebetulan pada hari kami berkunjung akuntan cabang bank
BRI sidoarjo, sehingga untuk akun ini pegawai tersebut tidak dapat memberikan
informasi kepada kami.
3.
PAPI
dan buku Akuntansi Perbankan Indra Bastian
a.
Mekanisme
Kliring
1.
Kliring
Keluar
·
Teller Kliring Bank
Teller
kliring bank setiap hari menerima setoran dari nasabah dalam bentuk warkat/
tagihan ke bank lain (setoran nontunai)
Pencatatan:
Pelimpahan kliring (Dr) XXX
Kas kliring
keluar (Cr) XXX
·
Petugas Kliring Bank
Petugas
kliring bank mencatat warkat-warkat kliring pada daftar kliring menurut bank.
Masing-masing bank peserta kliring dibuatkan satu daftar kliring.
Daftar
kliring terdiri dari tiga lembar: Lembar pertama diserahkan ke bank lawan,
lembar kedua untuk Bank Indonesia dan lembar ketiga untuk arsip bank yang
bersangkutan.
·
Pejabat Bank
Sebelum
petugas kliring berangkat ke lembaga kliring, semua hasil kerjanya diperiksa
dahulu oleh pejabat bank.
·
Lembaga Kliring
Petugas
kliring masing-masing bank membagikan daftar kliring beserta warkat-warkat
kliringnya ke masing-masing bank peserta kliring. Oleh Bank Indonesia maka
daftar kliring dan rekapitulasi daftar kliring yang diterima dari masing-masing
bank peserta kliring dilakukan perhitungan.
2.
Kliring
Masuk
Kliring
masuk merupakan kelanjutan dari mekanisme kerja kliring keluar.
·
Petugas Kliring Bank, Petugas
kliring bank membawa pulang daftar kliring yang diterimanya dari bank-bank
lawan beserta warkat-warkat yang akan ditagihkan atau dikreditkan ke
masing-masing rekening nasabahnya yang ditatausahakan di bank yang
bersangkutan.
·
Teller Kliring Bank
Memeriksa
keaslian warkat dan kebenaran penulisan dan tanda tangan, pengecekan kebenaran
pengisian warkat dan tanda tangan, apabila saldonya cukup maka membukukan
warkat ke rekening nasabah, dan membuat surat penolakan bila saldo tidak cukup.
Pencatatan:
Rekening giro/ Pinjaman nasabah (Dr) xxxx
Kas
kliring masuk (Cr) xxxx
Apabila semua warkat masuk dan berhasil ditagih, maka:
Kas kliring masuk (Dr) xxxx
Giro
pada BI-Penampungan hasil kliring (Cr) xxxx
C.
Giro
pada Bank Lain
Giro pada
bank lain adalah saldo rekening giro bank, baik dalam rupiah maupun dalam
valuta asing di bank lain. Giro pada bank indonesia tidak termasuk dalam
rekening ini. Transaksi giro pada bank lain dicatat sebesar nilai nominalnya,
sedangkan transaksi dalam valuta asing dicatat sesuai valuta asingnya dan
dikonversikan kedalan rupiah berdasarkan kurs BI.
1.
Bank
BTN
Untuk akun Giro pada Bank Lain dalam bank BTN cabang
Surabaya 1, kami bertanya sebanyak 2 pertanyaan mengenai akun ini maupun yang
berhubungan dengan akun giro pada bank Lain tersebut diantaranya sebagai
berikut :
a. Transaksi
yang berpengaruh pada akun Giro pada Bank Lain
·
Melakukan penarikan
pada Bank lain
·
Melakukan penyetoran
pada Bank lain
b. Pencatatan
transaksi tersebut
·
Saat melakukan
penyetoran
Simpanan Giro pada Bank lain (D) xxxx
Kas (K) xxxx
·
Saat melakukan
penarikan
Kas (D) xxxx
Simpanan Giro pada Bank
lain (K) xxxx
2.
Bank
BRI
Kelompok kami hanya memiliki satu kesempatan untuk
bertemu dengan bagian keuangan bank BRI cabang sidoarjo, dan kami mendapatkan
informasi tersebut sebagai berikut :
a. Transaksi
yang berhubungan dengan akun Giro pada bank Lain
Saat mencairkan giro
atau cek pada rekening pada Bank BRI atau pada Bank lain
3.
PAPI
dan buku Akuntasi perbankan Indra Bastian
·
Pengakuan dan
Pengukuran
a. Penempatan
pada bank lain diakui pada saat dilakukan penempatan dan dapat diklasifikasikan
dalam beberapa kategori aset keuangan, sebagai berikut
No.
|
Kategori
|
Pencatatan pada saat pengakuan awal
|
1.
|
Diukur
pada Nilai Wajar melalui Laporan
Laba Rugi
|
Sebesar nilai penempatan pada bank
lain
|
2.
|
Dimiliki hingga
Jatuh Tempo
|
Sebesar nilai penempatan pada bank
lain dikurangi atau ditambah pendapatan dan/atau beban yang dapat
diatribusikan secara langsung.
|
3.
|
Pinjaman yang
Diberikan dan Piutang
|
|
4.
|
Tersedia untuk Dijual
|
b. Setelah proses
penempatan, bank mencatat
nilai Giro pada
bank lain sebagai berikut:
No
|
Kategori
|
Pencatatan setelah pengakuan awal
|
1.
|
Diukur
pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
|
Sebesar nilai
wajar. Keuntungan atau
kerugian
yang
timbul dari perubahan
nilai wajar penempatan pada
bank lain diakui pada laporan
laba rugi
|
2.
|
Tersedia untuk Dijual Sebesar nilai
wajar
|
Keuntungan atau
kerugian yang timbul
dari perubahan nilai
wajar penempatan pada bank
lain diakui secara langsung dalam ekuitas
|
3.
|
Dimiliki hingga
Jatuh Tempo
|
Sebesar biaya perolehan diamortisasi
(amortised
cost),
yaitu nilai penempatan
pada bank lain
yang diukur pada saat pengakuan awal
dikurangi
pembayaran pokok,
ditambah atau dikurangi
dengan
amortisasi kumulatif menggunakan
metode suku bunga efektif.
|
4.
|
Pinjaman yang
Diberikan
dan Piutang
|
·
Ilustrasi Jurnal
Penempatan pada bank
lain yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
a. Pada
saat penempatan pada bank lain
Giro pada bank lain -
amortised cost (D) xxxx
Kas/Rekening…/Giro
BI (K) xxxx
b. Pada
saat pengakuan pendapatan bunga penempatan pada bank lain
1.
Tanpa sistem diskonto
Pendapatan bunga Giro
pada bank lain
yang
akan diterima (D) xxxx
Pendapatan
bunga Giro pada bank lain (K) xxxx
2.
Dengan sistem diskonto
Giro pada bank lain –
amortised cost xxxx
Pendapatan
bunga Giro pada bank lain xxxx
e. Pada
saat amortisasi beban yang dapat diatribusikan langsung (apabila dilakukan
amortisasi)
Beban bunga (D) xxxx
Giro
pada bank lain - amortised cost xxxx
d. Pada
saat menerima pembayaran bunga Giro pada bank lain
i.
Tanpa sistem diskonto
Kas/Rekening…/Giro BI
(D) xxxx
Pendapatan
bunga Giro pada
bank
lain yang akan diterima (K) xxxx
ii.
Dengan sistem diskonto
Kas/Rekening…/Giro BI
(D) xxxx
Giro
pada bank lain – amortised cost (K) xxxx
e. Pada
saat penarikan/pencairan Giro pada bank lain
Kas/Rekening…/Giro BI
(D) xxxx
Giro
pada bank lain - amortised cost (K) xxxx
D.
Penempatan
pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Penempatan
adalah penanaman dana Bank pada bank lain, dalam bentuk giro, interbank call
money, deposito berjangka, sertifikat deposito, kredit, dan penanaman dana
lainnya yang sejenis.
1.
Bank
BTN
Untuk akun Penempatan pada bank Indonesia dan Bank
Lain dalam bank BTN cabang Surabaya 1, kami bertanya sebanyak 2 pertanyaan
mengenai akun ini maupun yang berhubungan dengan akun tersebut diantaranya
sebagai berikut :
a. Transaksi
yang berhubungan dengan akun ini
·
Melakukan penarikan
pada Bank lain
·
Melakukan penyetoran
pada Bank lain
·
Melakukan penarikan
pada Bank Indonesia
Hal
ini biasanya dilakukan karena bank BTN cabang terdapat kekurangan likuiditas
untuk kegiatan sehari-hari.
·
Melakukan penyetoran
pada Bank Indonesia
Sedangkan
untuk yang penyetoran ini berlaku sebaliknya yaitu bank BTN cabang kelebihan
likuiditas dalam kegiatan operasionalnya.
b. Pencatatan
transaksi-transaksi tersebut
·
Saat melakukan
penyetoran pada bank lain
Simpanan Giro pada Bank lain (D) xxxx
Kas
(K) xxxx
·
Saat melakukan
penarikan pada bank lain
Kas (D) xxxx
Simpanan
Giro pada Bank lain (K) xxxx
·
Saat melakukan
penyetoran pada bank Indonesia
Simpanan Giro pada Bank Indonesia (D) xxxx
Kas
(K) xxxx
·
Saat melakukan
penarikan pada bank indonesia
Kas (D) xxxx
Simpanan
Giro pada Bank indonesia (K) xxxx
2.
Bank
BRI
Kelompok kami telah bertanya kepada pegawai bank
tersebut, tetapi secara kebetulan pada hari kami berkunjung akuntan cabang bank
BRI sidoarjo, sehingga untuk akun ini pegawai tersebut tidak dapat memberikan
informasi kepada kami.
E.
Efek
– efek
Efek/
Surat Berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, obligasi, sekuritas kredit,
atau setiap derivatifnya, atau kepentingan lain, atau suatu kewajiban dari
penerbit, dalam bentuk yang lazimdiperdagangkan dalam pasar modal dan pasar
uang.
1.
Bank
BTN
Di bank BTN cabang Surabaya 1 yang kami kunjungi
menjelaskan bahwa tidak ada akun efek-efek didalam cabang bank tersebut.
Kelompok kami juga sudah bertanya kepada akuntannya yaitu bapak totok mengenai
akun efek-efek ini baik pencatatan maupun transaksi apa saja yang berhubungan
dengan akun ini tetapi beliau hanya bisa memberikan informasi bahwa dibank BTN
cabang Surabaya ini tidak terdapat transaksi yang berkaitan dengan efek-efek,
adanya di pusat yakni bank BTN Jakarta.
2.
Bank
BRI
Kelompok kami hanya memiliki satu kesempatan untuk
bertemu dengan bagian keuangan bank BRI cabang sidoarjo, dan kami mendapatkan
informasi tersebut sebagai berikut :
a. Bentuk
efek-efek yang ada di bank BRI cabang sidoarjo
Efek-efek
di dalam Bank BRI yang sering dipakai adalah ORI (no.009) dan Sukuk SR-005. Ori
no.009 adalah surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia yang
dijual khusus kepada individu atau perorangan warga Negara Indonesia melalui
agen penjual (Bank BRI). Sukuk adalah
surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia berdasarkan
prinsip syari’ah dan dijual khusus kepada individu atau perorangan warga Negara
Indonesia melalui agen penjual (Bank BRI atau Bank BRI syari’ah)
b. Transaksi
yang berhubungan dengan akun tersebut
Pembelian dan Penjualan
Efek-efek tersebut yang berupa ORI atau sukuk di Bank BRI.
3.
PAPI
a. Ilustrasi
Jurnal
·
Pada tanggal Transaksi
Tagihan komitmen
pembelian surat berharga (D) xxxx
Tagihan
komitmen pembelian surat berharga (K) xxxx
·
Pencatatan biaya
transaksi terkait pembelian surat berharga
Beban/pendapatan (D) xxxx
Kas/Rekening.../Giro
BI (K) xxxx
·
Pada saat tanggal
penyelesaian
Surat berharga - Diukur pada Nilai
Wajar
melalui Laporan
Laba Rugi (D) xxxx
Kas/Rekening.../Giro
BI (K) xxxx
(sebesar harga pembelian)
·
Pada saat pengakuan
bunga
Pendapatan bunga yang akan diterima
(D) xxxx
Pendapatan bunga
surat berharga (K) xxxx
F.
Efek
yang dibeli dengan janji dijual kembali
Efek/
Surat Berharga Yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali adalah pembelian Surat
Berharga dari pihak lain yang dilengkapi dengan perjanjian untuk menjual
kembali kepada pihak lain tersebut pada akhir periode dengan harga atau imbalan
yang telah disepakati sebelumnya (reverse repurchase agreement).
1.
Bank
BTN
Di bank BTN cabang Surabaya 1 yang kami kunjungi
menjelaskan bahwa tidak ada akun efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
didalam cabang bank tersebut. Kelompok kami juga sudah bertanya kepada
akuntannya yaitu bapak totok mengenai akun ini baik pencatatan maupun transaksi
apa saja yang berhubungan dengan akun ini tetapi beliau hanya bisa memberikan
informasi bahwa dibank BTN cabang Surabaya ini tidak terdapat transaksi yang
berkaitan dengan efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, adanya di pusat yakni
bank BTN Jakarta.
2.
Bank
BRI
Kelompok kami telah bertanya kepada pegawai bank
tersebut, tetapi secara kebetulan pada hari kami berkunjung akuntan cabang bank
BRI sidoarjo, sehingga untuk akun ini pegawai tersebut tidak dapat memberikan
informasi kepada kami.
3.
PAPI
dan Buku Akuntasi Perbankan Indra Bastian
Berhubung
kelompok kami tidak mendapatkan informasi didua bank tetapi kami berusaha untuk
mencari data di media tertulis maupun internet diantaranya sebagai bank lain :
·
Pengakuan dan pengukuran
Surat berharga yang
dijual dengan janji dibeli kembali tetap diakui sebagai asset keuangan dalam
neraca bank, Pengakuan dan pengukuran surat berharga yang dijual dengan janji
dibeli kembali mengacu pada perlakuan akuntansi untuk Surat Berharga, dan Dana
yang diterima oleh bank penjual surat berharga pada transaksi repo diakui
sebagai kewajiban.
·
Penyajian
Surat berharga yang
dijual dengan janji dibeli kembali disajikan dalam pos yang terpisah dari surat
berharga lainnya yang ti dak di-repo.
·
Ilustrasi jurnal
Pada awal transaksi penjualan surat
berharga dengan janji dibeli kembali
a. Reklasifikasi surat berharga
Surat berharga yang dijual dengan
janji dibeli kembali (D) xxxx
Surat berharga xxxx
b.
Penerimaan
dana dari transaksi penjualan surat berharga dengan janji dibeli kembali
Kas/Rekening.../Giro BI (D) xxxx
Kewajiban atas surat
berharga yang
dijual dengan janji
dibeli kembali xxxx
(Jika terdapat biaya transaksi yang dapat diatribusikan pada
transaksi repo dan memenuhi persyaratan amortisasi, maka bank harus
melakukan amortisasi sampai dengan jatuh tempo kontrak repo.)
G.
Tagihan
Derivatif
Tagihan
Derivatif adalah tagihan karena potensi keuntungan dari suatu
perjanjian/kontrak transaksi derivatif (selisih positif antara nilai kontrak
dengan nilai wajar transaksi derivatif pada tanggal laporan), termasuk potensi
keuntungan karena mark to market dari transaksi spot yang masih
berjalan.
1.
Bank
BTN
Di bank BTN cabang Surabaya 1 yang kami kunjungi
menjelaskan bahwa tidak ada akun Tagihan Derivatif didalam cabang bank
tersebut. Kelompok kami juga sudah bertanya kepada akuntannya yaitu bapak totok
mengenai akun ini baik pencatatan maupun transaksi apa saja yang berhubungan
dengan akun ini tetapi beliau hanya bisa memberikan informasi bahwa dibank BTN
cabang Surabaya ini tidak terdapat transaksi yang berkaitan dengan tagihan
derivatif, adanya di pusat yakni bank BTN Jakarta.
2.
Bank
BRI
Kelompok kami telah bertanya kepada pegawai bank
tersebut, tetapi secara kebetulan pada hari kami berkunjung akuntan cabang bank
BRI sidoarjo, sehingga untuk akun ini pegawai tersebut tidak dapat memberikan
informasi kepada kami.
3.
PAPI
dan Buku Akuntasi Perbankan Indra Bastian
Berhubung kelompok kami tidak mendapatkan informasi didua bank tetapi
kami berusaha untuk mencari data di media tertulis maupun internet diantaranya
sebagai berikut :
Pada saat melakukan valuasi pada akhir hari
kerja berdasarkan nilai wajar
·
Potensi keuntungan bagi bank
Tagihan derivatif forward
(D) xxxx
Kr. Keuntungan transaksi derivative
(K) xxxx
·
Potensi kerugian bagi bank
Db. Kerugian transaksi derivative (D)
Kr. Kewajiban derivatif forward (K) xxxx
H.
Kredit
Kredit
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara Bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
1.
Bank
BTN
Untuk akun Kredit dan Bank Lain dalam bank BTN
cabang Surabaya 1, kami bertanya sebanyak 5 pertanyaan mengenai akun ini maupun
yang berhubungan dengan akun tersebut diantaranya sebagai berikut :
a. bentuk
kredit dibank BTN
·
Kredit Pemelikan Rumah
(KPR)
Kredit
ini diberikan ketika nasabah atau calon debitur ingin membeli sebuah rumah
tetapi biayanya tidak cukup.
·
Kredit Agunan Rumah
(KAR)
Fasilitas kredit dari Bank BTN yang dapat Anda
gunakan untuk berbagai kebutuhan konsumtif dengan menjaminkan rumah
tinggal/apartemen/ruko/rukan milik Anda.Kredit
Ringan Batara (KRB)
·
Kredit Yasa Griya (KYG)
/ proyek
Kredit Modal Kerja
yang diberikan oleh Bank BTN kepada Developer / Kontraktor / Koperasi untuk
membantu modal kerja pembiayaan pembangunan proyek yang berkaitan dengan
perumahan.
·
Kredit Modal Kerja
Kredit Modal Kerja-industri terkait
perumahan
Kredit Modal Kerja yang diberikan oleh Bank
BTN dalam rangka pembiayaan kebutuhan modal kerja khususnya bagi sektor-sektor
industri yang terkait dengan perumahan dan atau usaha-usaha yang dapat
menunjang sektor-sektor dimaksud.
Kredit
Modal Kerja-kontraktor
Kredit
Modal Kerja yang diberikan oleh Bank BTN kepada kontraktor atau pemborong untuk
membantu modal kerja didalam menyelesaikan pekerjaan borongan sesuai dengan
kontrak kerja.
·
Kredit Usaha Rakyat
(KUR)
Kredit modal kerja atau investasi kepada debitur yang bergerak dalam bidang
usaha yang menurut skalanya berstatus sebagai usaha mikro, kecil dan
menengah guna pembiayaan usaha produktif. Sektor usaha yang dapat
dibiayai : INDUSTRI, DAGANG dan JASA.
·
Kredit Investasi
Fasilitas kredit yang diberikan
kepada Perseroan Terbatas, CV, Koperasi, Yayasan dan Perorangan, dalam rangka
pembiayaan investasi, baik investasi baru, perluasan, modernisasi atau rehabilitasi.
Kredit Investasi – Industri Terkait Perumahan
Kredit
Investasi yang disediakan oleh Bank dalam rangka pembiayaan investasi khususnya
bagi sektor-sektor industri yang terkait dengan perumahan dan atau usaha-usaha
yang dapat menunjang sektor-sektor dimaksud.
·
Kredit Linkage
(Koperasi)
Fasilitas kredit yang
diberikan oleh bank BTN kepada para koperasi
b. Transaksi
yang berhubungan dengan akun kredit
·
Pembayaran Angsuran
Kredit
·
Pembayaran Provisi
Kredit
·
Pencairan dana kredit
·
Pembayaran bunga dan
pokok kredit
c. Pencatatan
transaksi akun kredit
Pembayaran
Angsuran
·
Tunai
Kas
(D) xxxx
Kredit yang diberikan*(K) xxxx
·
Tabungan
Simpanan
nasabah tabungan (D) xxxx
Kredit yang diberikan*(K) xxxx
Pembayaran provisi
kredit
Simpanan nasabah tabungan (D) xxxx
Pendapatan
Provisi**(K) xxxx
Pencairan
kredit
Kredit yang diberikan* (D) xxxx
Rekening
nasabah xxxx
*:
artinya pencatatan kredit tersebut sesuai dengan kredit yang diambil oleh
nasabah maupun debitur
**:
artinya keuntungan yang diperoleh oleh bank BTN saat memberikan kredit
Dalam akun kredit ini, tiap bulan bank
BTN cabang melakukan perhitungan Penyisihan Penghapusan cadangan Aktiva
Produktif (PPAP), dan berikut pencatatan untuk PPAP :
·
Pada saat penambahan
Beban PPAP (D) xxxx
PPAP kyd
penambahan/pengurangan (K) xxxx
·
Pada saat pengurangan
PPAP kyd penambahan atau pengurangan (D) xxxx
Beban PPAP
(K) xxxx
d. Procedure
pengambilan kredit di bank BTN
Misalnya
calon debitur ingin mengambil kredit pemilikan rumah (KPR). Pertama calon
debitur harus memiliki uang untuk membeli suatu rumah tetapi dana tersebut
kurang. Lalu pemohon bisa langsung datang kepada pelayanan kredit. Setelah itu,
bagian analisis akan melakukan interview dan verifikasi berkas, yang dianalisis
ialah gaji dari pemohon, keadaan tempat kerja pemohon, dan juda ID history dari
pemohon (sejarah 2 tahun lalu mengenai pemohon apakah pernah mengambil kredit
seperti ini dibank lain atau bank BTN). Bagian analisis kredit hanya memberikan
usulan kepada manager apakah ini layak diberikan kredit atau tidak, yang
memutuskan tetap manager yang menaungi bagian kredit tersebut. Apabila
disetujui maka pemohon bisa langsung mengambil uangnya dan membayar
angsurannya.
2.
Bank
BRI
Kelompok kami hanya memiliki satu kesempatan untuk
bertemu dengan bagian keuangan bank BRI cabang sidoarjo, dan kami mendapatkan
informasi tersebut sebagai berikut :
a. Bentuk
Kredit di bank BRI
·
KPR : Kredit Pemilikan
Rumah.
·
KUR: Kredit Usaha
Rakyat
·
Kredit Pegawai : Kredit yang diberikan pada Pegawai swasta
atau pemerintah
b. Procedure
pengambilan kredit di bank BRI
1. KPR
-usia
minimal 21 tahun,maksimal 65 tahun
-SHM,
IMB,PBB
-Fotocopy
KTP,KK,Rekening Giro,Slip Gaji, NPWP
-Laporan
keuangan 2 tahun
-
Fotocopy dokumen rumah
2. KUR :
-
usia minimal 21 tahun,maksimal 65 tahun
-
Fotocopy KTP,NPWP,Akte SIUP
-
Laporan Keuangan 2 tahun
-Fotocopy
dokumen rumah
3. Kredit Pegawai
-
SK (Surat Keputusan)
-
Fotocopy Slip gaji,rekomendasi dari pimpinan
-Surat
Kuasa, pemotongan dari bendahara
I.
Tagihan
Akseptasi
Tagihan
Akseptasi adalah tagihan yang timbul sebagai akibat akseptasi yang dilakukan
terhadap wesel berjangka.
1.
Bank
BTN
Di bank BTN cabang Surabaya 1 yang kami kunjungi
menjelaskan bahwa tidak ada akun Tagihan Akseptasi didalam cabang bank
tersebut. Kelompok kami juga sudah bertanya kepada akuntannya yaitu bapak totok
mengenai akun ini baik pencatatan maupun transaksi apa saja yang berhubungan
dengan akun ini tetapi beliau hanya bisa memberikan informasi bahwa dibank BTN
cabang Surabaya ini tidak terdapat transaksi yang berkaitan dengan Tagihan
Akseptasi, adanya di pusat yakni bank BTN Jakarta.
2.
Bank
BRI
Kelompok kami telah bertanya kepada pegawai bank
tersebut, tetapi secara kebetulan pada hari kami berkunjung akuntan cabang bank
BRI sidoarjo, sehingga untuk akun ini pegawai tersebut tidak dapat memberikan
informasi kepada kami.
3.
Internet
Berhubung kelompok
kami tidak mendapatkan informasi didua bank tetapi kami berusaha untuk mencari
data di media tertulis maupun internet diantaranya sebagai berikut :
·
Pencatatan transaksi
akun tagihan akseptasi
Bila
biaya transaksi diakui langsung atau tidak ada biaya:
Tagihan akseptasi kepada bank koresponden/cabang (D) xxxx
Kewajiban akseptasi kepada benefi
ciary xxxx
Pembebanan biaya yang
diakui langsung:
Kas/rekening..../Giro BI (D) xxxx
Pendapatan fee xxxx
Bila terdapat biaya
transaksi yang diatribusikan langsung pada tagihan akseptasi:
Tagihan akseptasi kepada bank
koresponden/cabang (D) xxxx
Kas/rekening..../Giro BI (D) xxxx
Kewajiban akseptasi kepada benefi
ciary xxxx
J.
Pendapatan
Bunga yang Masih akan Diterima
Pendapatan
bunga yang masih akan diterima adalah tagihan bunga dari kredit yang diberikan
dan aktiva produktif lainnya yang tergolong lancar menurut criteria
kolektibilitas bank indonesia. Pendapatan bunga yang masih akan diterima
dicatat dan disajikan sebesar jumlah bruto tagihan.
1.
Bank
BTN
Untuk akun Pendapatan Bunga yang Masih akan Diterima
dalam bank BTN cabang Surabaya 1, kami bertanya sebanyak 5 pertanyaan mengenai
akun ini maupun yang berhubungan dengan akun tersebut diantaranya sebagai
berikut :
a. Pencatatan
transaksi dalam akun pendapata bunga yang masih akan diterima
·
Saat debitur mengajukan
kredit
Pendapatan bunga yang akan diterima (D) xxxx
Pendapatan
bunga (K) xxxx
·
Ketika debitur membayar
angsuran kredit
Kas (D) xxxx
Pendapatan
bunga yang akan diterima (K) xxxx
2.
Bank
BRI
Kelompok kami telah bertanya kepada pegawai bank
tersebut, tetapi secara kebetulan pada hari kami berkunjung akuntan cabang bank
BRI sidoarjo, sehingga untuk akun ini pegawai tersebut tidak dapat memberikan
informasi kepada kami.
3.
PAPI
dan Buku Akuntansi Perbankan Indra Bastian
Piutang pendapatan /
Pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan yang sudah menjadi hak
dilihat dari segi waktu tetapi belum dicatat atau diterima pembayarannya.
Seperti akun
pendapatan yang masih harus diterima adalah bunga yang masih harus diterima
(piutang bunga), sewa yang masih harus diterima (piutang sewa), dan sebagainya.
Contoh:
Tanggal 1 November
2010 didepositokan uang ke bank sebesar Rp100.000.000,00 untuk tiga bulan
dengan bunga 6% per tahun.Bunga deposito diterima secara bulanan setiap tanggal
1 bulan berikutnya.
Misalnya periode
akuntansi berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, pendapatan bunga untuk bulan
Desember 2010 sebesar Rp500.000,00 (=Rp100.000.000,00 x 0,5%) yang akan
diterima tanggal 1 Januari 2010 harus dicatat sebagai pendapatan pada periode
akuntansi tahun 2010, ayat jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2008
adalah:
Pencatatan
Pencatatan
Piutang bunga /
Bunga yang masih harus diterima (D) Rp. 500.000
Pendapatan
Bunga (K) Rp.
500.000
DAFTAR
PUSTAKA
·
Bastian, Indra dan
Suhardjono.2006. Akuntansi Perbankan.
Salemba empat : Jakarta
·
Tim Pengurus PAPI.
2008. Pedoman Akuntansi Perbankan
Indonesia. Direktorat penelitian dan pengaturan perbankan, bank Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar